Murka Lihat Isi Amplop yang Dikasih Tamu Undangan, Pengantin: Kalau Tak Punya Uang, Tak Usah Datang

TRIBUN-MEDAN.com - Viral pengantin wanita marah kepada tamu undangan yang memberikan sedikit uang amplop pernikahan.

Pengantin wanita tersebut merasa dirugikan karena tidak mendapat imbalan yang layak dari tamu undangannya.

Pasalnya ia telah menghabiskan banyak uang untuk menggelar pesta pernikahan yang mewah dan mengundang tamu VIP.

Dilansir dari Sanook.com, Kamis (3/7/2025) kejadian ini diketahui terjadi di Malaysia.

Pengantin wanita itu mengungkapkan bahwa pernikahannya ditunda selama 4 tahun karena pandemi Covid -19.

Ketika dia akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menggelar pesta pernikahan, dia segera memilih menikah di taman yang indah.

Tetapi ia harus mengeluarkan biaya pernikahan yang meningkat 2-3 kali lipat, termasuk biaya sewa tempat, rangkaian bunga, fotografi, dan lainnya.

Namun dia tetap memilih untuk menggelar pesta pernikahan impiannya.

Sang pengantin wanita juga menceritakan bahwa pernikahannya membuat dia menyadari siapa saja yang benar-benar dapat dianggap sebagai teman, berdasarkan amplop mereka.

"Saya dan suami hanya mengundang 100 tamu, jadi menurut saya semua orang dianggap VIP," curhat wanita tersebut.

"Tapi pertanyaannya, kalau saya menganggap mereka VIP, mereka menganggap saya apa?" lanjutnya.

Ia mengkritik salah satu rekannya yang hanya memberinya Rp 450 ribu dalam sebuah amplop padahal biaya menjamu tamu lebih dari Rp 750 ribu per orang.

"Apakah mereka pikir harga perjamuan masih di bawah Rp500 ribu per orang? Apakah kamu pikir harga dari 20 tahun lalu masih berlaku?"

"Kita harus membayar pajak 16 persen persen dan alkohol. Apakah menurut anda semua itu sepadan?" lanjutnya.

Dia juga menyebutkan bahwa seorang rekan kerja, istri seorang pengusaha, telah memesan tiga kursi karena dia membawa suami dan putrinya.

Putrinya berusia 13 tahun dan dianggap sudah dewasa.

Keluarga itu seharusnya membayar sekitar Rp 2 juta, tetapi pada akhirnya, suami rekan kerja itu tidak dapat menghadiri pernikahan itu pada menit terakhir.

Pengantin wanita berpikir bahwa suami rekan kerja itu seharusnya membayarnya karena kursinya di pesta pernikahannya sudah dipesan.

Pada akhirnya, pengantin wanita membawa orang lain untuk menghadiri pernikahan itu agar kursi tamu tidak terbuang sia-sia.

"Saya menemukan seorang teman baik yang bersedia hadir dan sangat memahami biaya. Dia memberi sedikitnya Rp 750 ribu dalam sebuah amplop."

"Sedangkan rekan kerja tadi datang bersama putrinya yang berusia 13 tahun hanya membayar Rp 850 ribu untuk dua orang," lanjutnya.

"Dia pasti mengira putrinya masih bayi dan tidak perlu membayar karena suaminya tidak hadir."

Terakhir, sang pengantin wanita mengatakan bahwa dirinya merasa sangat marah dan berniat untuk memutuskan hubungan dengan rekan kerja tersebut.

"Pernahkah kamu berpikir berapa banyak uang yang dibayarkan pengantin wanita untuk anda? Jika kamu tidak mampu, jangan setuju untuk hadir."

"Saya menghabiskan uang untuk menjadikan anda seorang VIP, tetapi lihat apa yang anda berikan kepada saya. Jika anda tidak mampu, jangan pesan 3 kursi."

Setelah sang pengantin wanita meluapkan isi hatinya di media sosial dengan harapan agar orang-orang memahaminya, kenyataanya tidak demikian.

Para netizen justru mengkritik keras sang pengantin wanita dengan menyalahkan logika aneh saat mengundang tamu ke pesta pernikahannya.

"Sebenarnya, tujuanmu adalah menghasilkan uang dari pernikahanmu sendiri. Tidak apa-apa. Kalau kali ini tidak berhasil, coba lagi dua atau tiga kali lagi," komentar netizen.

"Jangan biarkan orang lain membiayai pesta pernikahanmu! Kalau kamu ingin pesta yang mewah, kamu sendiri yang harus membiayainya," komentar netizen.

"Aku merasa sangat beruntung karena aku bukan temanmu," komentar netizen.

(cr19/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan