TRIBUN-MEDAN.COM – Miris nasib guru honorer bernama Pak Alvi yang cari penghasilan tambahan dengan menjadi pemulung.
Nasib guru honorer bernama Pak Alvi ini tengah menjadi sorotan dan viral di media sosial.
Dimana guru honorer Pak Alvi diketahui sudah mengajak selama 36 tahun dan belum diangkat menjadi guru tetap atau guru ASN.
Sehingga untuk mencukupi kebutuhannya, Pak Alvi pun mencari rongsokan sebagai pekerjaan sampingannya.
Pak Alvi rupanya mencari rongsokan setiap pulang mengajar dari sekolah.
Kisah guru honorer itu viral di media sosial dan menyita perhatian warganet yang bersimpati.
Video tersebut viral dibagikan akun Instagram @undercover.id.
Dalam video tersebut memperlihatkan sang guru duduk di pinggir jalan sembari membawa karung berisi rongsokan.
Tampaknya ia sedang beristirahat setelah mencari rongsokan tersebut.
Lalu, ia dihampiri oleh perekam yang menanyakan sosok pengumpul rongsokan tersebut apakah seorang guru.
Assalamu’alaikum pak, bapak ini guru?,” tanya perekam.
Dengan wajah tersenyum pria pengumpul rongsokan itu pun membenarkannya.
Rupanya alasan perekam menanyakan hal itu lantaran ia sempat melihat pria tersebut berbicara akrab dengan murid sekolah.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul Telak, Jusuf Kalla Tekan Gulir Hak Angket: Jangan Kebiasaan, Rusak Negeri Ini
Baca juga: PILU Pengantin Wanita Dimakamkan di Hari Pernikahannya, Meninggal Dunia Jelang Akad, Mengeluh Pusing
Sang murid pun menanyakan kepadanya yang pulang sekolah hendak mencari rongsokan.
Diketahui guru yang bekerja sampingan mencari rongsokan itu bernama Pak Alvi.
Perekam tampak simpati mendengar kisah pilu Pak Alvi yang mengajar sebagai guru tapi tetap bekerja sebagai pengumpul rongsokan.
“Emang kurang pak?,” tanya perekam.
Mendengar pertanyaan itu, Pak Alvi mengiyakannya.
Ia mengaku penghasilannya sebagai guru honorer tidak cukup memenuhi kehidupannya sehari-hari.
Terlebih ternyata Pak Alvi banting tulang menjalankan pekerjaan sampingannya mencari rongsokan karena untuk membiayai berobat istrinya yang sakit.
Namun, diketahui istrinya akhirnya sudah meninggal sejak 3 tahun lalu karena penyakit kanker payudara.
Kini, ia pun tinggal bersama dua anaknya.
Dari pekerjaannya sebagai guru dan mencari rongsokan inilah Pak Alvi bisa menghidupi keluarganya.
Pak Alvi sendiri telah mengabdi atau mengajar sebagai guru honorer sejak tahun 1988.
Artinya Pak Alvi sudah mengajar kurang lebih sudah 36 tahun.
Ia mengajar di sebuah Mardrasah Aliyah setara SMA/SMK.
Di usianya yang menginjak 57 tahun tidak ada pekerjaan lain bagi Pak Alvi untuk bisa menghidupi anak-anaknya.
Guru honorer ini ternyata sering sekali ditemui di jalan sedang mencari rongsokan untuk dijual dan menjadi penghasilan tambahan.
Pak Alvi menceritakan sehari-hari berangkat mengajar menaiki angkot.
Namun, untuk pulang ia harus jalan kaki supaya bisa sembari memungut barang bekas sepanjang jalan dari sekolah menuju rumah.
Sebagai guru honorer, penghasilan Pak Alvi pun kurang mencukupi apalagi harus menggunakan alat transportasi pulang pergi menuju sekolah.
Kini, kisah pilu Pak Alvi guru honorer yang bekerja sampingan sebagai tukang rongsokan ini menarik simpati warganet.
Pengunggah pun membuka donasi bagi siapa saja yang ingin membantu perekonomian guru honorer sekaligus tukang rongsokan tersebut.
Sejumlah warganet merasa miris dengan nasib yang dialami Pak Alvi.
Bahkan ada juga warganet yang mengaku sebagai tetangga dan memuji kegigihan Pak Alvi.
Ada juga warganet yang mengkritisi pemerintah karena persoalan guru honorer di Indonesia yang dinilai tak adil.
Berikut beragam komentar warganet.
“Ini tetangga saya dkt dari rumah, emng bener dari dulu tiap pulang ngajar d sekolah pasti ngabil rongsok sehat selalu pak alvi”
“Mana kmarin yg teriak" beras mahal pada rame sedangkan rokok skincare naik diem aja? Kita berteriak itu buat masyarakat yg seperti ini, bukan buat kalian yg arogan sok kaya, semoga kalian ga menghadapi nasib seperti bapak ini biar tetep arogan”
“DPR mkan tidur gajinya gila2an hdup ya hedon, guru jasanya bgtu bsar gajinya asal2an”
“Yang gini yang harus di naikan gajihnya”
“Ga bisa dipungkiri gaji guru emang jauh dari kata layak”
“Sampe kapanpun, guru honor gaakan dipandang posisinya ama pemerintah... mereka asik sendiri nikmatin kursi”
“36tahun honorer….”
“Kepala desa noh enak banget pada dapet nmax, lah ini ya Allah,” tulis beragam komentar warganet.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: NASIB Dede Sunandar, Gagal Caleg, Kini Mau Jual Rumah Gara-gara tak Nyaman, Ibu Ungkap Ketakutan
Baca juga: Sempat Wanti-wanti Pilpres 2024 Satu Putaran, Jusuf Kalla Terkejut Prabowo-Gibran Unggul Telak
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter