TRIBUN-MEDAN.com - Senyum psikopat. Terungkap motif Rudolf Tobing, pelaku pembunuhan wanita yang jenazahnya dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi.
Beginilah reaksi Rudolf Tobing masih bisa tersenyum usai membunuh. Senyumnya mirip-mirip seorang psikopat.
Gerak-gerik Rudolf Tobing terekam dalam CCTV tersenyum mendorong troli masuk ke dalam lift.
Kasus pembunuhan seorang wanita yang jenazahnya dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi menemukan titik terang.
Pelaku pembunuhan tersebut pun kini sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Sosok pelaku pembunuhan tersebut diketahui adalah Christian Rudolf Tobing alias R.
Setelah membunuh korbannya di sebuah apartemen, Rudolf Tobing sempat terekam CCTV tersenyum dengan penghuni lainnya.
Dalam rekaman CCTV tersebut, Rudolf Tobing terlihat mendorong troli masuk ke dalam lift.
Troli tersebut berisi jasad korban yang dibungkus dengan kantong plastik.
Untuk menyamarkan bawannya itu, ia meletakkan tas berwarna biru di atas troli.
Saat berada di lift, ia sempat melemparkan senyum kepada orang lain yang berada di dalam lift.
Rekaman CCTV sebelum pembunuhan terjadi juga menunjukkan R bersama dengan wanita yang menjadi korbannya sedang menunggu di depan lift.
Mereka terlihat akrab dan masuk ke dalam lift berdua untuk menuju kamar apartemen.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panji Yoga mengungkapkan hubungan korban dan pelaku adalah teman dekat atau sahabat.
Mereka terlibat dalam sebuah komunitas rohani bernama J ARMY.
“Pelaku pernah menjadi pendeta muda di salah satu gereja di Bogor,” ujar Panji Yoga, Jumat (21/10/2022) dalam program Kompas Petang di Kompas TV.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku ternyata sudah merencanakan pembunuhan tersebut.
Ia sengaja menyewa kamar apartemen semalam untuk melancarkan aksinya.
Motifnya, sakit hati karena korban kedapatan berfoto bersama dengan salah satu kawan mereka berinisial H yang dianggap musuh oleh R.
Selain korban, R juga menargetkan dua orang teman lainnya untuk dihabisi karena akrab dengan musuhnya.
“Pelaku merasa sakit hati terhadap korban, seharusnya berpihak kepada dia tetapi mengapa berjalan orang yang tidak disukai pelaku, di sini pelaku juga merasa senang karena targetnya sudah tercapai dan masih menargetkan dua orang lagi,” ucapnya.
Rencananya, pelaku juga akan menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan RS Polri untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku pada esok hari, Sabtu (22/10).
Kata Ahli Forensik
Sementara itu, ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel memprediksi, terduga pembunuh wanita di apartement Bekasi yang juga membuang mayatnya di Tol Becakayu akan melimpahkan penyebab perbuatannya dengan menyalahkan korban.
Dengan berusaha meyakinkan hakim, bahwa pembunuhan terhadap rekan wanitanya itu di apartemen Bekasi terjadi karena adanya provokasi dari korban.
Demikian Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel dalam keterangannya kepada KOMPAS.TV, Jumat (21/10/2022).
“Berdasarkan pemberitaan media, saya membayangkan pelaku nantinya akan melakukan pembelaan diri dengan berusaha meyakinkan hakim melalui tiga tahap,” ucap Reza Indragiri Amriel.
Pertama, ungkap Reza Indragiri, terduga pembunuh wanita di apartement Bekasi akan mengatakan pembunuhan tersebut tidak akan terjadi tanpa ada provokasi dari korban.
“Bahwa perbuatannya semata-mata karena adanya provokasi ekternal dari pihak korban.
Tanpa provokasi itu, pelaku tidak akan melakukan pembunuhan,” tutur Reza Indragiri.
Kedua, tidak ada jeda waktu atau sangat singkat jeda antara provokasi oleh korban dan serangan pelaku terhadap korban.
“Ketiga, keseimbangan antara efek perbuatan korban terhadap pelaku dan perbuatan pelaku terhadap korban,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, terduga pelaku pembunuhan perempuan di apartemen Bekasi terekam CCTV lift apartemen saat hendak membuang mayat korbannya.
Dalam video rekaman CCTV yang beredar di lini media sosial, terduga pelaku membawa korbannya dengan troli.
Terduga pelaku pembunuhan masuk lift di lantai 18, yang sebelumnya berisi seorang pria. Sambil mendorong lift, terduga pelaku pembunuhan berkepala plontos yang mengenakan jersey singlet warna putih masuk sambil tersenyum.
Ia juga menyapa pria yang sudah ada di dalam. Kemudian lift tertutup dan kembali turun ke lantai 9. Namun pelaku terus mengawasi pria yang sedang sibuk main handphone di depannya.
Saat di lantai 9, lift kembali terbuka dan masuk satu orang pria lagi. Pelaku pun masih menegur dan tersenyum ke arah pria yang baru masuk.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Kompas