"Rumah DP 0 rupiah dianggap tidak mungkin, hari ini terlaksana. Menutup tempat-tempat maksiat dianggap tidak mungkin sekarang terlaksana. Menghentikan reklamasi dulu dianggap tidak mungkin sekarang kita lakukan,"
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta
TRIBUN-MEDAN.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidatonya dalam aksi Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada Minggu (2/12/2018).
Pidato tersebut disambungkan dengan pengeras suara dari mobil sound system di dekat pintu masuk kawasan IRTI Monas, Jakarta Pusat.
Di awal pidatonya, Anies mengucapkan selamat datang kepada seluruh massa aksi Reuni 212 di Monas.
Ia pun menyampaikan sekelumit tentang sejarah Monas.
Baca: Bersahabat dengan Kerbau, Unggahan Pria Ini Jadi Viral dan Menuai Simpati Banyak Orang
Baca: Ini Kisah Sebenarnya di Balik Viralnya Motor Kawasaki Z1000 yang Dibuang di Tempat Sampah
Baca: Menilik Potret Mewahnya Kediaman Bintang Bollywood Shah Rukh Khan, Ini Foto-fotonya
Baca: Kini Kaya Raya, Begini Rumah Kontrakan dan Mobil Pertama Raffi Ahmad saat Merintis Karir
Baca: Udar 4 Fakta Stephen Hillenburg Sang Pencipta Tokoh Animasi Spongebob Squarepants yang Meninggal
Baca: Turis Perempuan 18 Tahun Asal Inggris Dirudapaksa Pekerja Laundry, Diseret ke Warung
Baca: Kronologi Temuan Ajakan dan Konten M3sum All Star Siswa SMP, KPAD: 10 Pelajar Perempuan
Selain itu, Anies juga menyampaikan janji-janji politiknya saat hendak menjadi Gubernur DKI Jakarta yang saat ini sudah berhasil ia laksankan.
Di antara janji-janji tersebut di antaranya, rumah DP 0 rupiah hingga penghentian reklamasi Teluk Jakarta.
"Rumah DP 0 rupiah dianggap tidak mungkin, hari ini terlaksana. Menutup tempat-tempat maksiat dianggap tidak mungkin sekarang terlaksana. Menghentikan reklamasi dulu dianggap tidak mungkin sekarang kita lakukan," kata Anies di Monas Jakarta Pusat pada Minggu (2/12/2018) yang disambut tepuk tangan massa renui 212.
Anies mengatakan, hal itu dia lakukan hanya dengan selembar kertas dan tanda tangan.
"Dan itu dilakukan tanpa kekerasan. Cukup selembar kertas dan sebuah tanda tangan. Karena itu jangan anggap enteng kekuatan politik. Karena itulah tanda tangan nanti akan menentukan arah kebijakan," kata Anies.
Baca: Menilik Mewahnya Rumah Calon Pengantin Pria, Jusup Maruta Cahyadi, Sang Crazy Rich Surabaya
Baca: Udar 7 Fakta Istri Tewas Dilempar Bom oleh Suami Siri, Terkuak Motif hingga Sudah Pisah Ranjang
Baca: Udar 5 Fakta Mela Susana, Perempuan Korban Begal yang Tewas, Kronologi hingga Pelaku
Baca: Viral Pernikahan Beda Usia di Bangka Barat, Mempelai Perempuan Jadi Sorotan
Baca: Didesak agar Balikan dengan Luna Maya, Ariel NOAH Akhirnya Berikan Tanggapan dan Bilang Begini
Baca: Parade Foto Polisi Gadungan yang Sudah Tipu dan Kencani Banyak Perempuan, Kronologi Penangkapannya
Baca: Saling Bongkar Isi Tas, Brisia Jodie Kaget Lihat Nominal Struk Belanjaan Nagita Slavina
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Peserta Reuni 212, Imbauan Panitia hingga Dinas Kebersihan
Perhelatan Reuni Aksi 212 di Monumen Nasional (Monas) pada hari ini, Minggu (2/12/2018), sedang berlangsung.
Beberapa imbauan sempat disampaikan oleh sejumlah pihak untuk untuk para peserta reuni 212.
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif menegaskan kepada peserta untuk tidak membawa atribut-atribut partai politik, atau terkait capres-cawapres Pilpres 2019.
Lanjutnya, Slamet Maarif mengatakan jika ada yang membawa atribut Pilpres 2019, akan langsung dilakukan pengamanan.
"Sesuai dengan cara yang akhlakulkarimah, kami akan amankan bendera atau atribut partai politik," kata dia
"Entah itu atribut parpol atau wajah salah satu pasangan capres-cawapres," lanjutnya.
Namun Slamet Maarif menuturkan pihaknya tidak bisa memastikan apakah atribut-atribut tersebut semuanya bakal diamankan, lantaran tim keamanan yang diturunkan jumlahnya berkisar 6 ribu personel gabungan dari laskar-laskar ormas Islam.
