Kopi Sipirok Asal Tapanuli Selatan

Green Bean, Kopi Sipirok Asal Tapanuli Selatan yang Tembus Pasar Internasional

Editor: Ayu Prasandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Green Bean Kopi Sipirok Asal Tapanuli Selatan Tembus Pasar Internasional

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Kopi Sipirok yang berasal dari dataran tinggi Sumatera telah lama dikenal para penikmat kopi tanah air dengan cita rasanya yang khas. 

Tak hanya di Tanah Air, Kopi Sipirok kini turut popular dan mendunia dikalangan pecinta Kopi di berbagai Negara, Kopi Sipirok ini memiliki brand kopi dari Tapanuli Selatan.   

Perjalanan Kopi Sipirok yang merujuk pada nama ibu kota Kabupaten Tapanuli Selatan, berawal dari inisiatif para petani lokal lewat Kelompok Tani Kopi Sipirok Maju Jaya.

Memanfaatkan momentum tren kopi yang berkembang di tanah air, kelompok tani ini lalu membuat usaha dagang MJ Coffee dengan mengusung brand Kopi Sipirok.

Pimpinan MJ Coffee, Nanang, mengisahkan perjalanan panjang usaha mereka yang akhirnya mendapat dukungan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero).

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Bikin Sulit Hamil? Begini Penjelasan dr Boyke

Momen yang meningkatkan kemampuan MJ Coffee untuk masuk ke pasar internasional dan berhasil meningkatkan produksi mereka hingga 5 kali lipat. 

"Kami sangat berterima kasih kepada PLN, bantuan ini benar-benar bermanfaat dalam peningkatan produksi kopi kami. Kami juga berhasil membuka lapangan pekerjaan buat masyarakat yang ada di sekitar usaha kami. Kami berupaya terus meningkatkan jumlah produksi untuk ekspor Kopi Sipirok ke pasar Internasional," ujar Nanang.

Ia mengenang beragam hambatan yang dirasakan saat baru merintis usaha. Termasuk dalam teknik pengeringan biji kopi di tengah musim hujan dan kondisi tanah perkebunan yang mengalami erosi. 

Dengan dukungan dan pendampingan PLN lewat Rumah BUMN Padang Sidempuan, kelompok tani ini dibekali dengan peralatan produksi, pelatihan manajemen modern untuk Usaha Mikro Kecil Menengah, dan pemasaran digital, hingga beragam dukungan lain, salah satunya dengan pembangunan green house. 

Pembangunan green house ini oleh Nanang disebut mengatasi salah satu kendala terbesar mereka yaitu pengeringan biji kopi. 

Hasilnya, produktivitas kelompok tani pun meningkat dengan kemampuan pengeringan biji kopi mencapai 1 ton per bulannya, 5 kali lipat dari kapasitas sebelumnya 200 kg per bulan yang dikelola secara tradisional.

Peningkatan produktivitas Kopi Sipirok ini tentunya berbanding lurus dengan meningkatnya pendapatan MJ Coffee hingga 3 kali lipat dari sebelumnya Rp 30 juta menjadi Rp 95 juta. 

Baca juga: Resep Es Jeli Kopi dan Cara Membuatnya

Nanang mencatat, hingga saat ini biji kopi Sipirok produksi MJ Cofffee telah berhasil menembus pasar internasional. Sepanjang 2022, MJ Coffee telah berhasil mengekspor 500 kilogram green bean coffee ke Singapura dan 1,5 ton green bean coffee ke Malaysia.

Peningkatan kualitas dan pengembangan pasar pun terus dilakukan dengan memanfaatkan market place. 

"Ke depannya, untuk merambah ke pangsa pasar syariah, MJ Coffee juga menyiapkan sertifikasi halal untuk 6 produk kopi andalannya," tandasnya. 

(cr10/tribun-medan.com)

Berita Terkini