Berita Viral

Kasus Anggota DPRD Jambi Rebutan Anak, Istri dan Mertua Tersangka, Suami Diduga Playing Victim

Anggota DPRD Provinsi Jambi tersebut merupakan suami dari Winda. Keduanya berseteru terkait hak asuh anak.

Kolase Istimewa/Tribun Jambi
BEREBUT ANAK - Anggota DPRD Provinsi Jambi Rendra Ramadhan Usman dan istrinya Winda Irzalina Pratiwi berkonflik karena berebut anak. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus anggota DPRD Jambi rebutan anak. Istri dan mertua tersangka. Suami diduga playing victim.

Kecurigaan kakak Winda Irzalina Pratiwi (33), atas penetapan tersangka sang adik dan juga kedua orang tuanya atas laporan anggota DPRD Provinsi Jambi.

Winda dan kedua orang tuanya ditetapkan penyidik Satreskrim Polresta Jambi sebagai tersangka atas kasus pengeroyokan yang dilaporkan anggota DPRD Provinsi Jambi, Rendra Ramadhan Usman.

Anggota DPRD Provinsi Jambi tersebut merupakan suami dari Winda. Keduanya berseteru terkait hak asuh anak.

Kakak Winda, Reza mengaku sangat khawatir terhadap kondisi keluarganya seusai terjadinya keributan yang menyeret orang tua mereka ke jalur hukum.

Dalam keterangannya kepada Tribun Jambi, Reza menilai situasi saat ini sudah tidak sehat, penuh tekanan, dan dibumbui dengan banyak kejanggalan.

Reza menyampaikan belakangan ini suasana di sekitar rumah orangtuanya di RT 08 Blok B, Perumnas Aur Duri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, menjadi lebih waspada. 

Ia menyebut ada orang-orang asing yang datang dengan perilaku mencurigakan, bahkan ada yang menyamar seperti pembeli jilbab.

"Ada yang datang seperti preman, ada juga yang pura-pura beli jilbab. Tapi dari gerak-geriknya kelihatan aneh, seperti gugup dan was-was. Jadi kita juga ikut curiga dan khawatir," ujar Reza saat ditemui, Selasa (24/6/2025).

Saat itu, Tribun Jambi mendatangi rumah orang tua Winda dan mendapati suasana cukup sepi namun tertutup. 

Reza terlihat keluar sebentar, namun enggan berbicara panjang. Dari pemantauan di lokasi, Winda dan orang tuanya sempat terlihat berada dalam mobil baru pulang dari rumah sakit.

“Tadi baru dari rumah sakit, Winda masih pemulihan habis melahirkan,” ujarnya singkat.

Reza juga menyoroti pemberitaan yang menurutnya tidak seimbang.

Ia mempertanyakan logika narasi yang dibangun oleh pihak Rendra Ramadhan Usman, di mana sang suami yang datang ke rumah justru mengklaim dirinya dikeroyok, dan kini malah mertuanya yang ditetapkan sebagai tersangka.

“Main logika saja dia yang datang, dia yang bilang dikeroyok. Kok bisa malah keluarga kami yang jadi tersangka? Ini seperti playing victim,” ujar Reza dengan nada kecewa.

Meski tidak memberikan banyak komentar kepada media, Reza terlihat emosional dan cemas.

Sebelumnya, warga sekitar telah mengakui bahwa keributan antara Rendra dan keluarga Winda benar terjadi pada Januari 2025 lalu. 

Beberapa warga mengatakan melihat langsung insiden tersebut, termasuk aksi tarik - menarik anak, namun memilih tidak ikut campur karena situasi yang panas dan viral.

Kasus ini memasuki proses hukum, dengan orang tua Winda dan Winda ditetapkan sebagai tersangka.

Dua Versi

Penasihat hukum Rendra Ramadhan Usman, Rita, berharap kasus tersebut bisa dilihat secara jernih dan tak mengorbankan hak seorang ayah terhadap anaknya.

“Karena ayah memiliki hak yang sama. Kami berharap kedua orang tua ini bersikap dewasa dan mengesampingkan ego demi kebaikan anak," ujar Rita.

Rita mengungkapkan akar dari konflik versi pihak Rendra. 

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi Partai PKS Mohd Rendra Ramadhan Usman
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi Partai PKS Mohd Rendra Ramadhan Usman (Tribunjambi.com/Hasbi Sabirin)

Bermula dari kerinduan Rendra yang sudah dua bulan tidak bertemu anaknya. 

Kala itu, Rendra sempat berencana berangkat umrah. Sebelum itu, dia ingin menghabiskan waktu sejenak bersama sang buah hati.

“Awalnya karena Rendra yang sudah dua bulan tidak ketemu anaknya. Sebelum berangkat umrah, dia ingin bermain dulu dengan anaknya. Tapi malah terjadi hal seperti ini,” kata Rita. 

Keterangan dari WInda

Sementara keterangan dari Winda yang diwawancarai Tribun Jambi pada Januari lalu, peristiwa terjadi pada Kamis (9/1/2025) pukul 15.00 WIB.

Awalnya, kata Winda, sebelumnya ada seorang perempuan datang unutk belanja jilbab ke toko ibunya.

Tak lama setelah pintu dibuka, ada empat laki-laki mondar-mandir menunggu di depan toko.

Orang tua Winda lalu bertanya keperluannya. Kemudian mereka menjawab hendak mengantarkan oleh-oleh untuk anak Winda.

Tak berselang lama, Rendra mendadak masuk ke rumah hingga ke kamar Winda, pakai sepatu, bersama seorang rekannya.

"Itu saya kenal temannya Bang Salam. Jadi saya kaget, pas masih pegang telepon, dia langsung gendong anaknya dan dibawa ke luar. Terus saya langsung nyusulin, kirain masih dibawa ke ruang tamu mau duduk, ternyata ada mobil putih Inova Reborn, sudah dibuka," ujarnya.

Menurut Winda, Rendra datang bersama rekannya laki-laki berbadan besar 7-8 orang menggunakan dua mobil. 

Winda yang sempat melihat mobil dalam keadaan terbuka, punya dugaan bahwa anaknya akan dibawa Rendra pergi.

Saat rendra membawa pergi anak, Winda memegang kaki anaknya. Rekan Rendra sibuk menghalangi.

"Anaknya pas lagi di gendongan, bilang enggak mau, enggak mau. Anaknya sudah trauma juga, habis itu main tarik-tarikan gitu, terus saya teriak jadi dibantu sama warga," katanya.

Winda membantah, bersama orang tuanya, melalukan penganiayaan terhadap Rendra seperti yang tertuang dalam keterangan Rendra dalam laporan polisi di Polresta Jambi.

"Itu tidak benar, kalau sebenarnya yang saya ceritakan tadi. Dia datang bukannya baik-baik, ramai-ramai bawa orang yang tidak dikenal," tutur Winda. 

Winda juga membantah telah menolak memberikan waktu anaknya untuk bertemu dengan Rendra.

Akibat tarik-menarik memperebutkan anak, tangan winda luka akibat gigitan dan lebam, bahkan kakinya terinjak-injak.

"Tangan saya ini digigit sama dia, sebagai perempuan ngelawan laki-laki kegitu gimana melawannya ya kan. Jadi dia gigit, saya gigit lagi juga. Dia juga sempat dorong saat saya gendong anak, sempat ketekan perutnya dan habis kejadian itu sempat kontraksi jadi kita sempat ke IGD visum, terus anaknya juga memar-memar karena kan ditarik sama orangnya dia," paparnya.

Winda juga mengaku ibu dan bapaknya juga mengalami lebam akibat tarik-menarik saat terjadi cekcok.

Buntut kejadian itu, Winda mengaku anaknya mengalami trauma ketika bertemu orang. 

Ia menambahkan persoalan itu merupakan ketiga kalinya anaknya menyaksikan cekcok dan ribut-ribut dalam keluarga.

Pihak keluarga Winda pun melaporkan persoalan itu ke Polda Jambi dengan dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan dugaan pengeroyokan.

"Kalau pihak kita juga sudah melapor, karena ya kita takut kejadian lagi, kalau kejadian lagi kasihan sama anaknya," kata dia. 

Artikel sudah tayang di Tribun Jambi

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved