TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Meski belum dilakukan autopsi polisi langsung menyimpulkan penyebab kematian dari mahasiswi USU bernama Mahira Dinabila.
Menurut Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago korban meninggal dunia karena menenggak obat nyamuk merk Baygon.
Karena saat jenazah ditemukan, ada botol Baygon di dekat jasad mahasiswi semester dua tersebut.
"Meninggal bukan tewas, kalau tewas dibunuh orang dia itu meninggal dan di tempat itu ditemukan Baygon," kata Faidir kepada Tribun-medan, Senin (8/5/2023).
Ia menjelaskan, korban meninggal dunia karena diduga menenggak racun, meskipun belum ada keterangan medis yang menjelaskan.
"Diduga karena minum racun itu, minum Baygon itu," sebutnya.
Faidir juga membeberkan alasan, mengapa jenazah korban tidak dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
"Keluarganya kan keberatan (diautopsi), jadi tidak mau, sudah ikhlas karena meninggalnya minum itu," ujarnya.
"Waktu itu orang tuanya tidak mau dilakukan autopsi, sama - sama orangtua angkat dan kandung," sambungnya.
Meski demikian, dikatakannya polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang terdekat dan juga sejumlah saksi.
"Lagi kita periksa itu, tetap dilakukan penyelidikan, kita periksa dulu saksi - saksi semua," ungkapnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswi USU bernama Mahira Dinabila ditemukan meninggal dunia di rumah orangtua angkatnya di Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Rabu (3/5/2023).
Korban pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga setelah mendapatkan informasi dari teman kuliahnya, bahwa Mahira Dinabila belakangan sering absen.
Saat ditemukan, kondisi jenazah telah membusuk dan wajahnya nyaris jadi tengkorak, serta didapati luka melepuh dibagian kakinya.
(Cr11/Tribun-medan.com)