Breaking News

TRIBUN WIKI

SOSOK Tiyo Ardianto, Ketua BEM UGM yang Nyatakan Mundur dari BEM SI Kerakyatan

Tiyo Ardianto adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) tahun 2025.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Instagram @tiyoardianto_
JADI SOROTAN- Tiyo Ardianto, Ketua BEM UGM jadi sorotan setelah dirinya mengambil langkah tegas keluar dari BEM SI. Ia kecewa karena BEM SI dekat dengan penguasa. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Tiyo Ardianto, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) tengah menjadi sorotan publik.

Tiyo Ardianto berani mengambil keputusan untuk keluar dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan.

Alasan Ketua BEM UGM ini keluar dari BEM SI Kerakyatan karena kecewa dengan fakta yang ia dapati.

Ketika Aliansi BEM SI menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-XIV tahun 2021 di Padang, Sumatera Barat, terjadi pergolakan yang begitu sengit, hingga terjadi perpecahan.

Baca juga: Profil Fuad Plered, Keturunan Walisongo yang Jalani Sanksi Adat Usai Dilapor Hina Pendiri Alkhairaat

Ketua BEM UGM Tiyo Ardianto
TEGAS- Ketua BEM UGM Tiyo Ardianto mengambil langkah tegas keluar dari BEM SI karena kecewa dengan sikap para mahasiswa yang dinilai dekat dengan penguasa.

Perpecahan terjadi karena adanya perbedaan pandangan mengenai keabsahan peserta Munas yang tidak memenuhi syarat administrasi.

Selain itu, adanya tamu-tamu dari unsur pemerintahan, yang dianggap merupakan representasi dari kekuasaan.

Karena itu pula, sejumlah peserta Munas kemudian keluar.

Mereka membuat Munas tandingan di Asrama Haji, yang kemudian melahirkan BEM SI Kerakyatan.

Inilah yang kemudian mendasari Ketua BEM UGM untuk lebih memilih keluar.

Ia kecewa berat ketika melihat tamu yang hadir justru dari kalangan pemerintah.

Baca juga: Profil Sister Hong, Lelaki Bibir Jontor Nyaru Jadi Wanita, Bayarannya Minyak Goreng

Bahkan, dalam acara itu hadir perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Kehadiran orang-orang yang merupakan simbol kekuasaan, seperti Ketua Umum Partai Perindo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Wakil Gubernur Sumatra Barat, dan Kapolda serta Kepala BIN (Badan Intelijen Nasional) Daerah Sumatra Barat - bagi kami, menciderai independensi gerakan."

"Apalagi dengan merdeka mereka pamerkan kebersamaannya bersama mahasiswa pada media sosialnya. Mungkinkah mereka masuk ke forum murni diundang, atau karena ada tiket masuk yang telah mereka dapatkan?" tulis BEM KM UGM lewat pernyataan Tiyo, dikutip Tribunnews.com, Senin (21/7/2025).

Sosok Tiyo Ardianto

Tiyo Ardianto adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) tahun 2025.

Ia merupakan mahasiswa Fakultas Filsafat angkatan 2021.

Tiyo lahir dan berasal dari Kudus, Jawa Tengah.

Baca juga: Profil dan Agama Iris Wullur, Model yang Namanya Terseret Prahara Rumah Tangga Kusuma Anggraini

Uniknya, ia bukan lulusan sekolah menengah negeri atau swasta biasa, melainkan lulusan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Omah Dongeng Marwah di Kudus sebelum melanjutkan studi di UGM.

Selama memimpin BEM UGM, Tiyo Ardianto dikenal sebagai sosok yang independen.

Ia sering terlibat dalam berbagai pergerakan mahasiswa.

Dirinya dikenal kritis terhadap kekuasaan dan politik praktis.

Karena alasan itu pula, Tiyo Ardianto terpilih sebagai Ketua BEM UGM.

Baca juga: Profil Kompol Arif Purnama Oktora, Suami Kusuma Anggraini Cucu Pendiri Mustika Ratu

Keputusan Tegas

Pada Musyawarah Nasional XVIII Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan di Padang, Tiyo Ardianto mengambil langkah tegas.

Ketua BEM UGM ini memutuskan untuk keluar dari BEM SI.

Alasannya, karena dia kecewa melihat Munas yang justru malah dihadiri pejabat politik dan negara.

Tiyo mengkritik kedekatan BEM SI dengan penguasa yang dinilai tidak mencerminkan nilai perjuangan mahasiswa yang seharusnya berdiri di luar pengaruh kekuasaan.

Baca juga: SOSOK Kompol Arif Purnama Oktora, Kariernya Moncer, Diduga Selingkuh dengan Janda Seorang Model

Dalam pernyataannya, Tiyo menegaskan bahwa BEM KM UGM ingin tetap berpegang pada komitmen gerakan rakyat tanpa intervensi dari pihak manapun dan bersikap independen tanpa harus masuk dalam struktur yang mempunyai kepentingan politik.

Ia juga mengutuk kekacauan yang terjadi pada musyawarah nasional tersebut, termasuk insiden bentrokan yang membuat beberapa mahasiswa terluka, dan menegaskan bahwa tidak ada jabatan yang layak diperebutkan dengan cara kekerasan yang merusak kesatuan gerakan.

Tiyo aktif membangun komunikasi lintas kampus dan berkomitmen agar gerakan mahasiswa lebih melebur dengan rakyat secara mandiri, tanpa komando yang berpotensi mengkooptasi atau menghilangkan independensi gerakan.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved