LPKA Medan

Sambut Peringatan Hari Anak Nasional, LPKA Kelas I Medan Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan mengajak keluarga tingkatkan ilmu parenting melalui program Class Meeting berupa seminar dan dialog bersama Indra Perkasa Alam selaku Fasilitator Pemerhati Keluarga sekaligus Konselor Adiksi Rehabilitasi LPKA Medan bertempat di rooftop LPKA Medan, Sabtu (22/7/2023)

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Menyambut peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2023, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan mengajak keluarga tingkatkan ilmu parenting melalui program Class Meeting berupa seminar dan dialog bersama Indra Perkasa Alam selaku Fasilitator Pemerhati Keluarga sekaligus Konselor Adiksi Rehabilitasi LPKA Medan pada siang hari ini, bertempat di rooftop LPKA Medan, Sabtu (22/7/2023) dengan Tema: Bangun Pola Asuh Anak Dengan Hadirkan Lingkungan Yang Sehat.

Acara tersebut dibuka oleh Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini bertepatan pada penyambutan peringatan Hari Anak Nasional yang terpusat di LPKA Kelas II Sungai Raya Kalimantan Barat. Memanfaatkan Momentum ini pula LPKA Medan mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk orang tua dari Anak Binaan untuk terus bersinergi dalam proses pembinaan demi melahirkan generasi-generasi yang cerdas, berkarakter, terampil yang siap menentukan arah pembangunan bangsa ini.

"Dalam proses pembinaan Anak-anak ini sekurangnya melibatkan 3 komponen yang saling bersinergi dan tidak dapat berdiri sendiri, diantaranya adalah adanya peran aktif Lembaga Pembina, peran aktif komponen yang dibina dan adanya peran aktif seluruh elemen Masyarakat dalam komponen ini termasuk didalamnya peran bapak/ibu selaku orang tua," ucap Wahyudi.

Lanjutnya, jika salah satu komponen ini tidak mampu saling bersinergi, maka kegiatan pembinaan ini tidak akan berjalan dengan optimal. Oleh karena itu saya berharap kepada Bapak/Ibu sekalian dengan adanya seminar dan dialog yang akan disampaikan oleh narasumber nantinya, para orang tua tetap semangat dan jangan pernah berhenti untuk menciptakan pola asuh anak dengan menghadirkan lingkungan yang sehat bagi mereka terutama untuk menepis stigma buruk bagi mantan Anak Binaan.

"Bagi orang tua yang anaknya ada disini jangan berkecil hati, ketahuilah anak-anak yang ada disini bukanlah anak-anak yang akan terus salah atau akan terus menjadi pelaku kejahatan, mereka disini sedang menjalani proses pembinaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, mari kita dukung penuh mereka dengan jalin sinergi yang baik diantara kita," harap Wahyudi.

Sementara itu, Indra Perkasa Alam selaku Konselor Adiksi sekaligus Pemerhati Keluarga mengungkapkan bahwa menciptakan pola asuh anak dengan menghadirkan lingkungan yang sehat sangat penting dilakukan. Menurutnya, lingkungan memiliki andil yang sangat besar bagi anak dalam proses pembelajaran dalam kehidupan. Oleh karenanya bahwa peran serta dan keterlibatan semua pihak merupakan wujud dari orang tua harus serta merta turut andil dalam proses kelangsungan pembelajaran tersebut.

"Pendidikan dan proses pembelajaran anak bagi kehidupannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan anak, sudahkah kita menghadirkan lingkungan yang sehat bagi anak kita...? Jika belum, maka carilah lingkungan yang sehat bagi anak kita. Jika perlu hijrah dari lingkungan sebelumnya, jika lingkungan itu dianggap tidak sehat bagi tumbuh kembang atau proses pembelajaran anak," pungkas Indra dalam penjelasan bahasan materinya.

Antusiasme orang tua Anak Binaan terlihat ketika kegiatan seminar berjalan, terbukti dengan banyaknya orang tua berdialog dan berdiskusi bersama narasumber. Salah satu diantaranya adalah Ibu Wagini orang tua Anak Binaan RZ yang mengaku sangat senang mendapat undangan dalam kegiatan ini dan baginya anaknya disini telah banyak berubah.

"Saya merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bapak/ibu pembina disini, dalam diri anak saya banyak sekali perubahan yang terjadi baik dalam perilaku maupun kehidupan anak saya, saat anak saya mengatakan bahwa saat ini anaknya tidak lagi meninggalkan ibadah, serta menjadi pribadi yang lebih terbuka terhadapnya," ungkap Wagini dengan penuh haru.

(*)

Berita Terkini