Wabah PMK

HARGA Sapi di Sumut Naik Dampak dari Pembatasan Penjualan Hewan Ternak Imbas Wabah PMK

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja memberi pakan di salah satu peternakan sapi di Jalan Avros, Medan, Rabu (31/7/2019). Menurut pedagang permintaan sapi untuk kurban meningkat jelang Idul Adha, dan mengalami kenaikan harga dari harga normal.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak 48 desa di Sumut memberlakukan penghentian sementara (laockdown) penjualan hewan ternak, serta menolak hewan ternak yang akan masuk ke daerah 48 desa tersebut.

Pengamat ekonomi Sumut, Armin Nasution mengatakan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) ini sangat mengkhawatirkan karena dapat mempengaruhi dua sisi yaitu konsumen akan merasa ketakutan terhadap daging sapi yang akan dikonsumsi.

Kemudian dari sisi harga akan mengalami lonjakan, apalagi pada saat menjelang hari raya Idul Adha.

"Harga sapi di perkirakan pada Idul Adha akan naik, dibandingkan dengan beberapa wilayah, harga sapi pada hari ini yang ukuran 340-350 kilogram itu sudah memasuki harga Rp 25 juta, sementara tahun lalu hanya Rp 21 juta untuk ukuran yang sama,"ujarnya kepada Tribun Medan, Sabtu (28/5/2022).

Dia juga mengatakan wabah ini pastinya akan berpengaruh pada ketersedian daging sapi, semakin banyak hewan terkenal wabah, maka otomatis suplay ke pasar akan sedikit, jika suplay berkurang maka harga akan mengalami kenaikan.

Baca juga: KADO Pernikahan Maudy Ayunda-Jesse Choi, Crazy Rich Surabaya Beri 1 Unit Kondominium Mewah

Baca juga: Blak-blakan Sebut Aura Kasih Cocok Jadi Istrinya, Indra Bruggman Beri Pujian: Paket Hemat

"Yang perlu diperhatikan, semua pasokan yang masuk di pasar harus sudah dijamin bebas dari wabah tersebut, yang menjadi kekhawatirkan adalah ternak masyarakat yang berada di daerah pedesaan tidak terpantau semua," Ucapnya.

Menurutnya pemerintah dan dinas kesehatan harus menjangkau hingga ke pedesaan terpencil yang merupakan peternak hewan, jika wabah PMK tidak dapat di kendalikan hingga pada peternakan di daerah pedesaan, hal ini bisa sangat berbahaya.

Bisa jadi masyarakat akan menahan diri untuk membeli daging sapi, jika hal tersebut terjadi semuanya akan terkena imbasnya seperti harga, pasokan, serta pedagang daging sapi juga enggan menjual daging sapi.

Dia juga memprediksi harga daging sapi menjelang Idul Fitri akan mengalami kenaikan harga hingga Rp 27 juta per sapi dengan ukuran 340-350 Kilogram.

Diketahui, Pada Rabu (25/5/2022) Sebanyak 2.600 ekor ternak di Sumatera Utara terindikasi tertular panyakit mulut dan kuku. Namun yang terdeksi positif hanya 21 ekor ternak.

Baca juga: Ridwan Kamil Terjun Langsung Telusuri Sungai Aare, Pencarian Emmeril Libatkan Penyelam Kepolisian

Baca juga: Siap Kirimkan Sistem Roket Jarak Jauh Canggih, AS Turuti Permintaan Ukraina

(cr10/tribun-medan.com)

Berita Terkini