Medan Terkini
KAMMI Lepas Tikus ke Kantor BBWS Sumatera II, Demo Dugaan Korupsi Proyek Danau Siombak
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan kembali turun ke jalan.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan kembali turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan, Selasa (19/8/2025).
Aksi ini merupakan lanjutan dari protes sebelumnya terkait dugaan korupsi pada Proyek Revitalisasi Danau Siombak di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, yang menggunakan anggaran mencapai Rp 42,58 miliar dari APBN Kementerian PUPR RI.
Dalam orasinya, Pimpinan Aksi Aulia Rahmadan menyampaikan bahwa aksi unjuk rasa ini merupakan tindak lanjut dari aksi sebelumnya pada Kamis, 31 Juli 2025. Mereka juga mengaku sudah menyerahkan laporan resmi ke Kejati Sumut pada Jumat, 8 Agustus 2025.
"Kami turun Kembali di sini untuk memprotes dugaan korupsi pada Proyek Revitalisasi Danau Siombak karena belum ada tindakan serius dari BBWS untuk bertobat. Hal ini menyebabkan ganti rugi lahan warga terdampak proyek belum jelas, ini sangat merugikan," ujar Aulia.
Ketua KAMMI Medan Bidang Kebijakan Publik, Muhammad Liputra, menegaskan bahwa aksi akan terus berlanjut apabila tidak ada tindakan serius dari pihak terkait. Mereka bahkan berencana melaporkan kasus ini ke Kementerian PUPR, KPK RI, dan Kejaksaan Agung RI.
"Beberapa kader KAMMI Medan akan terbang ke Jakarta untuk melaporkan ini kepada Pemerintah Pusat dan APH untuk meningkatkan eskalasi protes. Yang korup harus kita hilangkan dari Kota medan ini," kata Liputra.
Dalam aksi tersebut, pihak kepolisian sempat menawarkan kepada massa agar tiga orang perwakilan masuk ke dalam kantor BBWS Sumatera II untuk berdiskusi. Namun tawaran tersebut ditolak, dan massa justru menantang perwakilan BBWS untuk menemui mereka di depan pagar kantor.
Menariknya, massa aksi juga menghadirkan seorang peserta yang mengenakan jas hitam, memakai topeng berbentuk kepala tikus, dan membawa koper bertuliskan ‘uang rakyat’. Atribut tersebut menjadi simbol kritik keras terhadap dugaan praktek korupsi.
"Beginilah gambaran pejabat di kantor ini yang sanggup memakan uang korup, menyengsarakan rakyat tapi tidak peduli. Seakan ini tabiat binatang yang tak memiliki akal pikiran untuk simpati atas penderitaan rakyat yang terdampak Korupsi nya," sindir Liputra.
Karena merasa tak mendapat respon dari BBWS Sumatera II, massa kemudian melakukan aksi simbolis dengan melepaskan tikus ke dalam area kantor tersebut.
"Ini bentuk kekecewaan rakyat Kota Medan terhadap kantor ini maka kita berikan hadiah seekor tikus sebagai lambang atau simbol bahwa tikus ini telah kembali ke rumahnya. Tikus ini kita harapkan bahagia di rumah barunya. Kami akan tingkatkan lagi eskalasi aksi ini, " kata Liputra.
Sekitar pukul 14.49 WIB, massa melakukan dokumentasi bersama sebelum membubarkan diri. Dan melanjutkan aksi ke titik selanjutnya di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.
(Dyk/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Ngambang di Sungai Babura Medan, Berikut Ciri-cirinya |
![]() |
---|
Warga Berpotensi Terpapar Limbah Kimia Berbahaya Belawan Deli Chemical, DPRD: Kita Sidak |
![]() |
---|
DAFTAR 4 Nama Anggota DPRD Medan dalam Kasus Peras Pengusaha, Masuk Tahap Penyelidikan Kejati Sumut |
![]() |
---|
Hasil Pengecekan RSUD Husni Thamrin Madina yang Kosong saat Pasien Datang, Ini Kata Kadinkes Sumut |
![]() |
---|
Kejatisu Masih Lakukan Pemeriksaan Saksi dan Hitung Kerugian Negara soal Korupsi Kapal PT Pelindo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.