Dinas Pariwisata Simalungun Soroti Bukit Indah Simarjarunjung yang Kian Populer

Ada peningkatan wisatawan di sejumlah objek wisata di Kabupaten Simalungun, khususnya yang berada di bibir Danau Toba, pada libur panjang kemarin.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/M ANIL
PENGUNJUNG berfoto di sebuah wahana yang ekstrim di Bukit Indah Simarjarunjung. 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Alija Magribi

TRIBUN-MEDAN.com, RAYA - Libur cuti bersama dan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 Oktober 2020 - 1 November 2020 membuat peningkatan wisatawan di sejumlah objek wisata di Kabupaten Simalungun, khususnya yang berada di bibir Danau Toba.

Kunjungan tertinggi tersebut menurut catatan Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun ada di Parapat dan Bukit Indah Simarjarunjung.

Meski tak terlalu signifikan setidaknya pariwisata Simalungun kembali bergerak membaik di masa pandemi Covid-19.

"Ada peningkatan, namun tidak signifikan dari biasanya. Dua objek wisata itu di Parapat dan Bukit Indah Simarjarunjung (BIS)," ujar Kadis Pariwisata Kabupaten Simalungun Resman Saragih, Rabu (4/11/2020) sore.

Dalam catatan Dispar Simalungun, wisatawan di Bukit Indah Simarjarunjung 5.666 orang, Parapat ada 5.301 orang, Pantai Paris, Ardana, Bukit Hoda (Tigaras) 4.320 orang, Bah Damanik Sarimatondang 3.600, dan Aek Nauli Elephant Conservation Camp 1.032 orang.

Selanjutnya kunjungan wisatawan yang lebih rendah ada di Pemandian Alam Sejuk (PAS) 350 orang, Bah Biak (Sidamanik) 200 orang, Karang Anyer 167 orang, dan Rumah Bolon (Purba), 20 orang. Totalnya 20652 orang wisatawan selama libur cuti bersama, Maulid Nabi Muhammad SAW dan Weekend.

"Khusus perhitungan Parapat itu sumber data dari Hotel dan Restauran. Kalau kunjungan pribadi, atau singgah itu nggak dihitung. Tidak seperti kunjungan sebentar di BIS atau spot lainnya yang tidak perlu menginap," kata Resman.

Resman mengapungkan harapannya agar pariwisata kembali bergeliat di bawah pedoman protokol kesehatan, kenyamanan dan keamanan wisatawan.

Satu yang disoroti adalah Bukit Indah Simarjarunjung (BIS) di Kecamatan Dolok Pardamean yang paling populer saat ini.

Resman mengimbau pengelola untuk menjaga keamanan dan keselamatan lantaran menyediakan spot di atas ketinggian.

"Titik-titik kayu yang sering dijadikannya spot selfie itu bisa dilihat pengamanannya, kekuatannya untuk menampung gerakan wisatawan. Itu aja kita minta diperhatikan," kata Resman.

Resman mengungkapkan, pengelola BIS adalah person to person atau pribadi masyarakat.

Khusus untuk retribusi ataupun perizinan mereka mengelola BIS, Resman menyarankan untuk ditanyakan ke dinas terkait yang lebih memahami secara data kehadiran BIS.

"Karena kita lebih ke bidang pariwisata meskipun tahu yang mana objek yang punya atau tidak izin dan retribusi ke Pemkab. Tapi alangkah baiknya konfirmasi ke Dinas Perizinan dan Dinas Pendapatan," katanya.

"Karena biaya murah dan gak perlu nginap di BIS itu. Dan biasanya itu kalangan keluarga yang memilih berwisata di BIS. Tingkat potensi tinggi dan perlu diawasi ketat," pungkasnya.

(Alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved