TRIBUN-MEDAN.com - Jatuh dari ketinggian 213 meter, Remi Lucidi pemanjat gedung Prancis tewas di Hongkong.
Aksi panjat gedung, sosok Remi Lucidi, selebgram asal Prancis tiba-tiba hilang kendali dan terjatuh dari gedung pencakar langit.
Sosok Remi Lucidi jatuh dari puncak gedung yang tingginya mencapai 213 meter.
Sebelum terjatuh dari ketinggian, Remi Lucidi sempat meminta tolong pada seorang Asisten Rumah Tangga (ART) di lantai 68.
Namun, ART tersebut tak segera memberikan pertolongan dan akhirnya pria itu terjatuh, tewas.
Dikutip Tribunnewsmaker.com dari Metro.co.uk pada Senin (31/7/2023), pria tersebut terjatuh dari puncak gedung pencakar langit di Hong Kong.
Remi Lucidi tewas di usianya yang masih cukup muda, 30 tahun.
Sosok Remi Lucidi lebih dikenal sebagai Remi Enigma di media sosial, kerap melakukan aksi memanjat tempat-tempat tinggi, seperti crane, jembatan, tiang atau bahkan pemancar.
Kamis (27/7/2023) lalu, Remi tengah memanjat Tregunter Tower di Hong Kong sebelum tewas terjatuh.
Ia sudah mencapai lantai 68 atau di ketinggian sekitar 213 meter.
Seorang ART di lantai tersebut sempat melihat Remi mengetuk-ngetuk kaca jendela luar untuk meminta masuk ke dalam gedung
Namun ia terlanjur jatuh sebelum sempat ditolong oleh siapapun.
Sebelum melakukan aksinya, Remi tiba di Tregunter Tower pada pukul 19.30.
Ia berkata kepada seorang penjaga keamanan bahwa dirinya akan mengunjungi seorang teman di lantai 40.
Namun penghuni yang ia akui sebagai teman itu menyangkal mengenal Remi.
Ia curiga itu hanyalah siasat Remi untuk mengelabui petugas keamanan gedung.
Rekaman CCTV menunjukkan Remi keluar dari lift di lantai 49 sebelum naik tangga ke lantai paling atas di lantai 68.
Pintu atap dikunci tetapi Lucidi memaksanya terbuka, bertekad untuk mengambil foto lain dari atap.
Ia tidak terlihat lagi sampai tubuhnya ditemukan di tanah.
Polisi menemukan kamera olahraganya, yang berisi video olahraga ekstrim yang dia lakukan, menurut South China Morning Post.
Di Instagram, Lucidi membagikan foto dan video petualangan pendakiannya.
Dia memiliki lebih dari 4000 pengikut di Instagram.
Pada postingan terbarunya, ia berpose di atas perancah dan bangunan bertingkat tinggi di negara-negara di seluruh dunia.
Dia telah mendaki banyak gedung pencakar langit di dunia, di antaranya berada di Dubai, Bulgaria, dan Prancis.
Sebagian besar videonya menunjukkan ia melakukan aksinya tanpa menggunakan tali pengaman apa pun.
Dalam satu postingan, ia terlihat sedang menyeimbangkan diri di tepi cerobong asap setinggi 980 kaki di Prancis.
Beberapa hari sebelum kematiannya, Lucidi memposting foto dari Times Square di Causeway Bay, Hong Kong ke halaman Instagram-nya.
Kini postingan itu penuh dengan ucapan belasungkawa netizen.
"Rip brother. Berita sedih yang tak seorang pun ingin mendengar tentang sesama penjelajah," tulis seorang.
"Risikonya tinggi demi mencari pengalaman yang luar biasa. Penghormatan abadi beristirahat dalam damai," tambah yang lain.
"Kamu tidak akan pernah meninggalkan kami, kamu unik," tulis netizen lainnya.
Lucidi sebelumnya tinggal di sebuah asrama di Tsim Sha Tsui.
Pemilik asrama menyebutnya sebagai 'orang ramah dan rendah hati'.
"Dia sehat, bugar, dan berwajah bahagia," kata Gurjit Kaur kepada SCMP.
"Saya merasa sangat sedih."
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan mendaki gunung ketika saya bertanya ke mana dia pergi."
"Dia bilang dia ingin mendaki banyak ketika dia di sini," katanya.
Polisi menemukan paspornya dan barang-barang lainnya di asrama.
Konsulat Prancis telah diberitahu tentang kematian Lucidi.
Kini kematiannya tengah dilakukan penyelidikan polisi atas insiden tersebut berlanjut.
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
(*/ Tribun-medan.com)