Macet

Proyek Pipa di Tengah Jalan Bikin Macet dan Membahayakan, PT Brantas Abipraya Justru Salahkan Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keberadaan proyek galian pipa PT Brantas Abipraya membuat macet, banjir dan kecelakaan tak kunjung selesai dikerjakan. (Ho)

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Proyek penimbunan pipa milik PT Brantas Abipraya, di kawasan di Jalan Medan-Binjai, tepatnya di Km 10 hingga Km 12,7 tak kunjung selesai dikerjakan hingga saat ini.

Akibat dari proses pengejarannya galian pipa itu, membuat warga resah karena menimbulkan kecamatan kendaraan hingga berjam-jam.

Bahkan, beberapa waktu yang lalu sebuah truk mengalami kecelakaan lantaran menghindari lubang galian pipa ini.

Terkait proyek tersebut, Kepala Operasional PT Brantas Abipraya, Al Akbar Priya menyampaikan bahwa kemacetan yang terjadi bukan karena kesalahan proyeknya.

"Macet parah bukan karena pekerjaan kita," kata Akbar kepada Tribun Medan, Senin (27/3/2023).

Ia menyampaikan, kemacetan tersebut diakibatkan karena para pengendara salah mengambil jalan.

"Karena memang pengguna jalannya ambil jalan ke arah Medan dan sebaliknya," sebutnya.

Sebelumnya, Keberadaan proyek galian pipa yang dikerjakan PT Brantas Abipraya di Jalan Medan-Binjai, persisnya di Km 10 hingga Km 12,7 tak kunjung selesai sampai saat ini.

Akibat keberadaan proyek galian pipa PT Brantas Abipraya itu, Jalan Medan-Binjai hampir saban hari macet total.

Terlebih, di saat jam-jam sibuk.

Menurut Panji, pagi ini dia terjebak macet tiga jam lamanya.

Akibat macet yang disebabkan proyek galian pipa PT Brantas Abipraya ini, Panji pun terlambat masuk kerja.

"Kurang lebih sudah tiga jam ini, macet parah. Dari arah Binjai menuju Medan ataupun sebaliknya," kata Panji kepada Tribun Medan, Senin (27/3/2023).

Dia mengatakan, kemacetan parah ini tak terlepas dari ketidakberesan proyek galian pipa yang dikerjakan PT Brantas Abipraya.

"Itu di depan ada galian pipa, dikerjakan saat masyarakat lagi beraktivitas gini. Ditambah lagi ini hari Senin, orang buru - buru ke kantor kan," sebutnya.

Kanit Lantas Polsek Sunggal, Iptu Andrea Nasution mengakui bahwa kemacetan terjadi akibat proyek galian pipa yang ada di sepanjang Jalan Medan-Binjai.

"Iya karena ada proyek pipa itu, enggak selesai-selesai dikerjakan. Padahal sudah ditegur," ungkapnya dengan nada kesal.


Ia menjelaskan, pihak PT Brantas Abipraya juga tidak pernah berkoordinasi dengan pihak kepolisian soal pengerjaan proyek.

"Seharusnya koordinasi, biar kita juga bisa antisipasi dan nambah personel. Ini tiba - tiba saja, enggak dipikirnya masyarakat," pungkasnya.

Warga muak karena picu macet, banjir dan debu
Warga yang biasa melintas di Jalan Medan-Binjai, persisnya di Km 10 hingga Km 12,7 merasa muak dengan keberadaan proyek galian pipa diduga milik PDAM Tirtanadi yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya.

Pasalnya, proyek galian pipa yang katanya dibekingi oknum aparat ini dituding kerap menimbulkan banjir, macet, hingga kecelakaan.Tidak hanya itu, baru-baru ini keberadaan proyek galian pipa tersebut membuat jalan ambles.

Pada Jumat (3/3/2023) kemarin, satu truk pengangkut pasir terjungkal dan menimpa mobil warga.

Sayangnya, tidak ada kejelasan dari aparat penegak hukum atas masalah ini.

"Ya, merasa terganggu lah. Karena proyek ini buat macet," kata Amran, pengguna jalan yang melintas di jalan Medan-Binjai tersebut, Minggu (5/3/2023).

Amran mengatakan, selain kerap menimbulkan macet, proyek galian pipa ini juga kerap menimbulkan banjir.

Seperti saat hujan deras kemarin.

Kata Amran, banjir menggangi hampir sebagian jalan Medan-Binjai.

Akibatnya, banyak kendaraan mogok terjebak macet dan banjir.

"Kalau sudah panas, muncullah debunya. Pasti terganggu sekali," kata Amran.

Amran pun meminta agar pihak terkait menegur pelaksana proyek galian pipa ini.

Sebab, kata Amran, keberadaan proyek galian pipa ini menyengsarakan pengguna jalan.

Dari amatan Tribun-medan.com, proyek galian pipa yang dikerjakan PT AB ini mulai dari Km 10 hingga Km 12,7.

Keberadaannya kerap menyusahkan pengguna jalan.

Sayang, pihak terkait terkesan acuh dengan masalah yang kerap dihadapi masyarakat ini.

(Cr11/tribun-medan.com)

Berita Terkini