Berita Internasional
Calon Suami Lupa Bawa Payung dan Hias Mobil Pengantin dengan Pita Merah, Mempelai Wanita Murka
Viral pengantin wanita marah besar dan menolak menghadiri upacara pernikahan, karena yakin mempelai pria sengaja melupakan barang yang ia minta.
Penulis: Rena Elviana Purba | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Viral pengantin wanita marah besar dan menolak menghadiri upacara pernikahan, karena yakin mempelai pria sengaja melupakan barang yang ia minta.
Padahal sebelumnya ia sudah memperingatkan calon suaminya tentang apa saja yang harus dipersiapkan.
Saat ia melihat mempelai pria tidak membawa barang yang ia minta, ia memarahinya di depan umum dan mengaku kecewa.
Dilansir dari Sanook.com, Sabtu (9/8/2025) menurut adat istiadat di Provinsi Anhui, Tiongkok pengantin wanita wajib membawa payung di hari pernikahannya.
Payung merupakan simbol perlindungan dari angin dan hujan, melindungi kecantikan dan kebahagiaan mempelai wanita.
Mempelai wanita sengaja meminta calon suaminya lah yang membawa payung di hari pernikahan mereka.
Hal ini lantaran mempelai wanita merasa dicintai jika calon suaminya peduli dengan hal-hal penting di hari pernikahan mereka.
Tetapi saat mempelai pria datang ke rumah pengantin wanita, pria itu lupa membawa payung tersebut.
Pengantin wanita kesal dan marah dengan calon suaminya.
Menurutnya, payung itu sangat penting di hari pernikahan mereka.
Tak hanya mempelai wanita saja, para pengiring pengantin dan pihak keluarga juga kesal karena pengantin pria tidak membawa payung tersebut.
"Aku bahkan tidak ingin menyambut tangannya dan naik ke dalam mobil itu," ungkap pengantin wanita.
"Aku sudah mengingatkannya apa saja yang penting dibawa di hari pernikahan kami. Dia berjanji tidak akan melupakannya," lanjutnya.
"Jadi ketika aku sadar dia tidak membawa payung, aku yakin itu bukan karena kelupaan. Melainkan dia tidak serius dalam menikah."
Kelalaian mempelai pria terhadap hal-hal kecil membuat calon mempelai wanita sangat curiga.
Menurutnya mempelai pria tidak mencintainya dan tidak serius untuk menikah.
Tetapi pria itu menganggap ini hanya sebuah payung yang tidak terlalu penting.
"Seharusnya ini tidak menjadi masalah besar dalam pernikahan," ucap mempelai pria.
Lalu pihak keluarga mempelai wanita melihat mobil yang dibawa pengantin pria.
Mereka semakin kesal saat melihat mobil itu tidak dihias seperti mobil pengantin.
Mobil itu hanya dihias dengan pita merah tanpa ada kain, bunga atau tanda apapun seperti yang biasa dilakukan orang Tionghoa.
Keluarga pihak mempelai pria mengatakan mobil itu tidak sempat dihias karena baru saja dibersihkan.
Beberapa tamu yang hadir mencibir keluarga pria yang terlihat sepele dengan pernikahan tersebut.
Hal ini membuat calon pengantin wanita semakin kesal dan tidak puas.
Permasalahannya tidak sebatas lupa membawa payung, namun karena mengabaikan detail lainnya.
Pengantin wanita berkata tidak ingin melanjutkan pernikahan mereka.
Dia ingin membuka baju pengantinnya dan meninggalkan mempelai pria.
Tetapi keluarga mempelai pria membujuknya dan berjanji akan menaikkan mahar.
Sedangkan mempelai pria hanya diam saja karena malu dengan situasi tersebut.
Setelah berdiskusi panjang, akhirnya pernikahan itu berhasil dilaksanakan dengan syarat keluarga mempelai pria menambahkan mahar.
(cr19/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Istri Kepergok Selingkuh dengan Pria Lain, Suami Ngamuk dan Terlibat Baku Tembak dengan Selingkuhan |
![]() |
---|
Viral Pemuda 20 Tahun Ciptakan Negara Sendiri di Perbatasan, Kini Miliki Lebih dari 400 Rakyat |
![]() |
---|
Wanita Lakukan Tes DNA karena Anak Tetangga Mirip Suaminya, Ibu Mertua Ungkap Fakta Mengejutkan |
![]() |
---|
Pengantin Wanita Undang Mantan Kekasih ke Pernikahan hingga Buat Suami Murka |
![]() |
---|
Pengantin Pria Salah Sebut Nama Mempelai Wanita saat Janji Nikah, Malah Ucap Nama Mantan Kekasih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.