Berita Viral
Pembunuh Driver Ojol Wanita dalam Kardus Ditangkap, Motif Hingga Hubungan dengan Sevi Ayu Didalami
Sebanyak dua orang telah diamankan, satu orang tersangka yang telah mengakui perbuatannya. Kemudian satu orang lagi yang baru saja diamankan.
TRIBUN-MEDAN.com - Pembunuh driver ojol wanita dalam kardus ditangkap.
Polisi mengamankan dua orang, namun masih satu pelaku yang mengakui perbuatannya.
Motif hingga hubungan pelaku dengan Sevi Ayu pun didalami.
Baca juga: STRUKTUR Pejabat di Kejaksaan Tinggi Sumut, Saat ini Dipimpin oleh Harli Siregar
Satreskrim Polres Gresik berhasil meringkus SR (36), pelaku pembunuhan driver ojol, Sevi Ayu Claudia, Senin (28/7/2025).
Tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik bahkan menembak seorang tersangka pembunuhan driver ojol asal Sidoarjo itu.
Tersangka diamankan di kontrakannya, di Kecamatan Menganti, Gresik, Senin (28/7/2025) pagi.
Baca juga: KRONOLOGI Azka Nurfadillah Hilang di Pantai Saat Camping Sendirian, Sempat Kunjungi Tempat Berbahaya
Kematian Sevi Ayu Claudia, driver ojol berusia 30 tahun, asal Sekardagangan, Sidoarjo, menemui titik terang.
Tersangka adalah seorang laki-laki yang dikenal korban.
"Alhamdulillah Tim Macan Giri Polres sudah melakukan penangkapan salah satu pelaku berinisial SR umur 36 tahun warga Sidoarjo tinggal di Kecamatan Menganti," tegas Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu.
Sebanyak dua orang telah diamankan, satu orang tersangka yang telah mengakui perbuatannya.

Kemudian satu orang lagi yang baru saja diamankan masih dimintai keterangan.
"Dalam melakukan pengembangan, ada perlawanan sehingga melakukan tindakan tegas terukur," ucapnya.
Seluruh barang bukti sudah diamankan, seperti tali rafia, lakban, dan handuk.
Tersangka SR sudah tidak bekerja sebagai driver ojek online.
Baca juga: Kadishub Siantar Ngaku Diperas Kanit Tipikor, Ini Kata Akademisi
"Motif, dan hubungan asrama, masih kami dalami. Ini komitmen kami memberikan rasa keadilan kepada korban," tutupnya.
Tangis Sang Ibu Pecah
Kediaman ojol perempuan yang ditemukan tewas dalam kardus telah dipenuhi para pelayat dari tetangga dan keluarga.
Kediaman korban bernama Selvi Ayu Claudia (30) berada di Sekardangan, Sidoarjo. Jasad Selvi ditemukan di dalam kardus di Kedamean, Gresik
Sumaiyah, ibunda almarhumah Selvi juga terlihat sangat sedih.
Duka mendalam dirasakannya setelah tahu kabar kebergian sang anak.
Apalagi, kematian putri kedua dari tiga bersaudara ini terdengar sangat memilukan.
Wanita driver ojek online itu ditemukan tak bernyawa dalam posisi terbungkus kardus, di semak-semak pinggir jalan di Kedamean, Gresik.
“Selvi keluar rumah (Sabtu) sekira pukul lima sore. Tidak seperti biasanya, dia hanya melirik ke saya dan terus berangkat. Padahal biasanya dia bilang mau ke mana atau bagaimana,” ujar Sumaiyah sambil menitikkan air mata.
Baca juga: Kejari Deli Serdang Pastikan Temuan Pansus PAD DPRD Tetap Ditindaklanjuti Meski Kajari Berganti
Baca juga: WARGA Rusak Rumah Doa Jemaat GKSI di Padang, Walikota Sebut Bukan Terkait SARA: Salah Paham
Baca juga: Satu Orang Tewas dalam Insiden Kebakaran PT Rusindo Prima Food Deli Serdang, Ini Penyebabnya
Sampai malam, putrinya itu tidak kunjung pulang.
Perempuan yang sehari-hari berjualan toko kelontong inipun sempat menghubungi anaknya lewat chat.
Sekira pukul 22.00 WIB, tapi tidak ada jawaban.
