Berita Medan
PT Victorindo Group Luncurkan Teknologi Lost Foam Casting Pertama di Indonesia
Peluncuran ini menjadi langkah strategis perusahaan dalam upaya melakukan integrasi vertikal dan diversifikasi industri.
Penulis: Haikal Faried Hermawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- PT Victorindo Ferro Nusantara (Victorindo Group) resmi meluncurkan fasilitas pengecoran (foundry) dengan teknologi Lost Foam Casting, yang menjadi yang pertama di Indonesia.
Peluncuran ini menjadi langkah strategis perusahaan dalam upaya melakukan integrasi vertikal dan diversifikasi industri.
Direktur Utama Victorindo Group, Kunaefi Siswady, mengungkapkan bahwa dengan hadirnya teknologi tersebut, perusahaan kini dapat memproduksi sendiri berbagai komponen casting yang sebelumnya diperoleh dari impor atau pihak lokal.
“Ini merupakan bagian dari integrasi vertikal. Artinya, terjadi pergeseran dari yang sebelumnya kami banyak membeli komponen dari luar, kini menjadi produksi in-house. Pembelian dari luar kini sangat sedikit, selebihnya kami produksi sendiri,” ujar Kunaefi dalam peluncuran yang digelar di PT Victorindo Ferro Nusantara, Senin (6/10/2025).
Ia menambahkan, langkah ini juga menjadi bentuk diversifikasi industri. Produk casting yang dihasilkan dari teknologi Lost Foam dapat digunakan tidak hanya di industri kelapa sawit, tetapi juga di sektor lain seperti industri pengecatan (painting), semen, dan berbagai sektor manufaktur lainnya.
Keberhasilan ini menjadi pijakan penting bagi Victorindo Group untuk merambah ke pasar industri lainnya. Sebagai pelopor (first mover) teknologi Lost Foam Casting di Indonesia, perusahaan mengklaim sejumlah keunggulan dari teknologi ini, termasuk kualitas hasil coran yang lebih baik dibandingkan metode konvensional.
Teknologi ini juga telah mendapatkan respon positif dari industri kelapa sawit, yang selama ini menjadi pasar utama Victorindo Group.
“Harapannya, di industri sawit kita bisa mengurangi ketergantungan pada barang impor. Bukan hanya mengurangi, tapi kami juga ingin menjawab tantangan dengan menghasilkan produk lokal berkualitas yang diproduksi oleh putra-putri bangsa,” tambah Kunaefi.
Selain itu, ia berharap dampak dari penerapan teknologi ini dapat dirasakan secara luas, mulai dari penghematan devisa negara, penciptaan lapangan kerja, hingga peningkatan perekonomian daerah, khususnya di Sumatera Utara. Hal ini juga mendukung kontribusi perusahaan bagi industri kelapa sawit nasional.
Dari Distributor Jadi Produsen: Perjalanan AQUAFLOW
Kunaefi juga mengisahkan perjalanan panjang yang melatarbelakangi pencapaian ini. Salah satu produk andalan mereka adalah AQUAFLOW, yang sebelumnya merupakan produk dari KSB, produsen pompa asal Jerman.
“Pada tahun 2009 hingga 2019, kami adalah distributor tunggal pompa KSB AQUAFLOW di Indonesia, khususnya untuk industri sawit. Sejak 2019, hak kekayaan intelektual (HKI) untuk model AQUAFLOW telah resmi ditransfer ke PT Victorindo. Artinya, sejak itu kami memiliki hak penuh untuk memproduksinya,” jelas Kunaefi.
Namun, produksi mandiri sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 pada 2020–2021. Baru pada tahun 2021, Victorindo Group mulai memproduksi AQUAFLOW secara mandiri.
Pada tahap awal, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk ini masih tergolong rendah, sekitar 26 persen, karena komponen casting utamanya masih diimpor.
Dengan dioperasikannya fasilitas Lost Foam Casting, perusahaan kini berhasil melakukan lompatan signifikan dalam peningkatan kandungan lokal. Kunaefi mengungkapkan bahwa pada 2 Oktober 2025, perusahaan berhasil memperoleh sertifikat TKDN sebesar 79,83 persen.
Paripurna Ranperda 2026, Rico Waas Fokus Peningkatan Kualitas Layanan Publik |
![]() |
---|
Tim Robotics MAN 1 Madina Sabet Juara di Ajang International Robotics Talent Competition 2025 |
![]() |
---|
Jaksa Tuntut Dirut PT MVP 32 Bulan Penjara Korupsi Dana Internet Diskominfo Taput |
![]() |
---|
Jalani Pelatnas SEA Games, Marlando Fokus Matangkan Diri Demi Target Medali Emas |
![]() |
---|
Teater GENERASI Akan Gelar Festival Drama Epos di Medan, Catat Tanggalnya |
![]() |
---|