News Video
PIHAK LAPAS TANJUNG GUSTA BUKA SUARA Soal Napi Habis Masa Tahanan Tetapi Masih Dikurung
Lapas Tanjung Gusta Medan buka suara mengenai adanya narapidana narkotika bernama Hendo Nurahman, sudah habis masa penahanann masih ditahan.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Lapas Tanjung Gusta Medan buka suara mengenai adanya narapidana narkotika bernama Hendo Nurahman, sudah habis masa penahanann masih ditahan.
Kabid Pembinaan Lapas Tanjung Gusta Medan, Ismadi mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan pembebasan bersyarat (PB) Hendo, namun belum disetujui.
Sampai akhirnya pada 5 Juli lalu, Hendo sakit dan dirawat di klinik lapas.
Namun karena dianggap perlu perawatan lebih lanjut, Hendo dirujuk ke RSU Royal Prima.
"Yang bersangkutan sudah kita usulkan pembebasan bersyarat, namun kita belum menerima keputusan pembebasan bersyarat,"kata Ismadi, dalam keterangan yang diterima Tribun Medan, Sabtu (12/7/2025).
"Kemudian hari Sabtu 5 Juli yang bersangkutan mengeluh sakit, lalu berobat ke klinik. Berdasarkan keterangan perawat, dokter untuk mendapatkan perawatan intensif kami rujuk di RS Royal Prima Medan,"sambungnya.
Hendo merupakan warga binaan lapas Tanjung Gusta, kasus narkotika.
Ia divonis 11 tahun penjara, dan denda Rp 1 Miliar subsider tiga bulan penjara sejak tahun 2019.
Mengenai masa penahanan habis, setelah adanya putusan Mahkamah Agung melalui putusan peninjauan kembali (PK) dan Hendo masih ditahan, Ismadi mengaku pihaknya memang belum bisa membebaskan.
Sebab, lapas, saat itu belum menerima surat eksekusi Hendo dari Kejaksaan.
Mereka baru menerima surat eksekusi dari kejaksaan pada Jumat 11 Juli, sore, setelah pagi harinya berkoordinasi.
Malam harinya, sekira pukul 21:55 WIB, disaksikan keluarga, Lapas Tanjung Gusta melepaskan Hendo Nurahman yang masih dirawat di RSU Royal Prima Medan.
"Kemudian kita menyiapkan berkas pembebasan, dan kurang lebih pukul 21:55 WIB Jumat malam, kami membebaskan Hendo Nurahman yang kebetulan lagi dirawat.Saat ini masih dirawat dengan kondisi masih hidup."
Sebelumnya, seorang narapidana kasus narkotika yang ditahan di lapas Tanjung Gusta, bernama Hendo Nurahman, warga Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun terpaksa dirawat di RSU Royal Prima Medan.
Ia dirawat ke ruang Intensive Care Unit (ICU) diduga karena kejang-kejang, lalu tak sadarkan diri.
Kuasa hukumnya, Idam Harahap mengatakan, kliennya diduga stres, lalu sakit akibat masa penahanan harusnya selesai sejak November 2024 lalu, tetapi masih dikurung.
Hendo pun dibantarkan ke rumah sakit sejak 5 Juli lalu hingga hari ini. Kondisinya belum stabil karena sebelumnya, setiap 5 menit sekali kejang-kejang.
Karena merasa hak kemerdekaannya dirampas, keluarganya melaporkan kasus ini ke Polda Sumut tertuang dalam nomor laporan STTLP/B/1080/VII/2025/Polda Sumut, tanggal 10 Juli kemarin.
"kami datang ke polda Sumut untuk membuat laporan atau pengaduan terkait dengan dugaan tindak pidana merampas kemerdekaan sebagaimana dimaksud pasal 333 KUHPidana. Yang kita laporkan ini masih dalam proses lidik,"kata Idam Harahap, Jumat (11/7/2025).
Idam menjelaskan kronologis kliennya mulai dari ditahan, divonis, hingga mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung.
Pada tahun 2019, korban bernama Hendo Nurahman ditangkap Polisi terkait peredaran narkoba.
Di persidangan tahun 2019, hakim Pengadilan Negeri Medan memvonis Hendo selama 11 tahun penjara, ditambah denda Rp Miliar, yang apabila tidak dibayar, diganti penahanan selama 3 bulan.
Setelah putusan tersebut, Hendo tidak melakukan upaya banding maupun kasasi.
Pada tahun 2022, kliennya memohon ke Mahkamah Agung agar kasus putusan pengadilan ditinjau kembali (PK).
Kurang lebih setahun kemudian, tepatnya 29 Maret 2023, Mahkamah Agung melalui putusan Mahkamah Agung No. 295 PK/Pid.Sus/2023, dalam putusannya menjatuhkan pidana penjara kepada Hendo Nurahman selama 6 (enam) tahun.
Kemudian denda sebesar Rp 1 Miliar dengan ketentuan apabila tidak dibayar, maka diganti dengan penjara selama 3 (tiga) bulan.
Lanjut Idam, dalam perhitungan mereka, harusnya Hendo bebas pada bulan November 2024 berdasarkan putusan Mahkamah Agung, karena kliennya sudah ditahan sejak 2019.
Namun, hingga hari ini, Hendo tak kunjung dikeluarkan dari lapas Tanjung Gusta Medan.
"Setelah berjalan 2019 sampai 2025 sekarang ini, klien kami tidak bebas dan seharusnya tahun 2024 November, dia sudah bebas. Karena semua hukuman termasuk dengan pidana pengganti sudah dijalani,"kata Idam Harahap, Jumat (11/7/2025).
Lantaran tak kunjung dikeluarkan dari lapas, Hendo sempat menanyakan ke pihak lapas dan pihak Lapas mengaku belum menerima surat eksekusi kedua dari kejaksaan.
Alhasil, korban stres hingga akhirnya sakit-sakitan, kini masih dirawat di RSU Royal Prima dengan status dibantarkan.
"Tapi pada saat klien kami menghubungi pihak lapas tanjung gusta untuk menanyakan keadaan bisa bebas apa belum, pihak lapas mengatakan pihak jaksa belum mengirimkan surat eksekusi kedua terhadap putusan MA, Keputusan PK,"katanya.
"Saat ini, korban selaku ayah kandung klien kami, sedang dirawat di RS Royal Prima dalam keadaan kejang-kejang. Sekarang dirawat di ICU,"sambungnya.
Mengenai kejang-kejang yang dialami Hendo, Idam menjelaskan kliennya tidak memiliki riwayat penyakit.
Idam menilai ada dugaan kesengajaan yang dilakukan kejaksaan tidak mengirim surat eksekusi kedua ke lapas Tanjung Gusta.
"Kalau kami, selaku penasihat hukum atau keluarga, menduga ada kesengajaan. Kenapa? Seharusnya jaksa selaku pihak yang menjalankan putusan pengadilan harus secara profesional. Ini sudah berlangsung berapa lama dari November 2024 sampai sekarang belum dapat eksekusi."
Mengenai surat eksekusi kedua yang belum diserahkan Kejaksaan ke Lapas Tanjung Gusta, Kejaksaan Tinggi Sumut, melalui Kasipenkum Adre W Ginting mengatakan, akan menanyakan hal tersebut ke satuan kerja maupun bidang yang menangani.
"Kita teruskan informasi ini ke Kasi Intel,"katanya.
Sedangkan Polda Sumut, Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Siti Rohani Tampubolon mengatakan pihaknya sudah menerima laporan keluarga Hendo.
Pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan anak Hendo.
"Laporan sudah kami terima dan akan ditindaklanjuti."
(cr25/www.tribun-medan.com).
Lapas Tanjung Gusta Medan
Narapidana Narkotika
Kabid Pembinaan Lapas Tanjung Gusta Medan
Ismadi
Kota Medan
Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
![]() |
---|
KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
![]() |
---|
Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.