TRIBUN-MEDAN.com - Viral mahasiswi diduga alami pelecehan di Bus Kuning UI.
Pelaku mepet sandarkan kepala ke bahu korban.
Dugaan aksi pelecehan seksual di bus kuning (Bikun) Universitas Indonesia (UI) viral di sosial media X (Tweeter).
Dalam cuitan yang diunggah akun X @chonlays, nampak seorang pria berambut pirang diduga pelaku pelecehan seksual menaiki bikun UI bersama penumpang lainnya.
Namun, saat berada di dalam Bikun UI, pria tersebut duduk mepet mendekati penumpang mahasiswi dengan jarak begitu dekat.
Bahkan, terduga pelaku menatap tajam korban hingga berani menyandarkan kepala ke bahunya.
"Temen aku benar-benar dipepet banget sama dia sampe hampir jatoh dari bangkunya, aku kira cuma ada hewan apa gimana," tulis akun @chonlays, dikutip pada Sabtu (2/12/2023).
Baca juga: Viral Nenek Berusia 94 Tahun Jadi Wisudawan Tertua, Lulus dengan Ratusan Mahasiswa Lainnya
"Tapi tiba tiba dia sampe nyender ke bahu teman aku kepalanya, refleks temen aku langsung bangun, berdiri di samping bangku aku," sambungnya.
Saat sopir Bikun UI mengerem kendaraannya, pelaku semakin mendekatkan badannya ke arah korban hingga membuatnya takut.
"Badannya maju banget dan setiap kali busnya ngerem, badan dia bakal makin maju ke arah teman aku," ungkapnya.
Karena ketakutan, korban dan rekannya akhirnya turun dari Bikun UI sebelum tujuan pemberhentian.
Belum diketahui secara pasti identitas pelaku.
Hingga berita ini dibuat, setidaknya cuitan tersebut telah disaksikan oleh 3,2 juta pengguna sosmed X.
Warganet berharap, dugaan aksi pelecehan seksual di Bikun UI segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang agar tidak terulang kembali.
Pihak UI Telusuri Dugaan Pelecehan Mahasiswi di Bus Kuning
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia (UI) Amelita Lusia menyatakan pihaknya sedang menelusuri dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswi UI yang terjadi dalam bus kuning (buskun) di kawasan kampus tersebut.
Amel mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengumpulkan informasi berkait kejadian itu melalui Pengamanan Lingkungan Kampus (PLK).
"Kasus ini tentu mendapat atensi dari pihak kampus. Kasus yang ditanyakan ini, melalui Pengamanan Lingkungan Kampus (PLK) sudah dilakukan pengumpulan informasinya," kata Amel saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (5/12/2023).
Namun, Amel belum bisa menyampaikan lebih lanjut informasi yang dikumpulkan berkait dugaan pelecehan mahasiswi UI tersebut.
"Info terakhir yang kami peroleh seperti yang saya sampaikan ya," ujar Amel lagi.
Ia juga menjelaskan bahwa bus kuning UI secara rutin melayani mahasiswa dan umum di dalam kampus, mulai pukul 07.00-21 WIB.
"Fasilitas ini merupakan layanan gratis transportasi intra kampus di area kampus UI," ujar dia.
Baca juga: Viral Emak-emak Terobos Jalan Tol Naik Motor Tanpa Helm, Disuruh Minggir Malah Makin Ngebut
Sehingga, kata Amel, biskun bisa ditumpangi siapa saja, selagi berada di dalam area kampus maupun saat hendak memasuki kawasan kampus.
Untuk itu, ia menegaskan, butuh kesadaran dari penumpang dalam menjaga kenyamanan dan keamanan bersama.
"Kami berharap, jika ada hal yang mencurigakan di dalam bus kuning atau ada hal yang mengarah pada tindak pelecehan di UI, mohon agar segera melaporkan hal itu kepada petugas PLK terdekat," ujar dia.
Keterangan ini disampaikan oleh Amel, terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang dialami seorang mahasiswi UI saat berada dalam bus kuning layanan intra kampus.
Informasi itu dibeberkan lewat akun media sosial X @chonlays, Jumat (1/12/2023).
Tampak dalam unggahan itu terduga pelaku pelecehan seksual mengenakan tudung dan masker hitam duduk di samping seorang mahasiswi sambil memegang tasnya.
Dinarasikan bahwa pria diduga pelaku itu mengambil tempat duduk yang mepet dengan korban. Pria ini pun kerap mencondongkan badan hingga berani menyandarkan kepalanya ke bahu mahasiswi tersebut.
Aksi terduga pelaku ini pun membuat korban dan temannya ketakutan. Sehingga kedua mahasiswi tersebut akhirnya turun dari Bikun UI di pemberhentian terdekat sebelum tiba ke tujuan.
Kompas.com telah berupaya mengonfirmasi kejadian ini pada pemilik akun yang menyebarkan informasi tersebut. Namun hingga berita ini dimuat belum ada respon dari yang bersangkutan.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini telah tayang di Kompas.com