Keluarga Ditembak Mati Polisi Ngadu ke Propam, Kuasa Hukum Sebut Sudah Ada Laporan Lain !
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Keluarga Iwan alias Nasib terduga bandar narkoba yang ditembak mati anggota Sat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan mengadu ke Propam Polda, Rabu (16/11/2022).
Mereka hadir ramai-ramai didampingi kuasa hukumnya guna mencari keadilan atas yang dialami Iwan alias Nasib, warga Gang Mapo, Kelurahan Pekan Labuhan, Medan Labuhan.
Namun, pengaduan ke Propam tertunda dikarenakan adanya laporan serupa di Polres Pelabuhan Belawan.
Kuasa hukum korban, Hunter Siregar mengatakan pihaknya hendak mengadu ke Propam Polda Sumut tetapi pihak Propam mengatakan sudah ada laporan di Propam Polres Pelabuhan Belawan dengan laporan serupa.
Sehingga mereka pun diminta berkoordinasi dengan pihak Polres Pelabuhan Belawan.
"Katanya dalam membuat aduan gak boleh membuat lebih dari satu laporan sementara perkaranya sama. Jadi kita disuruh berkoordinasi dengan pihak Propam Polres Pelabuhan Belawan,"kata Hunter Siregar, Rabu (16/11/2022).
Kuasa hukum korban lainnya, Alex Tampubolon mempertanyakan tugas polisi menangkap atau mematikan warga.
Apalagi pihaknya menilai ketika Polisi menggerebek tidak didampingi kepala lingkungan beserta saksi lainnya.
Artinya, penggerebekan cuma disaksikan polisi.
"Kenapa, ketika kejadian itu yang dilihat banyak saksi di tetangga terjadi piting memiting terus tiba-tiba lepas tembakan apakah kepolisian tugasnya mematikan atau melumpuhkan. Apakah senjata api untuk mematikan untuk menembak di leher tersebut,"kata Alex Tampubolon.
Keluarga mendiang Iwan alias Nasib pun menilai Brigadir Rudi Simamora dkk melanggar kode etik dalam dugaan penembakan Iwan di leher hingga mati.
Sejauh ini pihaknya meyakini Iwan tak ada melawan apalagi membawa senjata tajam untuk menyerang personel.
Apalagi tidak tiga personel Sat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan menangkap seorang pria sendirian.
Kemudian mereka juga menyayangkan tiga personel yang kabur setelah insiden tersebut.
"Penangkapan itu orang kalau ditodong saja sudah tidak mungkin bergerak, harusnya diikat, diborogol. gak mungkin mempiting main angkat senjata dan terus tiba-tiba kita lihat CCTV saya lihat mereka seperti macam mengelap senjata.
Sebelumnya, seorang warga bernama Iwan alias Nasip tewas setelah lehernya ditembus timah panas milik Polisi di Kelurahan Pekan Labuhan, Medan Labuhan.
Ia dituding polisi merupakan bandar narkoba jenis sabu di kawasan Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mafo, Kecamatan Medan Labuhan.
Menurut keterangan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat, Iwan tertembak setelah sempat berebut senjata dengan anak buahnya saat akan ditangkap.
Saat kejadian, Iwan sempat melarikan diri dan melemparkan barang bukti jenis sabu seberat 20,91 gram.
"Pada saat itu belum di lumpuhkan, anggota masih berupaya menangkap dengan menggunakan tangan kosong," kata Faisal kepada Tribun-medan, Senin (14/11/2022).
Namun, keterangan Faisal ini bertolak belakang dengan penuturan keluarga.
Dimana, menurut anak Iwan bernama Rian, ayahnya di tembak saat sedang duduk di depan rumah.
"Itu pendapat keluarga silahkan-silahkan saja, itu hak keluarga. Tetapi faktanya tersangka sempat melemparkan barang ini sebelum melarikan diri," sebut Faisal.
(cr25/tribun-medan.com)