TRIBUN-MEDAN.COM - Kader Partai Demokrat Ancam Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean: Saya Sakit Perut.
//
Kehebohan sempat terjadi di depan lobby Golden Ballroom Hotel Sultan di sela acara debat pamungkas Pilpres 2019.
Kehebohan itu berawal dari protes kader Partai Demokrat, Ardy Mbalembout yang tak diperbolehkan masuk ke dalam lobby karena tidak memiliki gelang untuk akses masuk ke lokasi debat.
Ardy pun sempat marah-marah dan membuat kehebohan.
Bahkan, dalam amarahnya ia sempat mengancam akan keluar dari koalisi pendukung Prabowo-Sandi.
"Kalau begini kita keluar dari koalisi. Gue Ardy Mbalembout, Sekretaris Divisi Advokasi Partai Demokrat ," ujar Ardy sambil marah-marah di depan lobby Hotel Sultan, Sabtu (13/4/2019).
Kemarahan Ardy itu pun sontak membuat awak media langsung mengerumuninya untuk menanyakan maksud ucapannya tadi.
Namun saat didatangi awak media untuk meminta penjelasan dari ucapannya itu, sikap Ardy langsung berubah drastis.
Ia tak berbicara sepatah kata pun.
Baca: Potret Siti Badriah Mandi Dipamerkan di Instagram justru Menuai Kritikan, Netizen Anggap Foto Vulgar
Baca: TERUNGKAP Oknum Anggota TNI Pesan Dua Siswi SMP untuk Berkencan Melalui Mucikari Ocah
"Tadi maksudnya mau keluar koalisi itu apa pak penyebabnya?," tanya awak media.
Mendengar beragam pertanyaan yang meminta penjelasan dari maksud ucapannya itu, Ardy pun bergeming dan hanya tersenyum.
Tak lama setelah kericuhan itu, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean keluar dari lobby Hotel Sultan.
Ia mengatakan penyebab marahnya Ardy itu karena kesalahpahaman dengan pihak panitia.
"Kalau ini hanya masalah salah paham. Dia kan punya tiket, tadi katanya gelangnya tidak ada jadi tidak bisa masuk," kata Ferdinand Hutahaean.
Lebih lanjut Ferdinand Hutahaean menyebut ancaman keluar dari koalisi yang dilontarkan Ardy hanyalah emosi sesaat saja.
"Itu emosional sesaat aja. Garis partai ini tetap mendukung Prabowo-Sandi di pilpres," kata Ferdinand.
Menurutnya, yang menentukan arah koalisi Partai Demokrat adalah Ketua Umum yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Majelis Tinggi Partai.
"Yang menentukan partai koalisi ini kan pimpinan bukan kader. Yang menentukan arah partai ini ketua umum. Dan majelis tinggi partai. Kalau ada yang bicara-bicara begitu itu hanya reaksi saja," kata Ferdinand.
Ferdinand pun langsung meninggalkan Hotel Sultan meski debat masih berlangsung.
"Saya sakit perut mau pulang dulu," kata Ferdinand.
Sementara itu, Ardy yang sempat diajak berbincang oleh Kadiv Komunikasi dan Politik Partai Demokrat Imelda Sari akhirnya kembali masuk ke lobby hotel.
Baca: Potret Siti Badriah Mandi Dipamerkan di Instagram justru Menuai Kritikan, Netizen Anggap Foto Vulgar
Kader Partai Demokrat Ardy Mbalembot berteriak
Kader Partai Demokrat Ardy Mbalembot berteriak-teriak partainya agar keluar dari koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat debat kelima Pilpres 2019 berlangsung.
Ia berteriak di luar lokasi debat, tepatnya di bagian belakang Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019) malam.
Ardy meneriakkan hal tersebut tak lama setelah Prabowo menyalahkan Presiden-presiden sebelum Joko Widodo terkait kegagalan perekonomian negara.
"Bila perlu kita keluar dari koalisi. Gue Ardy Mbalembout. Kalau perlu kita keluar dari koalisi. Saya Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat," ujar Ardy.
Baca: SIARAN LANGSUNG Anthony Sinisuka Ginting (INA) vs Kento Momota (JPN), Link Live Streaming Hari Ini
Baca: Singapore Open 2019 - Jadwal Lengkap Final Singapore Open, Anthony Ginting vs Kento Momota Hari Ini
Ardy lantas langsung dikerubungi para awak media yang hendak memperjelas apa keluhannya.
Namun, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari langsung mendatangi Ardy begitu mengetahui ada keributan di luar lokasi debat.
Selain Imelda, Kepala Divisi Adovokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean juga menghampiri dan berbicara dengan Ardy.
Baca: Singapore Open 2019 - Jadwal Lengkap Final Singapore Open, Anthony Ginting vs Kento Momota Hari Ini
Usai berbicara dengan Ferdinand dan Imelda, Ardy enggan menyampaikan maksud teriakannya tadi, apakah terkait dengan peryataan Prabowo sebelumnya.
Ia berkilah teriakannya merupakan spontanitas karena tak bisa masuk ke ruangan debat.
"Enggak ada (masalah), spontan aja tuh," ujar Ardy.
Sementara, Ferdinand juga enggan menyampaikan pembicaraannya dengan Ardy. Ia menegaskan Demokrat tetap mengusung Prabowo-Sandi.
Ferdinand berkilah bahwa presiden yang dimaksud Prabowo bukan Presiden kelima RI Susilo Bambang Yudhoyono.
"Yang dimaksud mungkin Presiden California kali," ujar Ferdinand lantas pergi meninggalkan lokasi debat.
Saat debat, Prabowo menilai kegagalan perekonomian saat ini bukan hanya menjadi tanggung jawab capres petahana Joko Widodo.
"Saya tidak menyalahkan Bapak (Jokowi). Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak. Kita harus bertanggung jawab," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini keluar dari jalur. Ia menilai berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, perekonomian Indonesia semestinya dapat menyejahterakan masyarakat Indonesia.
Hal itu, menurut Prabowo, belum terlihat saat ini. Ia menilai perekonomian Indonesia saat ini justru menguntungkan pihak asing.
"Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini masalah kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan bahkan puluhan tahun. Tapi kita harus berani mengkoreksi diri. Kita salah arah. Kita harus contoh seperti Republik Rakyat Tiongkok yang dalam 40 tahun hilangkan kemiskinan," lanjut Prabowo.
"Kita harus contoh berani belajar dari yang hebat. Saya tidak menyalahkan Bapak, ini kesalahan kita semua. Jadi ini salah jalan. Kita harus kembali ke Pasal 33," lanjut dia.
Kader Demokrat Ancam Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean: Saya Sakit Perut
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Hebohkan Lokasi Debat, Kader Demokrat Marah-marah Hingga Ancam Keluar Koalisi, dan KOmpas