“Saya tutup toko sekira jam setengah sepuluh malam, Selvi biasanya pulang jam 10 malam. Tapi kemarin jam segitu belum pulang. Kemudian saya chat, saya tanya kok belum pulang sudah malam? Tidak ada jawaban sama sekali,” kisahnya sambil menangis.
Sumaiyah tetap menunggu putrinya.
Sampai jam 23.00 WIB belum pulang, kemudian ditunggu lagi sampai jam 24.00 WIB juga tak kunjung ada kabar.
Bahkan, Sumaiyah tetap bertahan menunggu putrinya sampai pukul 03.00 WIB.
“Sampai jam tiga pagi saya tunggu, tetap saja dia belum pulang dan tidak ada kabar. Tentu saya malah jadi kebingungan,” lanjutnya.
Dia kemudian berusaha bertanya ke sejumlah orang, tidak ada yang punya jawaban.
Semua bilang tidak tahu tentang keberadaan Selvi.
Sampai siang harinya, Sumaiyah seperti tersambar petir di siang bolong. Dia mendapat kabar bahwa putrinya ditemukan dalam kondisi terbungkus kardus, dibuang di pinggir jalan.
“Ya Allah, itu sakit itu, sakit itu anaknya ya Allah. Siapa yang melakukan itu, kok tega. Selvi itu anak baik lho, kok tega melakukan itu,” kata Sumaiyah sambil menangis berulang kali.
Dia berharap, pelakunya segera terungkap dan mendapat hukuman setimpal atas apa yang telah dilakukan terhadap putrinya tersebut.
Identitas Pelaku Sudah Diketahui
Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menyatakan pihaknya telah mengantongi identitas pelaku pembunuhan yang menewaskan wanita driver ojol.
Korban Sevi Ayu Claudia berusia 30 tahun asal Pecantingan, Sekardangan, Kabupaten Sidoarjo ditemukan tewas dan jasadnya dibungkus kardus.
Tim Unit Resmob Satreskrim Polres Gresik tengah memburu keberadaan pelaku.
"Kami mohon doa warga Gresik, identitas pelaku sudah kami kantongi, anggota lakukan pengejaran , kami mohon doanya semoga segera tertangkap sebelum 1 x 24 jam," ujar Kapolres kepada awak media di Mapolres Gresik, Senin (28/7/2025).
Terkait barang milik korban yang hilang, masih dalam pencarian. Guna mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku.
"Nanti setelah pelaku tertangkap, kita tanyakan modus barang hilang dibawa pelaku," tuturnya.
Korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul di kepala menyebabkan pendarahan.
Kesimpulan hasil autopsi jenazah perempuan berusia 30 tahun diperkirakan menunggal 18 jam sampai 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.
Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan oleh dr. Nily Sulistyorini, SpFM, di RSUD Ibnu Sina Gresik pada Minggu, 27 Juli 2025 pukul 15.00 WIB, korban dinyatakan meninggal akibat kekerasan benda tumpul di bagian kepala.
Korban yang ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenakan jaket jeans biru, atasan hitam, dan celana abu-abu tersebut, menunjukkan sejumlah luka dan tanda kekerasan.
Dari pemeriksaan luar, tampak lebam keunguan pada dada kiri dan punggung, yang tidak menghilang saat ditekan.
Rahang dan pergelangan kaki korban mengalami kaku mayat, sementara tanda-tanda pembusukan belum terlihat, yang mengindikasikan bahwa kematian terjadi dalam 18 hingga 24 jam sebelum otopsi.
Yang paling mencolok adalah luka di kepala: delapan luka robek dengan ukuran antara 2 hingga 6,5 cm, serta memar hebat dari puncak hingga bagian belakang kepala.
Selain itu, ditemukan memar di bibir bagian dalam dan lakban hitam sepanjang 10 cm yang berada di dalam rongga mulut.
Leher korban pun menunjukkan luka lecet, dan di tangan terdapat memar serta lecet yang diduga sebagai hasil perlawanan.
Dari pemeriksaan alat kelamin, ditemukan cairan putih dan robekan lama pada selaput dara, namun tidak ditemukan indikasi kekerasan seksual terbaru.
Otopsi bagian dalam memperkuat dugaan kekerasan fisik, dengan ditemukannya perdarahan di bawah selaput otak dan selaput laba-laba, serta resapan darah di area kepala yang berpotensi menyebabkan kematian akibat trauma berat.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.