berita viral

TERNYATA Hanafi Minta Diruqah Usai Bunuh Tiwi Pegawai BPS, Ngaku Sering Diganggu Arwah

jelang pernikahannya dengan Almira, Hanafi minta diruqyah karena mengaku sering diganggu arwah ke istrinya Almira

Kolase Instagram Komikfaris
PEGAWAI BPS DIBUNUH: Tangkapan layar momen Hanafi, pembunuh pegawai BPS senyum semringah di pelaminan setelah satu minggu membunuh pegawai BPS bernama Tiwi. Hanafi disebut sebagai psikopat oleh rekan kerjanya. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Fakta baru Hanafi pembunuh Tiwi pegawai BPS di Halmahera Timur terkuak.

Jelang pernikahannya dengan Almira, Hanafi minta diruqyah karena mengaku sering diganggu arwah.

Seperti diketahui Hanafi secara keji membunuh Tiwi di rumah dinas BPS, Kecamatan Kota Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.

Kapolres Halmahera Timur, AKBP Bobby Kusuma Ardiansyah mengungkap Hanafi membunuh Tiwi dengan cara membekap.

Ia membekap Tiwi menggunakan lakban dan bantal sampai tak sadarkan diri pada 19 Juli 2025.

Selang satu hari, Hanafi kembali ke Ternate untuk mempersiapkan pernikahannya dengan Almira.

Pengacara Almira, Rusdi Bachmid menceritakan gelagat aneh Hanafi saat tiba di Ternate pada 20 Juli 2025.

"Sudah menunjukan sikap yang tidak normal," katanya.

Menurut Rusdi, Hanafi selalu meminta diruqyah pada Almira.

Baca juga: Drama ART Ade Mulyana Habisi Dea Majikan di Purwakarta, Tuding Selingkuh Karena Suka Istri Orang

"Selalu mita diruqyah. Dia minta ke saksi, 'kalau boleh cari orang-orang tua untuk ruqyah saya. Saya tuh beberapa minggu ini ambil keputusan yang tidak bagus'," kata Rusdi menirukan ucapan Hanafi ke Almira.

"Saksi menanyakan, 'apa sih keputusan apa ?'," tambahnya.

Ruqyah adalah metode penyembuhan dalam Islam yang dilakukan dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an atau doa-doa tertentu, dengan tujuan memohon pertolongan Allah untuk mengusir gangguan jin, sihir, atau penyakit baik fisik maupun nonfisik.

Kepada calon istrinya saat itu, Hanafi baru mengaku kecanduan judi online.

"Dia selalu menceritakan judi online saja. Bahwa dia main judi online," katanya.

Sebelumnya Aditya Hanafi baru saja mengajukan pinjaman dari bank.

Uang itu habis untuk judi online jelang pernikahannya dengan Almira.

"Terkait kredit yang diajukan tanggal 4 (Juli 2025) sudah kurang lebih Rp 100 juta yang dihabiskan untuk judi online. Kecurigan itulah yang membuat, kok dia berubah," katanya.

Selain itu usai membunuh Tiwi pegawia BPS Halmahera Timur, Hanafi juga sering menangis di rumah.

"Kemudian dia juga sering menangis. Diam-diam sering menangis. Dia menunujukan perilaku yang agak aneh," kata Rusdi

Baca juga: SADISNYA Ade Mulyana Habisi Majikannya Dea Pakai Palu, Wajah Hancur, Mulut Dihantam Pakai Gagang

Hanafi dan Almira sudah dekat sejak September 2023.

Sejak saat itu sampai menikah, Hanafi tak pernah bersikap kasar pada Almira.

"Selama kenal sama saksi bahkan sampai ke pelaminan, pelaku tidak pernah menunjukan sikap kasar. Makanya saksi 'kok kenapa dia melakukan itu, apa sih yang mendorong dia sampai melakukan perbuatan itu'," katanya.

Menurut Rusdi, Hanafi baru mengaku kecanduan judi online sekembali dari membunuh Tiwi.

Selama pacaran, Almira mengaku tidak mengetahui bahwa Hanafi terjebak dalam judol.

"Judi ini baru diketahui ketika dia kembali dari Maba. Dia menyatakan harus diruqyah," katanya.

Bahkan ketika di Maba pun Hanafi sudah khawatir mertuanya akan berubah benci ketika mengetahui permasalahan dirinya.

"'Dan ini kalau saya sampaikan keluarga kamu tidak suka sama saya'. Itu memang waktu di Maba sudah sering chating seperti itu. Setelah dia sampai di Ternate, 'apa sih yang kamu lakukan ?' katanya,

Bahkan selama di Ternate, Hanafi juga mengaku sering bertemu arwah,

"Dia berhalusinasi, dia sering bertemu arwah," katanya.

Kapolsek Maba Selatan, Ipda Habiem Ramadya, menjelaskan bahwa motif utama pembunuhan adalah masalah utang dan kecanduan judi online.

