Advertorial

Eks Sekjen Perindo Ahmad Rofiq Bentuk Partai Baru: Kami Bentuk dengan Sistem Desentralisasi Politik

Eks Sekretaris Jendral Partai Perindo Ahmad Rofiq telah membentuk partai baru dinamakan Partai Gema Bangsa (PGB). 

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
PARTAI GEMA BANGSA - Ketua Umum DPP Partai Gema Bangsa Ahmad Rofiq dan Ketua DPW Partai Gema Bangsa Ary Oskandar saat talkshow bersamaa Pemred Tribun Medan Iin Sholihin di Kantor Tribun Medan, Jumat (3/10/2025). Pihaknya optimis Partai Gema Bangsa bisa mendapatkan bangku pada pemilihan legislatif 2029 mendatang. (Tribun Medan/Anisa) 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Eks Sekretaris Jendral Partai Perindo Ahmad Rofiq telah membentuk partai baru yang dinamakan Partai Gema Bangsa (PGB). 

Saat ini Partai Gema Bangsa telah terbentuk di 38 Provinsi yang  terdiri dari 319 Kabupaten/Kota  dan untuk pembentukan Partai Gema Bangsa sebagian kecamatan ada di Jawa, Papua dan Sumatera sedang berjalan. 

Ketua Umum DPP Ahmad Rofiq mengatakan, pihaknya akan melakukan deklarasi partai secara nasional di Jakarta pada 17 Januari 2026 mendatang.

Kemudian langsung melakukan Rapimnas pada 18 Januari 2026 mendatang.

"Dalam kegiatan Rapimnas ini, kami akan menjelaskan seluruh program dan visi misinya serta pemahaman tagline partai kami tentang desentralisasi politik dan penguatan demokrasi lokal," jelasnya dalam acara Talkshow Ngopi Sore bersama Tribun Medan, Jumat (3/10/2025).

Ahmad juga menjelaskan awal mula terbentuknya Partai Gema Bangsa ini.

"Partai Gema Bangsa bukan untuk main-main. Ini sebuah perlindungan yang sangat panjang untuk budaya politik. Saat ini banyak politisi yang tidak membicarakan kepentingan rakyat. Yang ada flexing dan lain-lain. Saya punya banyak pengalaman di bidang politik. Tapi saya tidak nyaman dengan budaya itu. Makanya partai baru ini dibentuk dengan tagline desentralisasi politik," terangnya 

Menurutnya, saat ini fokus kebijakan politik ada di Jakarta.

Maka dengan hadirnya partai baru ini,  tidak akan ada lagi keputusan ada di pusat.

"Fokus elit itu kebijakan politik itu ada di Jakarta sentris.  Untuk itu, kami membalekkan hal itu.  Kalau itu terus dipertahankan, demokrasi tidak akan terus berkembang makanya kami putuskan adanya desentralisasi politik di partai ini," jelasnya.


Dikatakannya,  di partai ini juga tidak akan ada mahar politik, penjualan kursi politik dan hal lain semacamnya.

"Kami menghindari politik nasional. Seperti penjualan berapa harga kursi politik. Tidak ada mahar politik. Itu tidak akan ada di sini," tuturnya,


Hal senada juga disampaikan Ketua DPW Ary Oskandar. Ary akhirnya berani memutuskan untuk bergabung karena memiliki visi misi yang sama dalam dunia politik 

"Saya pernah berpartai ada satu hal kadang menjadi keresahan saya punya kepala divisi mindset-nya lebih terbuka tetapi kalah sama mahar politik. Makanya desentralisasi ini jadi langkah saya  untuk memutuskan bergabung ke partai ini," ucap Ary.

Kini, baik Ary maupun Rofiq optimis partainya akan mendapatkan bangku pada  pemilihan legislatif 2029 mendatang.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved