TRIBUN-MEDAN.com - Komjen Pol Agus Andrianto ikut menyoroti isu yang sempat beredar terkait kubu-kubuan di internal Polri
Hal tersebut disampaikan Agus saat acara pisah sambut jabatan Wakapolri dengan Komjen (purn) Gatot Eddy Pramono.digelar di PTIK, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2023) sore.
Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto memastikan jajaran Polri solid dan tidak ada perpecahan yang dikenal sebagai dua matahari di Korps Bhayangkara.
"Tidak ada matahari dua. Matahari satu, Kapolri. Satya Haprabu satu, kepada pimpinan negara Pak Presiden. Tidak ada tawar menawar," kata Agus dalam sambutannya di PTIK, Senin (3/7/2023).
Di sisi lain, Agus menegaskan soal kesolidan Polri juga sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat Hari Bhayangkara ke-77 pada 1 Juli 2023 lalu.
Ia meminta agar tidak ada lagi pemikiran blok atau geng di internal kepolisian.
Seluruh jajaran Polri harus solid untuk menghadapi tantangan kedepan yang dinilai akan semakin berat.
"Tentunya kita perlu kekompakan untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab kapolri dalam mewujudkan stabilitas, kamtibmas, maupun mensukseskan program pemerintah," jelasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh anggota Polri bersatu dan bersinergi turut membantu dalam pembangunan Indonesia.
Dia pun meminta anggota Polri tidak boleh ada blok ataupun kubu di internal.
Hal tersebut diungkap Jokowi dalam puncak peringatan HUT Bhayangkara ke-77 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada Sabtu (1/7/2023).
"Tidak boleh lagi ada blok-blokan, tidak boleh ada di patron-patronan," kata Jokowi.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu pun mengingatkan bahwa institusi Polri diibaratkan sebuah sapu lidi.
Semua lidi yang berdiri harus lurus dan kuat hingga menjadi satu kesatuan.
"Institusi Polri itu ibarat sapu lidi, masing-masing lidi harus bersih masing-masing lidi harus lurus, masing-masing lidi harus kuat, yang harus diikat dengan semangat kesatuan dan sinergitas," jelasnya.
Di sisi lain, menurut Jokowi, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Polri juga diperbaiki sejak proses rekrutmen.
Tak hanya itu, sistem promosi setiap anggota juga harus diawasi dan diperketat.
"Kualitas SDM harus dijaga sejak rekrutmen, sistem promosi harus diperbaiki, sistem pengawasan harus diperketat, sistem pendisiplinan harus diperkuat," pungkasnya.
Profil Komjen Agus Andrianto
Agus Andrianto merupakan pria kelahiran Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967.
Agus lulusan Akpol 1989, berpengalaman dalam bidang reserse.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim).
Meski berasal dari Jawa Tengah, Komjen Agus lama bertugas di Sumatera Utara (Sumut).
Lulus Akpol, Agus sebagai Pamapta di Polres Dairi (Kabupaten Dairi).
Kemudian, menjabat sebagai Kapolsek Sumbul (Kabupaten Dairi), Parapat (Danau Toba), dan Percut Seituan ( Kota Medan).
Agus juga pernah sebagai Kapuskodalops Polres Lampung Selatan, Kasat Serse Poltabes Medan, dan Kapolres Metro Tangerang.
lalu, Agus menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri pada tahun 2016.
Pada tahun 2017, Agus menjabat sebagai Wakapolda Sumatera Utara.
Kariernya semakin naik hingga pada tahun 2018 Agus diangkat sebagai Kapolda Sumatera Utara menggantikan Irjen Paulus Waterpauw.
Pada tahun 2019, Agus terpilih sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam Polri).
Agus menggantikan Firli Bahuri yang diangkat jadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan, nama Agus Andrianto pernah diajukan oleh Kompolnas sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.
Namun, pada Akhirnya, Agus Andrianto dilantik menjadi Kabareskrim menggantikan Listyo Sigit.
Agus Andrianto pun menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri yang ditinggalkan Listyo Sigit.
Pada Senin (3/7/2023), Agus Andrianto dilantik menjadi Wakapolri menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono.
Harta Kekayaan Komjen Agus Andrianto
Agus terakhir melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada November 2016, atau saat ia menjabat sebagai Kepala Bagian Pengendalian Operasi Kepolisian Dearah Sumatera Selatan. Adapun di LHKPN pada periode itu, Agus tercatat memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 1,73 miliar.
Ia memiliki aset tanah dan bangunan senilai Rp 864,4 juta yang tersebar di Jakarta Timur (warisan dan hibah) dan Musi Banyuasin (hasil sendiri).
Kemudian, dia melaporkan harta bergerak berupa alat transportasi senilai Rp 470 juta yang terdiri dari mobil Toyota Vios tahun 2003, mobil Nissan Grand Livina 2012, dan mobil Mitsubishi Pajero Sport tahun 2011. Lalu, Agus melaporkan harta bergerak lainnya yaitu logam mulia senilai Rp 38 juta.
Selain itu, ia tercatat memiliki Giro dan setara kas senilai Rp361 juta. Sementara itu, Agus diketahui tidak memiliki catatan kepemilikan piutang.
Dalam LHKPN itu juga dilaporkan adanya peningkatan harta kekayaan Agus dibandingkan LHKPN yang dilaporkan pada 20 Desember 2011.
Pada saat itu, dia melaporkan kepemilikan harta mencapai Rp 1.203.400.000. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pada 2016.
Pada tahun 2016, Agus Andrianto melaporkan harta kekayaan yang telah mencapai Rp 1.733.400.000.
Sosok Istri Komjen Agus Andrianto
Sosok Evi Celiyanti, merupakan istri Komjen Agus Andrianto.
Pasangan ini dikaruniai tiga anak.
Evi Celiyanti aktif di media sosial yang menampilkan kemahiran masakan Nusantara.
Melalui akun Instagramnya @viigus yang memiliki 89,9 ribu pengikut itu, Evi kerap mengunggah ketika memasak berbagai masakan tradisional.
Masakan itu mulai dari ayam kalasan, rendang, hingga gudeg.
Selain masakan Nusantara, Evi juga pandai membuat kue.
Evi pernah mengunggah kemampuannya membuat bolu pisang kukus.
Dalam penjelasannya, pembuatan bolu pisang kukus simpel tanpa menggunakan mixer.
Evi juga menjelaskan bahan-bahan yang diperlukan, takarannya, hingga cara membuatnya.
Tak ketinggalan, Evi juga kerap membagikan foto dan video di Instagramnya mengenai aktivitas yang dijalaninya.
Seperti menemani sang suami di berbagai acara, berkumpul bersama keluarga, serta rutinitas lainnya.
Riwayat Pendidikan dan Karir Agus Andrianto
Pendidikan Umum:
SD Negeri 1 Tempelan
SMP Negeri 1 Blora
SMA Negeri 1 Blora
S2 Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Pendidikan Kepolisian:
AKABRI (1989)
PTIK (1995)
SESPIM
SESPIMTI (2012)
Riwayat Jabatan:
Pamapta Polres Dairi (1990)
Kapolsek Sumbul (1992)
Kapolsek Parapat (1993)
Kapolsek Percut Seituan (1995)
Mahasiswa PTIK (1995)
Kapuskodalops Polres Lampung Selatan (1997)
Kasat Serse Poltabes Medan (1999)
Kasubag Binops Bag Serse Ek Polda Jatim (2001)
Kasubag Binops Bag Serse Um Polda Jatim (2001)
Wakapolres KP3 Tanjungperak (2003)
Pamen Polda Jatim (2005)
Kasat I/Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2006)
Kapolres Tangerang (2007)
Kapolres Metro Tangerang (2008)
Dirreskrim Polda Sumut (2009)
Kabagresmob Robinops Bareskrim Polri (2011)
Analis Kebijakan Madya Bidang Pidkor Bareskrim Polri (Dlm Rangka Dik Sespimti)
Kabagbinlatops Robinops Sops Polri (2013)
Dir Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN (2015)
Dirtipidum Bareskrim Polri (2016)
Wakapolda Sumut (2017)
Kapolda Sumut (2018)
Kabaharkam Polri (2019)
Kabareskrim Polri (2021)
Wakapolri (2023)
Penghargaan dan Tanda Jasa:
Bintang Yudha Dharma Pratama
Bintang Bhayangkara Pratama
Bintang Bhayangkara Nararya
Satyalancana Pengabdian 24 tahun
Satyalancana Pengabdian 16 tahun
Satyalancana Pengabdian 8 tahun
Satyalancana Jana Utama
Satyalancana Ksatria Bhayangkara
Satyalancana Karya Bhakti
Satyalancana Bhakti Pendidikan
Satyalancana G.O.M VII
Satyalancana G.O.M IX
Satyalancana Seroja
Satyalancana Dharma Nusa
Satyalancana Bhakti Nusa
Satyalancana Operasi Kepolisian
Satyalancana Kebaktian Sosial
France Medal
Brevet:
Brevet Pelopor Brimob
Brevet Selam Polri
Brevet Para Penerjun
Brevet Penyidik
Filmografi:
Sang Prawira. Produksi Tahun 2019.
( *//TRIBUN-MEDAN.com)