Berita Viral
PROFIL Komando Operasi Habema yang Berhasil Tembak Mati 3 Anggota OPM, Dipimpin Mayjen Lucky Avianto
Pasukan Habema berhasil menembak mati 3 anggota Operasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Tigilobak
Barang bukti ini diketahui merupakan milik anggota TNI yang gugur pada tahun 2019 di sektor Ugimba.
Barang bukti lainnya yang berhasil diamankan yakni:
Aparat juga mengamankan:
1 pucuk senapan angin
3 buah magazen 2 magazen M16 dan 1 magazen SS
64 butir munisi kaliber 5,56 mm
4 unit handphone
1 buah dompet
2 power bank
1 buah emas
1 senter kepala
Diamankan pula alat dan perlengkapan lainnya berupa:
kapak
parang
ketapel
korek api
dokumen pribadi KTP atas nama Meni Wakerwa
Kartu Papua Sehat
uang tunai sebesar Rp 3.800.000
2 buah noken
1 buah tas selempang
Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto mengatakan, keberhasilan operasi ini menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga stabilitas keamanan dan kedaulatan negara di wilayah Papua.
"Ini sebagai simbol keteguhan TNI dalam menjaga kehormatan prajurit dan kedaulatan negara, sekaligus mengembalikan senjata milik negara yang selama ini berada di tangan kelompok separatis," ungkap Mayjen TNI Lucky Avianto.
Sementara itu Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyatakan operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tugas Pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Kapuspen TNI menegaskan bahwa seluruh tindakan prajurit TNI dalam operasi ini dilakukan secara profesional, terukur, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Keberhasilan ini membuktikan bahwa setiap tindakan prajurit TNI dalam menghadapi kelompok bersenjata dilaksanakan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan," kata Mayjen TNI Kristomei Sianturi di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/7/2025).
Menurutnya ditemukannya senjata organik milik prajurit TNI yang gugur menjadi bukti nyata kekejaman kelompok separatis OPM yang merampas senjata setelah melakukan pembunuhan.
"Namun di luar aspek penindakan, TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka panjang di Papua," ujarnya.
TNI terus memperkuat perannya sebagai penjaga kedaulatan serta melindungi segenap masyarakat di tanah Papua, melalui pendekatan humanis, dialogis dan berlandaskan peraturan perundang-undangan.
"TNI juga tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan NKRI dan bersama sama membangun Papua demi masa depan masyarakat Papua yang lebih damai dan sejahtera," kata Mayjen TNI Kristomei Sianturi.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Novel Baswedan Kecewa Terpidana Hasto Kristiyanto Diampuni Prabowo, Berantas Korupsi Omong Kosong |
![]() |
---|
Profil Yukihiro Nabae, Presiden Direktur PT Top System Asia Base Tewas Ditimpa Truk |
![]() |
---|
PENGAKUAN Mengejutkan Muhammad Hariz Pelaku Penusukan ODGJ: Saya Muak dan Kesal Dengan ODGJ |
![]() |
---|
SIASAT Licik Pasutri di Bengkulu Penipuan Paket Umrah, Minta Dilunasi Kilat Tapi Tunda Keberangkatan |
![]() |
---|
DUDUK Perkara Murid SD Sekolah Lewati Sungai Gegara Akses Ditutup Tetangga, Bermula dari Beli Tanah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.