Tribun Wiki

Kisah Kapal Hantu SS Ourang Medan yang masih Tetap Jadi Misteri, Semua Tewas dengan Mata Terbelalak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah kapal hantu SS Ourang Medan.

TRIBUN-MEDAN.com - Harian Tribun Medan pernah mengangkat keberadaan kapal hantu (ghost ship) SS Ourang Medan yang melegenda.

Hingga saat ini SS Ourang Medan tetap misteri sesuai namanya.

Edisi ini dimuat dalam edisi eksklusif Tribun Medan, 27 September 2013, bertepatan dengan ultah ke-3 harian ini.

Tribun Medan berupaya melengkapi bahan yang sudah melegenda ini dari Konsulat Belanda dan Amerika. Begitu juga pihak terkait seperti Pemko Medan dan Dinas Pariwasata setempat.

Simak video:

Ayo subscribe channel Tribun MedanTV

Ini edisi lengkapnya:

All officers including captain are dead lying in chart-room and bridge. Possibly whole crew dead....I die..
(Semua kru termasuk kapten mati tergeletak di chart room dan jembatan. Mungkin seluruh kru tewas.... Aku akan mati)

ITULAH morse SOS terakhir dari kru kapal bernama SS Ourang Medan, saat berlayar di perairan Selat Malaka, antara Juni 1947 atau pada Februari 1948.

SS Ourang Medan (Kapal Uap Ourang Medan), yang diperkirakan kapal kargo milik Belanda, akhirnya meledak di Selat Malaka bersama semua kru dan muatannya yang diperkirakan senjata biologi yang diproduksi Jepang.

Kisah kapal misteri yang begitu melegenda (sehingga dimasukkan beberapa penulis sebagai satu dari 10 misteri kapal hantu yang belum terpecahkan), ternyata sangat asing bagi sejumlah sejarawan Sumut ataupun saksi mata yang hidup di era itu.

Selain itu, Konsulat Jenderal (Konjen) Belanda dan Konjen Amerika Serikat di Medan belum memberikan konfirmasi terkait kapal dan kargo misterius ini.

Memang orang asing lah yang paling banyak meneliti misteri SS Ourang Medan. Sumber resmi pertama yang mengungkap insiden SS Ourang Medan adalah Proceedings of the Merchant Marine Council yang dipublikasi oleh United States Coast Guard (Panjaga Pantai AS), Mei 1952.

Lalu insiden kapal ini muncul di berbagai buku dan majalah, terutama Forteana, sebuah majalah yang awalnya didirikan dan diterbitkan oleh Charles Hoy Fort.

Ia adalah penulis sekaligus peneliti asal Amerika tentang kejadian-kejadian anomali atau fenomena-fenomena aneh dan misterius yang terkenal di zamannya. Majalah ini masih diterbitkan hingga kini.

Di majalah Forteana inilah, pelaut dan sekaligus penulis Inggris Roy Bainton, menurunkan investigasinya soal SS Ourang Medan selama bertahun-tahun, bertajuk A Cargo of Death, September 1999.

Lalu Vincent Hayes Gaddis atau yang lebih dikenal dengan Gaddis, penulis terkenal dari Ohio AS, juga membukukan insiden SS Ourang Medan dalam bukunya; Invisible Horizons, 1965.

Tulisan Gaddis yang sangat terkenal adalah tentang Segitiga Bermuda, pada 1964.

Edisi eksklusif Tribun Medan 27 September 2013 yang mengangkat misteri kapal hantu SS Ourang Medan (tribun medan)

Mati Ketakutan, Inilah Kisah Selengkapnya

Inilah kisah misteri kapal SS Ourang Medan yang sampai kini belum terpecahkan.

Jauh sebelum manusia bisa menemukan pesawat terbang atau pergi ke luar ke angkasa, berlayar telah banyak dilakukan.

Dari pelayaran itulah muncul berbagai cerita dan rumor.

