Jenderal TNI Kopassus Berdarah Batak Ini Ternyata Anak Sopir Bus, Haru Dengar Perjuangan Suksesnya
Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus, Luhut Binsar Pandjaitan bernostagia perihal masa kecilnya yang dibesarkan dari orangtua sopir
Jenderal TNI Kopassus Berdarah Batak Ini Ternyata Anak Sopir Bus, Haru Dengar Perjuangan Suksesnya
Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus, Luhut Binsar Pandjaitan bernostagia perihal masa kecilnya yang dibesarkan dari orangtua berprofesi sebagai sopir bus di Toba Samosir (saat ini Kabupaten Toba), Sumatera Utara.
TRI BUN-MEDAN.com - Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus, Luhut Binsar Pandjaitan bernostagia perihal masa kecilnya yang dibesarkan dari orangtua berprofesi sebagai sopir bus di Toba Samosir (saat ini Kabupaten Toba), Sumatera Utara.
Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini menjadi Menteri Perhubungan Ad Interim ini membeberkan bapaknya yang berkerja sebagai sopir merupakan pencari nafkah utama. Gajinya hanya cukup untuk makan sehari-hari.
"Jadi kalau mau dibilang, saya adalah anak sopir bus AKAP dan dilahirkan dari seorang Ibu yang tangguh meskipun tidak tamat Sekolah Rakyat," tulis Luhut.
• MENGERIKAN Artis Cantik Wulan Guritno Kena Santet, Guru Ngaji Sebut Pengirim Jampi-jampi Orang Dekat
Ia menambahkan, masa kecilnya dihabiskan dengan merantau untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Luhut mengaku, pengalaman hidup di masa kecilnya itu selalu dijadikan pegangan dalam merumuskan berbagai kebijakan yang terkait dengan hajat hidup masyarakat Indonesia, termasuk terkait operasional KRL.
Seringkali, di sela-sela waktu senggang seperti hari Minggu, kata Luhut, ia menyempatkan untuk melihat kanal media sosialnya dan membaca kolom komentar di setiap postingan maupun pesan di kotak masuk.
Dari situ, Luhut mangaku banyak mendapatkan aspirasi dari mulai kritik hingga dukungan disampaikan oleh masyarakat Indonesia.
Soal KRL, ia mengaku mendapatkan laporan dari banyak pihak bahwa penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek mayoritas adalah pekerja di sektor usaha yang masih diizinkan beroperasi selama PSBB.
Saat ini ada 8 sektor usaha yang diizinkan beroperasi selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), salah satunya sektor kesehatan dan pangan.
• Mantan Suami Muzdalifah Ini Segera Melepas Status Duda, Calonnya Ternyata Anak Gadis Rupawan
Dari banyak pesan itu, Luhut mengatakan ada satu yang membuatnya terharu. Pesan itu kata dia, berasal dari seorang ibu pekerja yang tinggal di Bekasi dan setiap harinya harus naik KRL Commuterline Jabodetabek menuju Jakarta untuk sampai di tempat kerjanya.
Ibu itu ucapnya, menuliskan pesan sedang kebingungan bagaimana caranya sampai ke tempat kerja jika pemerintah menghentikan operasional KRL, sementara suaminya sudah dirumahkan tanpa digaji akibat imbas pandemi Covid-19.
"Membaca pesan dari ibu ini, batin saya disergap rasa haru dan seketika teringat perjuangan kedua orang tua saya dalam menghidupi ke empat anak-anaknya agar tetap bisa makan setiap hari dan mendapat pendidikan yang layak meskipun hidup mereka serba sulit," ucapnya Luhut.
Apalagi tuturnya, jumlah Ibu bekerja semakin banyak dan menjadi tulang punggung membantu perekonomian keluarga.