TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Mobil sosial ambulans milik pimpinan daerah (PD) Pujakesuma Asahan disalahgunakan untuk mengangkat rel kereta api curian.
Diketahui rel kereta api curian itu diambil dari lokasi yang berada di perlintasan kereta Kisaran - Rantauprapat, tepatnya di kilometer 7, Desa Sei Halim Hasak, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, Kamis (5/1/2023).
Menanggapi hal tersebut, akhirnya PD Pujakesuma Asahan angkat bicara.
Baca juga: Sosok dan Profil Rahmat Fadillah Pohan, Dirut Bank Sumut yang Dinonaktifkan dan sedang Diperiksa
Melalui Sekretaris Pujakesuma Asahan, Inanto menjelaskan, ambulans tersebut dipinjam oleh salah seorang warga bernama Faisal.
"Ambulans tersebut milik Pujakesuma, untuk digunakan mengangkut keperluan warga yang sakit. Jadi sore itu anggota mengatakan ambulans akan digunakan untuk membawa pasien ke Siantar. Anggota kami tanpa konfirmasi menyerahkan mobil tersebut untuk dibawa oleh pelaku," kata Isnanto.
Baca juga: Daftar Lengkap Nama dan Jabatan 50 Pejabat yang Baru Saja Resmi Dilantik Gubernur Edy Rahmayadi
Alih-alih bawa pasien, mobil ambulans sosial tersebut dipergunakan untuk mencuri rel kereta api yang dicuri di perlintasan kereta api tujuan Kisaran - Rantauprapat.
"Jujur kami tidak mengetahuinya. Karena ini mobil untuk masyarakat, jadi semua masyarakat bisa membawanya. Walaupun Pujakesuma suku Jawa, tapi untuk semua warga bisa menggunakannya," jelasnya.
Ia mengaku, pelaku sudah tiga kali meminjam kendaraan dan tidak dicurigai oleh pengurus Puja Kesuma Asahan.
"Dia mengambil mobilnya tidak di malam hari. Kemarin itu sore, kemudian kemarin-kemarin itu siang, dan pagi," ujarnya.
Tambah Isnanto, yang membuat tidak curiga, pelaku mengaku mengantarkan pasien operasi dan harus melakukan check up.
"Alasannya bawa pasien operasi, mau check up. Kemudian kemarin dia bilang mau jemput. Jadi kami ga menaruh curiga," katanya.
Disinggung Tribun Medan terkait apakah Faisal (seorang pelaku) merupakan supir dan anggota Pujakesuma, Isnanto menampik hal tersebut.
"Tidak, dia tidak bagian dari Pujakesuma. Dia ini saudara dari anggota kami yang kami juga tidak kenal. Sehingga kami minta untuk mencari pelaku," pungkasnya.
(cr2/tribun-medan.com)