Cerita dari mulut ke mulut yang muncul dari pelayaran, termasuk kisah monster laut dan kapal hantu.

Kisah monster seperti Lock Ness, kapal Mary Celeste, dan Flying Dutchman telah ada selama berabad-abad.

Ada juga kejadian misterius di laut yang terjadi dalam beberapa dekade belakangan ini.

Termasuk cerita tengan kematian misterius kapal SS Ourang Medan.

Begini kisahnya.

Antara bulan Juni 1947 atau sekitar akhir Februari 1948, banyak kapal yang berlayar di sepanjang Selat Malaka dekat Sumatera.

Malaysia ketika itu menerima SOS mengerikan dari kapal tak dikenal.

Pesan SOS ada dalam dua bagian dengan kode morse misterius, dan belum ada yang bisa memecahkannya.

Pesan tersebut berbunyi, “Semua petugas, termasuk Kapten, tewas. Berbaring di ruang grafik dan jembatan. Mungkin seluruh tewas. Aku mati.”

Setelah pesan mengerikan itu, tidak ada komunikasi lain lagi dari kapal misterius itu.

Sinyal tersebut ditangkap oleh dua kapal Amerika yang menunjukkan lokasi kapal barang Belanda, SS Ourang Medan.

Itu dimungkinkan dengan melakukan triangulasi menggunakan pos pendengaran Belanda dan Inggris.

Kapal yang pertama kali mencapai kapal barang yang tertekan adalah kapal dagang Amerika bernama Silver Star.

Saat Silver Star mendekati kapal barang Belanda, tidak terlihat tanda-tanda kehidupan, sehingga memaksa nakhoda kapal dagang itu naik ke kapal lain untuk mencari tahu penyebab kurangnya komunikasi dengan awak kapal.

Namun, ketika tim pencari melangkah ke dek S.S. Ourang Medan, mereka melihat pemandangan yang mengerikan, bak melihat film kapal hantu.

Dek kapal itu berisi mayat awak kapal yang semuanya dengan wajah terbelalak penuh dengan teror yang menghancurkan jiwa.

Posisi mayat-mayat itu tampak seperti mencoba untuk mendorong dan melawan sesuatu.

Anjing kapal pun mati dengan saat menggeram apa pun yang membunuh mereka.

Seperti halnya dengan kru, Kapen ditemukan di anjungan, petugas lainnya ditemukan di ruang petak dan ruang kemudi.

Bahkan operator radio yang diduga mengirim SOS pun berada di tempatnya dengan ekspresi yang sama.

Ada beberapa kejadian aneh dan misterius yang terjadi saat tim penyelamat berada di SS Ourang Medan.

Keanehan pertama adalah ketika suhu sekitar lebih dari 37,8 derajat Celcius, namun mereka merasakan hawa dingin yang mengganggu yagn berasal dari suatu tempat di kapal.

Keanehan kedua adalah mayat awak kapal yang tewas tidak mengalami cedera apa pun untuk menjelaskan kematian mereka. Juga dilihat bahwa mayat membusuk lebih cepat dari biasanya.

Keanehan ketika adalah kapal itu sendiri tampaknya tidak mengalami kerusakan apa pun.

Itulah sebabnya Kapten Silver Star memerintahkan SS Ourang Medan untuk ditarik kembali untuk diselamatkan.

Keanehan berikutnya adalah ketika kapal-kapal itu diikat menjadi satu, terlihat asap yang berasal dari ruang kargo no. 4 dari kapal barang itu.

Ini membuat Silver Star memutuskan tali derek yang menempel pada kapal yang sekarang berasap.

Beberapa saat kemudian, SS Ourang Medan meledak dengan kekuatan yang dahsyat.

Kekuatan yang terangkat dari air sebelum kapal itu turun dan tenggelam ke tempat peristirahatannya yang abadi.

Mengapa S.S. Ourang Medan dianggap misteri adalah karena tidak ada yang menemukan daftar kapal tersebut.

Bahkan dalam Dictionary of Disasters at sea 1824-1962 atau Lloyd's Shipping registers.

Berdasarkan namanya, orang berspekulasi, jangan-jangan kapal itu terdaftar di Sumatera, sebuah koloni Belanda pada saat itu.

Kata ‘Ourang’ diterjemahkan sebagai ‘pria’ dalam bahasa Indonesia, sementara ‘Medan’ adalah kota terbesar di Sumatera.

Inilah yang membuat nama kapal itu diartikan sebagai ‘Pria dari Medan’.

Ada juga spekulasi bahwa SS Ourang Medan tidak ada karena kurangnya pendaftaran.

Atau fakta bahwa kru yang pertama kali melihat kapal barang itu sangat tertutup tentang insiden itu.

Pada Mei 1952, penjaga pantai Ameriksa Serikat mencatat akun resmi pertama SS Ourang Medan dengan keterangan saksi.

Kesaksian itu berasal dari kru penyelamat dan penemuan kru yang tewas.

Lalu, apa yang dibawa kargo kapal itu hingga menyebabkan ledakan di SS Ourang Medan?

Ada banya teori yang dibuat tentang keadaan misterius SS Ourang Medan dan kematiannya.

Tetapi salah satu teori yang terdengar paling logis dikemukakan oleh Profesor Theodor Siersdorfer dari Essen di Jerman.

Selama 50 tahun dia mendedikasikan hidupnya untuk memahami apa yang terjadi pada SS Ourang Medan dan krunya.

Siersdorfer mendasarkan banyak temuannya pada buklet Jerman yang diterbitkan oleh Otto Mielke pada tahun 1954. Das Totenschiffin der Südsee adalah buklet yang diterbitkan.

Buklet ini telah disahkan oleh salah satu kru penyelamat di Silver Star, melansir mysteriousfact.

Di dalamnya menyatakan tidak hanya nama kapten tetapi juga rute kapal, juga ruang kargo yang mengandung Potassium Cyanide dan Nitroglycerin.

Misteri kapal Ourang Medan (Emaze)

Kedua bahan kimia tersebut dikenal sangat berbahaya dan mudah menguap.

Itu sebabnya kedua bahan kimia itu tidak disarankan untuk diangkut melalui laut yang ganas.

Jadi, mungkinkah senjata kimia itu yang menjadi alasan kematian kru yang mengerikan?

Teori kuat lainnya tentang apa yang terjadi pada awak SS Ourang Medan adalah terkait senjata biologis yang dirancang dan diproduksi oleh ilmuwan Jepang yang dipimpin oleh ahli bakteriologi Jepang bernama Shiro Ishii.

Ishii merupakan bagian dari Unit 731 yang melakukan eksperimen berbahaya terhadap tawanan perang Amerika, Inggris, dan Australia.

Tes ini lebih jahat dan berbahaya daripada eksperimen Nazi.

Ini termasuk membuat senjata biologi dan kimia berbahaya untuk membantu Jepang melenyapkan musuhnya.

Teori kematian awak SS Ourang Medan menyatakan eksperimen dan senjata biologis Unit 731.

Mereka diam-diam dikirim dari negara ke negara lain yang akhirnya bocor ke kapal.

Sehingga, menewaskan awaknya dan menyebabkan ledakan terakhir yang menenggelamkan SS Ourang Medan.

Itu adalah dua teori yang paling mungkin tentang SS Ourang Medan dan akhir yang misterius.

Sementara, teori lain yang tidak memiliki banyak bukti, termasuk UFO , gelembung metana,dan kebakaran ruang ketel.

Yang jelas, siapa pun yang benar-benar tentang apa yang terjadi pada SS Ourang Medan tidak melapor.

Hal itulah yang menyebabkan peristiwa tragis ini menjadi salah satu kisah kapal hantu yang paling terkenal belakangan ini, yang hingga kini masih menjadi misteri.

(*/raf/tribunmedan)

Berita Terkini