TRIBUN-MEDAN.COM - Selain menjalankan kewajiban berpuasa, umat Muslim di bulan Ramadan juga dianjurkan untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah lainnya, termasuk Sholat Tarawih dan Witir.
Sholat Tarawih adalah sholat sunnah yang dianjurkan setiap malam selama bulan Ramadan.
Meskipun ini merupakan ibadah sunnah, Sholat Tarawih termasuk dalam kategori shalat sunnah muakkad atau sholat yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan.
Sholat sunnah muakad adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan bahkan mendekati wajib.
Sholat sunnah tarawih biasanya dilakukan setiap malam setelah sholat isya.
Dalam sabda Rasulullah SAW:
“Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada Ramadan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’ala) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).
Sementara itu, Sholat Witir adalah sholat penutup setelah ibadah malam.
Selama bulan Ramadan, Sholat Witir selalu dilakukan setelah sholat tarawih, meskipun sebenarnya dapat dilakukan di luar bulan Ramadan.
Biasanya, umat Muslim melaksanakan ibadah tarawih dan witir secara berjamaah di masjid, tetapi ini tidak menghalangi umat muslim untuk melakukan sholat tarawih sendiri di rumah, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia.
Sholat tarawih di rumah juga dapat dilakukan karena berbagai alasan seperti hujan, salju, cuaca dingin, sakit berat, atau kekhawatiran akan keselamatan jiwa.
Adapun niat sholat tarawih sebagai berikut.
Niat Sholat Tarawih Berjamaah:
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid):
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
Niat Sholat Tarawih sebagai Imam:
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tarawih
Sholat tarawih umumnya dilaksanakan 11 rakaat dan 23 rakaat sudah termasuk 3 rakaat sholat witir didalamnya.
Ada yang melaksanakan sholat dengan 8 rakaat yang dilanjutkan dengan witir 3 rakaat sehingga menjadi 11 rakaat.
Dan ada juga yang melaksanakan 20 rakaat kemudian dilanjutkan 3 rakaat witir sehingga jumlah pelaksanaannya menjadi 23 rakaat.
Berikut Tata cara Sholat Tarawih:
1. Mengucapkan niat
2. Mengangkat takbir
3. Membaca ta'awudz dan surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat pendek
4. Rukuk
5. Itidal
6. Sujud pertama
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua
10. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
11. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama
12. Salam pada rakaat kedua
Tata cara Sholat Witir:
Ada dua cara untuk melakukan shalat witir dengan tiga rakaat.
Cara pertama adalah dengan melaksanakan tiga rakaat, di mana dua rakaat pertama diikuti oleh salam, kemudian dilanjutkan dengan satu rakaat lagi dan diakhiri dengan salam.
Sedangkan cara kedua adalah dengan melakukan shalat witir dalam tiga rakaat yang digabungkan menjadi satu kesatuan dengan satu salam di akhir.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai preferensi antara dua metode tersebut, keduanya memiliki dasar yang kuat berdasarkan dalil.
Niat Sholat Witir 1 Rakaat: Ushalli sunatal witri rak'atan lillahi ta'ala
Artinya: Saya berniat melakukan sholat witir satu rakaat karena Allah Ta’alaa
Niat Sholat Witir 2 Rakaat: Ushalli sunnatan rak'ataini minal-witri illahi ta'ala
Artinya: Saya berniat melakukan sholat sunnah 2 rakaat dari witir karena Allah Ta’alaa
Niat Sholat Witir 3 Rakaat: Ushalli sunatal witri tsalatsa rak'ataini lillahi ta'ala
Artinya: Saya berniat melakukan sholat witir tiga rakaat karena Allah Ta’alaa.
(cr31/tribun-medan.com)