Baca: Organ Vital Pesepakbola Daniel Correa Dimutilasi setelah Nekat Seranjang dengan Istri Pengusaha
Baca: Foto M3sum Siswa SMP Beredar di Media Sosial, Ini Konten dan Kronologinya, Kepsek Beri Penjelasan
Baca: Dijual Seharga Rp 37 Miliar, Yuk Intip Keindahan Gua Paling Mewah yang Ada di Dunia
Baca: Habiskan Waktu Bermain Handphone selama Seminggu, Tangan Wanita Ini Tak Bisa Digerakkan Lagi
Baca: Oknum Dokter YS Beber Alasan Kenapa Sampai Puluhan Kali Suntik Bidan Cantik, Begini Respons Istri
Baca: Mahfud MD Menjawab Spontan Pertanyaan Kuda atau Kodok, Prabowo atau Jokowi
Baca: Fakta Baru Mayat dalam Lemari, Korban Janjikan Rp 1,8 Juta hingga Adanya 13 Adegan Habisi Nyawa
"Nah, kalau yang hadir nanti ada 10 juta kan lain ceritanya pasti," tambahnya.
"Pasti kami akan upayakan semaksimal mungkin," pungkasnya saat ditanya mengenai sosialisasi.
Imbauan Bawaslu
Sementara itu, imbauan juga datang dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja memberikan peringatan kepada peserta agar tidak melakukan kampanye.
Hal ini lantaran kampanye dengan cara rapat terbuka hanya dapat dilakukan, pada 23 Maret-12 April 2019.
Kemudian, jika memang akan melangsungkan aksi kampanye terbuka, para peserta aksi hanya boleh melakukan setelah mendapat izin dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Izin ke KPU ada surat tanda. Mereka melakukan pertemuan terbatas. Kalau di arena terbuka jangan, kalau tertutup di gedung boleh silakan," ujar Bagja, kepada wartawan, Jumat (30/11/2018).
Bagja juga meminta kepada peserta atau panitia reuni 212 dilarang menghina atau menyampaikan ujaran kebencian yang ditujukan kepada peserta pemilu.
"Pertama, dilarang kampanye, baik capres, parpol, caleg, dan calon anggota DPD, semua nggak boleh. Kedua, menghina atau menyampaikan ujaran kebencian. Kemudian, mengganggu ketertiban juga tak boleh," tambahnya.
Jangan Mengotori Lingkungan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Isnawa Adji mengatakan, dalam aksi ini, ia meminta para peserta menciptakan suasana tertib dan nyaman, termasuk kedisiplinan massa dalam mengumpulkan sampah dan memasukkannya ke dalam karung, dilansir dari Tribunnews.
Karena hal itu lebih memudahkan petugas pasukan oranye Dinas Lingkungan Hidup dan PPSU kelurahan dalam penanganannya.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah siapkan sejumlah sarana dan prasarana penunjang.
Mengerahkan 500 personil di lapangan, Dinas Lingkungan Hidup juga menyediakan truk sampah organik, Kijang Lintas, dan mobil road sweeper, dengan jumlah masing-masing sebanyak 10 unit.
Ada pula 10 ribu kantong plastik, 300 sapu lidi dan pengki, serta enam bus toilet telah disiapkan.
Isnawa Aji juga menuturkan, pihaknya akan menyebar ratusan petugas di sekitar Masjid Istiqlal, kawasan jalan Medan Merdeka, Monas, Patung Tugu Tani, dan area patung Arjuna Wiwaha (patung Kuda).
"Bersamaan dengan Car Free Day (CFD) saya juga libatkan perkuatan dari sudin LH Jakbar dan Jaksel dan siagakan semua wilayah. Karena peserta akan berdatangan dari semua wilayah, meski fokus penanganannya disekitar Monas sampai dengan HI," ujar Isnawa saat dihubungi, Jumat (30/11/2018).
Dari pantauan Warta Kota, peserta sudah mulai memadati Jalan sekitar Tugu Tani dengan berjalan kaki, Minggu (2/12/2018).
Sejumlah kendaraan beragam mulai dari bus, angkutan umum, pikup, mobil pribadi hingga motor diparkir sepanjang Jalan MI Ridwan Rais, Kebon Sirih sampai Kramat Kwitang.
Mengenakan baju berwarna senada yakni putih ataupun hitam, mereka membawa bendera sambil bersholawat.
"Shallallahu alaihi wa saalam," ucap para peserta, Minggu (2/12/2018).
Diberitakan sebelumnya oleh Tribunnews.com, Ustaz Al Khaththat menuturkan jamaah yang hadir diperkirakan sekitar 4 juta orang.
Al Khaththat menyebut massa itu terdiri dari sejumlah komunitas dan ormas islam yang tersebar di Indonesia.
Al Khaththat juga mengatakan kepada massa yang ingin hadir, tidak perlu takut jika ada ancaman.
"Masyarakat tidak perlu takut datang ke Monas meskipun mendapatkan ancaman-ancaman," ujarnya di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
Menyinggung massa yang hadir pada tahun lalu, yakni ada 7 juta jamaah yang hadir. Al Khaththat membantah jumlah tersebut mengalami penurunan.
"Jadi begini, di tahun 2017 yang 7 juta itu, kami tidak pernah memprediksi yang hadir itu berapa, sama halnya dengan yang 4 juta untuk tahun ini," imbuhnya.
"Kita berkumpul peringati persatuan umat pada 212 tahun 2016 lalu. Ini nikmat Allah 2 tahun lalu yang efeknya bisa kita rasakan," tegasnya.
(TribunWow.com/Roifah)
Reuni 212, Anies Baswedan Sampaikan Pidato, Rumah DP Nol Rupiah hingga Reklamasi Teluk Jakarta
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Panggung Reuni 212, Anies Baswedan Pidato Sejarah Monas sampai Menghentikan Reklamasi dan telah tayang Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Peserta Reuni 212, Imbauan Panitia hingga Dinas Kebersihan