Polres Langkat
Razia Tertib Lalu Lintas Dimulai, Kapolres Langkat Peringatkan Ancaman Nyawa di Jalanan Langkat
Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Toba 2025 di Mako Polres Langkat, Senin (14 Juli 2025).
TRIBUN-MEDAN.COM, LANGKAT-Di tengah lalu lintas yang kian padat dan angka kecelakaan yang terus meningkat, Polres Langkat memulai langkah preventif melalui gelaran Apel Pasukan Operasi Patuh Toba 2025, Senin pagi (14/7/2025).
Upacara yang berlangsung di halaman Mako Polres Langkat itu menjadi titik awal dari operasi lalu lintas berskala provinsi yang akan digelar selama 14 hari ke depan.
Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, tampil sebagai inspektur apel. Dalam suasana pagi yang berembun, ia membacakan amanat Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, yang berisi pesan keras sekaligus reflektif bahwa angka kecelakaan bukan sekadar data statistik di baliknya ada nyawa, keluarga, dan masa depan yang terenggut sia-sia.
Operasi Patuh Toba bukan semata penegakan hukum. Ini adalah panggilan moral untuk membangun budaya berlalu lintas yang lebih beradab.
“Setiap pelanggaran yang dibiarkan adalah satu kemungkinan kecelakaan yang tidak dicegah,” demikian inti pesan yang disampaikan Kapolres kepada peserta apel dan para undangan.
Turut hadir dalam apel ini perwakilan dari Bupati Langkat, Kodim 0203 Langkat, BNNK, Marinir, Denpom, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Jasa Raharja, MUI, FKUB, hingga tokoh pers daerah.
Kehadiran mereka menandakan bahwa urusan keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi semua pihak yang peduli pada kehidupan.
Data yang dibacakan dalam apel menyentak kesadaran. Sepanjang 2024, Sumatera Utara mencatat lebih dari 319 ribu pelanggaran lalu lintas.
Jumlah kecelakaan mencapai 6.850 kasus dengan korban meninggal dunia mencapai 1.580 orang. Kerugian materi? Lebih dari Rp22,9 miliar.
Selama dua pekan ke depan, sebanyak 1.549 personel gabungan—terdiri atas 100 dari Satgas Polda dan 1.449 dari jajaran Polres akan diterjunkan ke titik-titik rawan di seluruh wilayah Sumut.
Mereka akan menindak pelanggaran, mengedukasi masyarakat, dan memastikan bahwa keselamatan menjadi budaya, bukan sekadar imbauan musiman.
Lebih dari sekadar penilangan, operasi ini membawa misi membangun teladan. Kapolres Langkat menekankan pentingnya pendekatan yang humanis dari para petugas, agar operasi ini tidak menakutkan, tetapi menyadarkan.
"Keselamatan adalah hak setiap warga. Dan tugas kita adalah menjamin hak itu, bahkan sebelum mereka memintanya," ujar AKBP David Triyo Prasojo menutup amanatnya.
Apel berakhir sekitar pukul 09.00 WIB, namun kerja panjang para petugas baru dimulai. Jalanan Langkat kini tak hanya dijaga oleh seragam coklat dan rompi hijau—tetapi oleh tekad untuk menyelamatkan hidup.(Jun-tribun-medan.com).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.