Awal Mula Terjadinya Pertikaian Antar Tim Sukses hingga Pembakaran 6 Rumah di Sei Lapian

6rumah rusak dan satu sepeda motor dikabar pada bentrokan antar Tim Sukses (TS) Calon Legislatif (Caleg) di Dusun V Barak Induk, Desa Harapan Maju

TRIBUN MEDAN/HO
Rumah jadisasaran bentrokan tim sukses di Dusun V Barak Induk, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Minggu (18/2/2024) sore. 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Sedikitnya enam rumah rusak dan satu sepeda motor dikabar pada bentrokan antar Tim Sukses (TS) Calon Legislatif (Caleg) di Dusun V Barak Induk, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Minggu (18/2/2024) sore.

Ternyata salahsatu rumah yang hancur itu milik, Ketua Tim Sukses Caleg Dapil V dari Partai PDIP, bernama Sugianto Koplo (45).

Sementara itu, Caleg itu bernama Juriah. 

Sugianto Koplo Ketua Tim Sukses Caleg Dapil V dari Partai PDIP bernama Juriah saat diwawancarai wartawan di Kantor DPRD Langkat, Senin (19/2/2024).
Sugianto Koplo Ketua Tim Sukses Caleg Dapil V dari Partai PDIP bernama Juriah saat diwawancarai wartawan di Kantor DPRD Langkat, Senin (19/2/2024). (TRIBUN MEDAN/ANIL)

"Pada mulanya saya dan keluarga lagi tidak di rumah. Sekitar pukul 12.00 WIB, orang rumah saya minta pulang.

Dan sedikit saya kasih informasi, kampung kami namanya Kampung Barak Induk, kami dulu pengungsi dari Aceh dan sekarang berdomisili di Kampung Barak Induk, Dusun V, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara," ujar Sugianto saat diwawancarai wartawan di Kantor DPRD Langkat, Senin (19/1/2024) sore. 

Salah satu rumah yang mengalami kerusakan seusai bentrokan yang terjadi di Dusun V Barak Induk, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Minggu (18/2/2024) sore.
Salah satu rumah yang mengalami kerusakan seusai bentrokan yang terjadi di Dusun V Barak Induk, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Minggu (18/2/2024) sore. (TRIBUN MEDAN/HO)

Lanjut Sugianto, ketiga dia tiba di rumah sekitar pukul 12.30 WIB, ia dapat telepon dari anggotanya yang masih di ladang, bahwa habis Salat Zuhur, rumahnya mau didemo. 

"Saya tanya masalahnya apa, karena Lek Anto Koplo tidak mendukung saudara Sukardi Darmo caleg dari Partai NasDem, karena kalah katanya," ujar Sugianto menirukan pembicaraan dengan anggotanya. 

Kemudian, Sugianto sempat berkata kepada anggotanya, apa yang salah jika dirinya tidak memilih Sukardi Darmo. 

"Saya bilang apa masalahnya inikan demokrasi. Cuma karena di sana itu namanya ada hukum rimba bagi pihak sebelah," kesal Sugianto. 

Bahkan, Sugianto sempat melaporkan ke pemuka agama setempat, jika ia akan didemo warga.

"Saya bilang saya minta tolong bapak (pemuka agama) ini hadir di rumah kami atau ke emak-emak yang sudah berkumpul yang akan melakukan demo, karena saya tidak memilih saudara Sukardi Darmo sebagai Caleg NasDem yang kalah," ujar Sugianto. 

"Cuma karena emak-emak ini sudah tidak terpengaruh dengan pemuka agama, tiba-tiba rumah saya sudah dikepung, dan ada yang orasi pakai speaker," sambungnya. 

Sugianto sempat mendengar kata-kata provokasi seperti mengusir hingga teriakan warga untuk membakar rumahnya. 

"Disitu saya dengar, kita usir Pak Anto Koplo, pengkhianat ini, kita bakar rumahnya. Gara-gara Pak Anto Koplo Pak Darmo kalah," ucap Sugianto. 

Bahkan Sugianto sempat berupaya berinteraksi kepada warga yang mendemo rumanya. Namun hal itu gagal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved