TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Musibah longsor maut terjadi di Jalan Letjen Jamin Ginting, tepatnya di tikungan PDAM Tirtanadi, Sibolangit, Deliserdang, Sabtu (24/10/2021) malam.
Mobil Xenia bernopol B 2236 KFB, yang berisi lima orang penumpang, tertimpa material longsor.
Kondisi mobil ringsek parah. Tiga penumpangnya meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
Berikut deretan fakta longsor maut Sibolangit.
1. Timpa Mobil Xenia
Mobil Xenia bernopol B 2236 KFB melaju dari arah Kabupaten Tanah Karo menuju Medan.
Setibanya di tikungan PDAM Tirtanadi, Sibolangit, terjadi longsor cukup parah.
Material tanah dan batu-batu berukur besar menimpa mobil yang ditumpangi lima orang tersebut.
Kondisi mobil hancur tak berbentuk lagi. Tiga dari lima orang di mobil itu meninggal dunia.
2. Identitas Korban
Laporan yang diterima awak media, dua korban meninggal yakni ibu dan anak bernama Layani beru Bangun (58) dan Novita Sari beru Sembiring Meliala (29), warga Sekoci, Besitang, Kabupaten Langkat.
Layani adalah seorang guru, sementara anaknya berstatus sebagai honorer. Jenazah kedua korban dibawa ke RSUP Adam Malik Medan.
Kemudian, satu korban meninggal lainnya yakni Armando Sebayang (31) warga Jalan Parang IV. Jenazah Armando dibawa ke Puskesmas Sibolangit.
Korban selamat yakni Gusrini Hagania beru Ginting (23) warga Jalan Sedap Malam 1 No 48. Korban merupakan seorang mahasiswi, dan setelah kejadian dibawa ke RS Efarina Etaham di Berastagi.
Lalu Ferdinan Tarigan (32) warga Jalan Pales 7A No 37. Ferdinan dibawa ke RSUP Adam Malik Medan.
3. Warga Bantu Evakuasi
Setelah kejadian, warga sekitar langsung mendatangi lokasi untuk membantu evakuasi korban.
Menurut warga, dua orang korban terjepit di dalam mobil dengan kondisi telah meninggal dunia.
Kedua korban itu akhirnya berhasil dievakuasi setelah kurang lebih tiga jam.
"Lengket kakinya itu, sebelah sana itu, kakinya lengket itu," ucap seorang warga saat mencoba mengeluarkan korban.
"Tiga orang meninggal dunia. Yang satu bermarga Tarigan. Orang Berastagi keknya mereka," katanya kepada Tribun-medan.com, Sabtu (23/10/2021).
Pengemudi mobil sempat terjepit di dalam mobil dan akhirnya berhasil diselamatkan petugas dibantu warga.
4. Lalu Lintas Sistem Buka Tutup
Sejak Sabtu tengah malam hingga hingga Minggu (24/10/2021) dini hari, arus lalu lintas lumpuh total di jalur Medan-Berastagi.
Arus lalu lintas mulai dibuka pada Minggu pagi, sambil petugas terus melakukan pembersihan.
Hingga Minggu siang, petugas masih melakukan pembersihan di lokasi longsor.
Material longsor berupa bebatuan dengan ukuran cukup besar yang masih berserakan.
Petugas memberlakukan sistem buka tutup untuk mengatur arus lalu lintas di jalan utama penghubung antara Kota Medan menuju Kabupaten Karo.
Di titik longsor sementara ini hanya dibuka satu jalur.
Wadir Lantas Polda Sumatera Utara AKBP Erwin Suwondo, menjelaskan selama proses pembersihan, pihaknya melakukan penutupan arus lalu lintas.
"Saat ini kita lakukan sistem buka tutup arus lalu lintas, untuk membantu kelancaran proses pembersihan sisa material longsor," ujar Erwin, saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu.
5. Imbau Tunda Perjalanan
Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Sonny Siregar mengimbau agar masyarakat yang hendak melakukan perjalanan dari Medan menuju Berastagi, atau sebaliknya, menunda perjalanan.
Kondisi di sekitar lokasi longsor masih membahayakan. Kondisi tebing yang curam dan sewaktu-waktu bisa longsor kembali.
Tumpukan material bebatuan serta bangkai mobil Toyota Xenia bernopol B 2236 KFB juga masih berada di badan jalan.
Bagi anda yang sedang melintas sebaiknya berhati-hati dikarenakan kondisi jalan licin dan berlumpur.
6. Macet Parah hingga Minggu Siang
Arus lalu lintas jalur Medan-Berastagi, dan selbaliknya, macet parah hingga Minggu (24/10/2031) siang.
Kemacetan terlihat dari titik lokasi longsor di kawasan PDAM Tirtanadi hingga Desa Rambung Baru, Kecamatan Pancurbatu.
Dari amatan Tribun Medan, titik kemacetan terparah terjadi di perbatasan Desa Sembahe.
Untuk terlepas dari kemacetan, para pengguna jalan seperti pengendara motor nekat melalui jalan kecil dari sisi kiri.
Tak jarang beberapa kendara juga sempat tersangkut dan tergelincir dikarenakan kondisi jalan yang berlumpur.
Pantauan dari Titi Sembahe, terlihat antrean kendaraan dari Berastagi menuju Medan dan sebaliknya.
"Dari semalam (Sabtu) sampai sekarang (macet). Karena longsor di atas," kata warga Sembahe, Boru Ginting.
(jun/tribun-medan.com)