TRIBUN WIKI
Bacaan Doa Akhir Tahun dan 1 Muharram Beserta Dalilnya
Membaca doa akhir tahun dan doa awal Tahun Baru Islam hukumnya boleh. Dalil tersebut berdasarkan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan HR. Thabrani.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah yang jatuh pada 27 Juni 2025, banyak umat muslim yang mencari tahu seputar bacaan doa akhir tahun dan doa awal Tahun Baru Islam.
Bukan cuma itu saja, umat muslim juga sebahagian ada yang mencari tahu seputar dalil mengenai bacaan doa awal tahun 1 Muharram.
Beberapa ulama mengatakan, bahwa membaca doa awal tahun 1 Muharram atau doa awal Tahun Baru Islam itu hukumnya boleh.
Hal itu berdasarkan hadits Nabi Muhammad S.A.W, seperti dikutip dari laman Nu.online.

Baca juga: 50 Link Twibbon Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah 27 Juni 2025 Beserta Doa Bulan Suro
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ هِشَامٍ، قَالَ: كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ ﷺ يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ إِذَا دَخَلَتِ السَّنَةُ أَوِ الشَّهْرُ: اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَٰنِ، وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطَانِ. رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ فِي «الْأَوْسَطِ»، وَقَالَ الْهَيْثَمِيُّ: وَإِسْنَادُهُ حَسَنٌ.
Artinya: Dari Abdullah bin Hasyim, ia berkata bahwa para Sahabat Rasulullah SAW mempelajari doa berikut jika memasuki tahun atau bulan baru. Ya Allah, masukan kami ke dalamnya dengan aman, iman, selamat dan Islam. Mendapatkan ridho Allah dan dijauhkan dari gangguan syetan. (HR. Thabrani, Al Hafizh Al Haitsami menilai Hasan).
Sedangkan untuk dalil berkenaan dengan berdoa pada akhir bulan atau tahun, berikut haditsnya,
عَنْ بَشِيرٍ مَوْلَى مُعَاوِيَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ عَشَرَةً مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، أَحَدُهُمْ حُدَيْرٌ أَبُو فَوْرَةَ (وَفِي نُسْخَةٍ: فُورَةَ)، يَقُولُونَ إِذَا رَأَوُا الْهِلَالَ: اللَّهُمَّ اجْعَلْ شَهْرَنَا الْمَاضِي خَيْرَ شَهْرٍ، وَخَيْرَ عَاقِبَةٍ، وَأَدْخِلْ عَلَيْنَا شَهْرَنَا هَذَا بِالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالْمُعَافَاةِ وَالرِّزْقِ الْحَسَنِ.
Baca juga: Bulan Suro 2025 Itu Kapan? Ini Maknanya Bagi Masyarakat Jawa
Artinya: Dari Basyir, maula (bekas budak yang dimerdekakan oleh) Mu'awiyah, ia berkata: Aku mendengar sepuluh orang dari para sahabat Rasulullah SAW — salah satunya adalah Hudair Abu Fawrah (dalam sebagian naskah: Furah) — mereka berkata ketika melihat hilal (bulan baru): Ya Allah, Jadikanlah bulan kami yang telah berlalu sebagai bulan yang terbaik dan berakhir dengan sebaik-baik kesudahan, dan masukkanlah bulan kami yang sekarang ini kepada kami dengan keselamatan dan keislaman, dengan keamanan dan keimanan, dengan kesehatan dan rezeki yang baik.
Prof. H. Yahya Zainul Ma'arif, Lc., M.A., S.Psi., Ph.D, yang lebih akrab disapa Buya Yahya menjelaskan bahwa membaca doa awal Tahun Baru Islam boleh-boleh saja dilakukan.
Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah ini menerangkan, bahwa membaca doa Tahun Baru Islam memang tidak punya dalil khusus.
Hanya saja, kata Buya Yahya, setiap orang yang mengamalkan doa dengan niat semata-mata karena ingin mendapat keridaaan dari Allah S.W.T, maka boleh saja dilakukan.
Buya Yahya mengatakan, membaca doa awal Tahun Baru Islam bukanlah bid'ah.

Baca juga: 50 Link Twibbon Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah 27 Juni 2025 Beserta Doa Bulan Suro
Namun, kata Buya Yahya, ada hal-hal yang memang tidak boleh ditambah-tambahi menyangkut pelaksanaan ibadah.
Misalnya saja menambah-nambahi gerakan salat.
"Biarpun Anda jago senam, tidak boleh rukuk ditambah dengan gerakan yang ada senamnya, karena sudah ditentukan," ujar Buya Yahya dikutip dari Tribun Gorontalo yang dilansir dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Namun ada ibadah yang dari Allah dibebaskan mutlak tidak diikat, boleh pilih dari yang diperkenankan misalnya perbanyak dzikir.
Allah tidak membatasi waktu dzikir.
Sepanjang napas masih berhembus, maka perbanyaklah dzikir dan sholawat.
Baca juga: 20 Ucapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah di Tanggal 27 Juni 2025 Beserta Link Twibbon
Ini yang termasuk jihad memperbanyak atau melakukan perintah Nabi SAW.
Adapun waktunya tidak terbatas, bisa pagi, siang, dan malam.
"Kata Allah, mintalah kepadaku, akan aku kasih, ada dzikir yang diajarkan Nabi SAW baca, tapi Anda bisa berdzikir sesuai yang Anda ingin, untuk benahi sandal pun Anda boleh minta kepada Allah," jelas Buya Yahya.
Macam-macam doa yang dipanjatkan kepada Allah adalah bebas sesuai hajat.
Yang tidak boleh adalah doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW namun diganti atau diubah sesuai keinginan.
"Jadi berdoa sendiri tidak bid'ah, tidak semua doa harus dari lafadz Nabi SAW, memang sudah disepakati umat muslim yang berdoa sesuai lafadz Nabi SAW lebih bagus," terang Buya Yahya.

Adapun doa akhir tahun yang dianjurkan Rasulullah SAW, ini dibaca sebanyak 3 kali sebelum maghrib pada hari terakhir di bulan Dzulhijjah, yakni:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Setelah waktu maghrib 1 Muharam, umat Islam dianjurkan membaca doa awal tahun sebanyak tiga kali. Berikut bacaan lengkapnya:
Lafal Arab:
اللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Baca juga: 1 Muharram 1447 Hijriah Kapan? Benarkah Bersamaan dengan 1 Suro 2025? Simak Penjelasannya
Artinya:
"Tuhanku, Kau Yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan.
Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini.
Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat.
Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.