Berita Nasional
Bantu Bendahara, Peran Widodo Dituding Pembuat Ijazah Jokowi, Ini Pengakuan Lengkapnya
Polemik ijazah Jokowi masih terus mengemuka hingga muncul rumor dibuat di Pasar Pramuka yang menyeret sosok bernama Widodo.
TRIBUN-MEDAN.com - Bantu bendahara, peran Widodo yang dituding otak pembuat ijazah Jokowi. Ini pengakuan lengkapnya.
Polemik ijazah Jokowi masih terus mengemuka hingga muncul rumor dibuat di Pasar Pramuka yang menyeret sosok bernama Widodo.
Nama Widodo dituding sebagai otak pembuatan ijazah Jokowi di Pasar Pramuka dan ketika rumor ini mengemuka dirinya hilang.
Terbaru, akhirnya Widodo muncul dan membantah tudingan sebagai otak pembuatan ijazah Jokowi di Pasar Pramuka.
Dalam pengakuannya, Widodo membantah menghilang tahun 2024 lalu.
Selain itu, Widodo juga mengatakan tugasnya hanya membantu bendahara dan tidak ada urusan dengan dokumen.
Sebelumnya, politisi senior PDIP, Beathor Suryadi menyebut Widodo adalah otak pembuatan ijazah Jokowi di Pasar Pramuka.
Dalam pernyataannya Beathor menyebut Widodo punya kaitan dengan pembuatan ijazah palsu Jokowi di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Sosok Widodo adalah eks anggota tim pendukung Jokowi.
Dia mengaku sudah mengenal Jokowi selama puluhan tahun.
Selasa (1/7/2025) di acara Rakyat Bersuara di iNews, Widodo mengatakan, “Saya kenal Pak Jokowi dalam profesional pekerjaan.”
“Jadi, 2001 sebelum [Jokowi] jadi wali kota.”
Widodo mengaku pernah membantu perusahaan Jokowi.
Adapun dalam hal dukungan politik, dia mengaku terakhir membantu Jokowi pada tahun 2014 ketika pemilu.
Kronologi pembuatan ijazah Jokowi menurut Beathor
Awalnya Beathor mengaku mendapat informasi dari Eko Sulistyo, mantan KPUD Solo dan mantan anggota Tim Pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Menurut Beathor, Eko dan Widodo adalah mantan tim Solo.
“Dalam penjelasannya Mas Eko, pada 2005 Jokowi memakai dua [gelar], doktorandus dan insinyur.
Yang problem bagi kita, yang doktorandus dari kampus mana, yang insinyur dari kampus mana,” kata Beathor dalam acara yang sama.
Beathor mengklaim sejak tahun 1985 hingga 2005 Jokowi tidak pernah datang ke kampus UGM, bertemu dengan kawan-kawannya, dan lainnya.
“Waktu dia menjadi wali kota 10 tahun, dia enggak pernah bikin reuni di Solo mengundang, teman-temannya. Padahal, anak-anak Solo yang alumninya UGM cukup banyak.”
“Kita mendapat penjelasan juga dari F.X. Rudi, Ketua DPC [PDIP Solo], bahwa pada waktu 2005 itu proses administrasi ke KPU bukan dilakukan oleh kader partai, tapi oleh tim.
Karena itu terus ketemu Mas Eko.
Mas Eko terus memberi penjelasan bahwa seharusnya setelah menang itu, Pak Jokowi melakukan publik expose supaya jelas siapa dia.”
Setelah tim Solo masuk Jakarta (2012), kawan-kawan di Jakarta membantu melengkapi dokumen yang kurang.
“Mereka menyatakan bahwa Jokowi kurang dokumen,” kata Beathor. Salah satu yang menyatakannya adalah Denny Iskandar, seorang kader PDIP.
Kemudian, Beathor mengatakan semua dokumen itu dilengkapi.
Beathor mengatakan Widodo adalah orang kepercayaan Jokowi.
“Jadi yang mempertemukan Denny ke Pak Jokowi ya Pak Wid, dong,” lanjutnya.
Dia mengklaim ada pertemuan kelompok Jakarta dan kelompok Solo.
Lalu ada pertemuan lagi di Cikini untuk membahas kekurangan dokumen Jokowi.
Dokumen itu lalu dilengkapi agar bisa disetorkan kepada KPUD.
Beathor mengklaim Denny adalah orang yang mengatur draf-draf dokumen karena dia adalah anggota partai yang berkawan banyak dengan anggota KPUD.
Ketika ditanya oleh Beathor apakah ikut ke Pasar Pramuka untuk membuat dokumen (termasuk ijazah), Denny mengaku tidak ikut karena hanya Widodo yang ke sana.
Widodo buka suara
Widodo menanggapi tudingan bahwa dia punya kaitan dalam pembuatan dokumen Jokowi.
Dia mengklaim tidak punya pengalaman dalam bidang administrasi dokumen.
“Sementara ini, saya enggak pernah dan enggak punya pengalaman di bidang itu, dan Pak Jokowi juga enggak pernah menugaskan saya untuk mengurusi pekerjaan itu,” kata Widodo.
Menurut Widodo, Jokowi (selama menjadi wali kota dan gubernur) hanya memintanya membantu pekerjaan bendahara dalam tim pemenangan.
“Dalam hal ini saya membantu Pak Prasetyo Edi Marsudi (politikus PDIP), kalau kaitannya dengan 2012,” kata Widodo.
Lalu, Widodo membantah anggapan bahwa dia sempat menghilang secara misterius.
“Saya tidak mau menceritakan dari 2012 sampai 2025. Saya menceritakan 2024 saja,” katanya.
Pada tahun 2024, Widodo mengaku tidak menghilang.
Buktinya, dia pernah bertemu dengan jurnalis Aiman Witjaksono.
Setahun kemudian Widodo mengklaim banyak berinteraksi dengan tokoh senior partai.
Lalu, Widodo buka suara mengenai tuduhan bahwa dia otak di balik pembuatan ijazah Jokowi di Pasar Pramuka.
Awalnya Widodo menyebutkan enam orang dari Solo yang mendapat ajakan dari Jokowi. Salah satunya adalah dia sendiri.
Keenamnya tidak diajak secara berbarengan, tetapi dalam beberapa tahap.
Pada tahap pertama ada empat orang, salah satunya Eko Sulistyanto.
“Pada tahap sebelum pendaftaran sampai pendaftaran,” kata Widodo.
Adapun Widodo ikut dalam tahap kedua, yakni setelah pendaftaran dan sebelum kampanye.
“Karena tugas saya membantu bendahara. Jadi, tidak ada korelasinya pekerjaan untuk pemenuhan dokumen itu," ucapnya.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Sosok Pelindung Silfester Matutina, Dugaan Roy Suryo: Mungkin Badannya Kerempeng, Orangnya Besar |
![]() |
---|
Dilaporkan Silfester Matutina, Hari Ini Abraham Samad Diperiksa, Terkait Kasus Ijazah Jokowi |
![]() |
---|
Peran Jokowi Dalam Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji, Berpeluang Bakal Diperiksa KPK |
![]() |
---|
Fakta-fakta Pencekalan Eks Menag Gus Yaqut, KPK Umumkan Negara Rugi Rp 1 Triliun Kasus Kuota Haji |
![]() |
---|
Peringatan Eks Kapolda Jabar Untuk Rismon dan Roy Suryo, Jangan Tiru Jokowi Jika Dianggap Salah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.