Hanafi terlilit utang dan sempat meminjam uang sebesar Rp30 juta kepada korban. Namun, permintaan itu ditolak oleh Tiwi. 

"Pelaku meminjam uang tapi tidak diberikan. Sehingga pada 17 Juli, pelaku secara diam-diam masuk ke rumah dinas korban menggunakan kunci yang sudah digandakan," jelas Ipda Habiem.

Baca juga: Sosok Simpatri Pria Bercadar Menyamar Jadi Wanita, Identitasnya Terbongkar Jelang Ijab Kabul

NASIB Almira Istri Hanafi Pembunuh Pegawai BPS, Keterlibatannya Disorot

Beginilah nasib Almira istri Hanafi pembunuh pegawai BPS Halmahera Timur.

Adapun keterlibatan Almira yang baru dinikahi Hanafi disorot.

Dimana sebelumnya Tiwi dibunuh secara sadis oleh rekan kerjanya sendiri bernama Hanafi menjadi sorotan publik.

Tak sampai di situ, Tiwi rupanya juga dicabuli dan hartanya dikuras oleh Hanafi untuk melunasi utang judolnya.

Usai membunuh, Hanafi membuat skenario untuk menutupi kelakuan bejatnya pada Tiwi.

Belakangan, istri Hanafi, Almira Fajriyati Marsaoly (26) diduga terlibat dalam aksi pembunuhan tersebut.

Almira merupakan teman Tiwi di rumah dinas BPS di Kecamatan Kota Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.

Keduanya tinggal bersama dalam satu rumah, hanya berbeda kamar.

Almira juga baru menikah dengan Hanafi, seminggu setelah suaminya itu membunuh Tiwi di rumah dinas.

Namun, terkait adanya keterlibatan Almira dalam insiden tersebut masih belum dapat dibuktikan.

Sebab, saat kejadian berlangsung pada Sabtu (19/7/2025), Almira diketahui sedang tidak berada di rumah dinasnya.

Ia tengah berada di Ternate untuk mempersiapkan pernikahannya pada Minggu (27/7/2025).

Kecurigaan keterlibatan Almira dalam proses pembunuhan itu, karena Hanafi bisa masuk ke rumah dinas korban.

Sebelum mengeksekusi korban, Hanafi diketahui menyelinap ke rumah dinas Tiwi dan Almira lalu bersembunyi di sana.

Hanafi masuk ke rumah dinas tanggal 16 Juli dan mulai mengawasi Tiwi selama tiga hari.

Kemudian tanggal 19 Juli sekira pukul 05.22 WIT, Hanafi melancarkan aksinya dengan masuk ke kamar Tiwi.

Ia menyekap, mengikat tangan dan kaki Tiwi, lalu memaksanya melakukan tindakan asusila.

Hanafi juga memaksa Tiwi untuk memberikan pin rekening bank, lalu menguras isi rekening.

Ia mentransfer dana sejumlah Rp 38 juta dari akun Jenius Tiwi ke akun e-wallet Tiwi, lalu dikirim lagi ke rekening Hanafi.

Tak sampai di sana, Hanafi lalu mencairkan pinjaman online dengan menggunakan akun Tiwi, sehingga total dana yang diambil Rp 89 juta.

Setelahnya, Hanafi membekap Tiwi menggunakan bantal hingga tewas.

Usai membunuh, Hanafi meninggalkan jasad Tiwi begitu saja di dalam kamar, dengan mengunci pintu dari luar.

Ia lalu berangkat ke Ternate untuk menikah dengan Almira pada 27 Juli 2025.

Lantas, bagaimana Hanafi bisa menyelinap masuk ke rumah dinas?

Almira secara tidak langsung ikut terlibat dalam melancarkan aksi Hanafi, meski saat itu ia sedang berada di Ternate.

Pasalnya, sebelum menikah, Hanafi dan Almira sering tinggal bersama di rumah dinas tersebut.

“Pelaku dan istrinya sewaktu masih pacaran sering tinggal bersama. Itu disaksikan tetangga sekitar bahkan pegawai BPS,” jelas Kapolres Halmahera Timur, AKBP Bobby Kusuma Ardiansyah.

Lantaran kerap tinggal bersama, Hanafi jadi memiliki kunci duplikat rumah dinas.

Bahkan Hanafi sudah membuat duplikat kunci sejak Tiwi belum tinggal di sana.

"Ia sudah lama membuat duplikat kunci karena sebelumnya rumah tersebut yang tinggal hanya istri pelaku," jelas Bobby.

Sejak Almira sudah tinggal satu rumah dengan Tiwi, Hanafi sudah tidak pernah lagi ke rumah dinas tersebut.

Namun, duplikat kunci rumah masih dipegang oleh Hanafi.

Dengan begitu, ia dapat dengan mudah masuk ke rumah dinas, meski Almira sedang tak ada di sana.

Atas perbuatan yang dilakukan Hanafi, Almira juga masuk dalam daftar orang yang diperiksa polisi.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved