TRIBUN-MEDAN.com - Gempa kembali menguncang daerah Lombok dan sekitarnya. Gempa yang dirasakan cukup keras ini membuat para warga panik.
Kerasnya goncangan gempa dirasakan oleh wisatawan yang tengah berlibur di Bali. Sejumlah wisatawan mancanegara di Bali panik dan berhamburan dari berbagai tempat hiburan.
Mereka pun memenuhi jalan-jalan. Beberapa video kepanikan para wisatawan dan warga banyak beredar di media sosial.
Sejumlah bangunan terlihat dalam video runtuh.
Dalam situs http://www.bmkg.go.id/ ada tiga kali gempa yang terjadi dan berpotensi Tsunami, para warga pun diingatkan menjauh dari daerah pantai.
Dalam situs BMKG, Gempa berpusat di 8.37 LS,116.48 BT, sekitar 27 km di arah timur laut. Pusat gempa berada di kedalaman 15 kilometer.
Gempa dirasakan kencang oleh warga di Mataram, NTB. Warga berlarian panik ke luar rumah dan memilih berlindung di masjid yang dinilai aman.
Dikutip dari Antara, sejumlah warga dilaporkan pingsan akibat dikejutkan gempa bumi tersebut.
Padahal seminggu lalu, Minggu (29/7/2018). Lombok juga diguncang gempa 6,4 SR, yang menewaskan 16 warga termasuk pendaki Gunung Rinjani.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, gempa bermagnitudo 7 di Lombok berpotensi tsunami maksimum setinggi 0,5 meter.
Menurut Dwikorita, sudah ada informasi bahwa waktu tibanya gelombang bisa berbeda.
"Gelombang pertama bisa saja bukan yang terbesar. Maksimum 0,5 meter. Belum ada penambahan ketinggian," kata Dwikorita.
Dwikorita menyarankan, jika merasakan ada guncangan gempa lagi, warga diminta untuk segera mencari tempat yang lebih tinggi.
"Mencari tempat yang tinggi, tetapi tetap tenang, tidak panik, tidak berdesak-desakan, meskipun ini diperkirakan hanya 0,5 meter," kata dia.