Polda Sumut
Operasi Patuh Toba 2025 Dimulai, Kapolda Sumut Tertib Lalu Lintas Butuh Kesadaran Kolektif
Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan F., S.I.K., M.H., memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Toba 2025 di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Polda Sumatera Utara resmi menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Kewilayahan Patuh Toba 2025, Senin pagi (14/7/2025), di Lapangan KS Tubun, Mapolda Sumut, Medan.
Apel ini menjadi penanda dimulainya operasi selama dua pekan ke depan, yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.
Dipimpin langsung oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan F., S.I.K., M.H., apel ini diikuti 1.549 personel gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Jasa Raharja, dan instansi pendukung lainnya.
Dalam amanatnya, Kapolda menekankan bahwa operasi ini lebih dari sekadar penegakan hukum.
Ini adalah langkah kolektif untuk menanamkan budaya disiplin dan keselamatan di jalan.
“Kesadaran berlalu lintas harus menjadi bagian dari budaya. Data tahun lalu menunjukkan bahwa kita masih menghadapi tantangan besar,” ujar Irjen Pol Whisnu, merujuk pada catatan 319.167 pelanggaran dan 6.850 kecelakaan lalu lintas sepanjang 2024 di wilayah Sumut.
Menurutnya, angka tersebut adalah alarm bagi semua pihak bahwa upaya perbaikan harus dilakukan secara serius, terstruktur, dan berkelanjutan.
Karena itu, dalam Operasi Patuh Toba 2025, tiga hal menjadi fokus utama, meningkatkan kedisiplinan dan kesadaran masyarakat, menjadi teladan dengan kehadiran polisi yang humanis dan profesional.
Kemuduan menjadikan keselamatan sebagai tanggung jawab bersama, bukan hanya aparat.
Kapolda juga berpesan kepada seluruh personel yang terlibat agar mengedepankan pendekatan persuasif dan edukatif, tanpa kehilangan ketegasan dalam menindak pelanggaran yang membahayakan.
“Tegakkan hukum tanpa arogansi. Beri teladan lewat sikap, bukan hanya seragam. Jadilah Bhayangkara yang Presisi profesional, responsif, dan berintegritas,” katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak hanya takut pada razia atau kamera ETLE, tetapi menjadikan tertib berlalu lintas sebagai kesadaran diri.
“Karena setiap perjalanan yang aman bukan hanya milik kita, tapi juga hak pengguna jalan lainnya,” imbuhnya.
Di akhir amanat, Irjen Pol Whisnu mengajak seluruh pihak baik aparat maupun warga sipil untuk menjadikan jalan raya di Sumut sebagai ruang aman yang membawa harapan, bukan ancaman.
“Setiap perjalanan menjadi aman, setiap langkah membawa harapan menuju masa depan yang lebih baik,"ujarnya.
Dengan dimulainya Operasi Patuh Toba 2025, Kapolda Sumut berharap lahirnya budaya tertib berlalu lintas yang lebih kuat, demi menurunkan angka kecelakaan dan menyelamatkan nyawa.(Jun-tribun-medan.com).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.