TRIBUN-MEDAN.COM,- Tiap tanggal 16 April, diperingati sebagai Hari Menyelamatkan Gajah atau Save The Elephant Day.
Peringatan ini dibuat pada tahun 2012 oleh Elephant Reintroduction Foundation di Thailand bersama dengan Patricia Sims, seorang pembuat film asal Kanada.
Dilansir dari Kompas.com, munculnya ide ini ditandai dengan dirilisnya “Return to the Forest,” sebuah film dokumenter yang dinarasikan oleh aktor “Star Trek” William Shatner.
Adanya hari ini bertujuan untuk membantu menyelamatkan gajah dari kepunahan.
Baca juga: 99 Persen Rudal Iran Dijatuhkan Israel, Inilah Otak di Balik Pertahanan Udara Iron Dome dan Arrow
Diketahui bahwa hewan ini masih banyak diburu karena gadingnya.
Merujuk situs Kehadiran Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia, hampir semua spesies gajah telah punah di Indonesia dan menyisakan hanya dua sub jenis gajah masih hidup yaitu Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) dan Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis).
Kenyataan itu membuat semua mata terbuka untuk melindungi gajah dari kepunahan.
Termasuk Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah (CITES) yang berhasil mendapatkan kesepakatan di antara negara-negara anggotanya untuk melarang perdagangan gading internasional.
Baca juga: Presiden Jokowi Ikut Ramaikan Puncak Arus Balik dari Kualanamu
Tiga Spesies Gajah di Dunia'
Dilansir dari Days of the Year, saat ini terdapat tiga spesies gajah yang tersebar di Afrika dan Asia: gajah semak Afrika, gajah hutan Afrika, dan gajah Asia.
Adapun ciri dan ukurannya yang sangat besar dan belalainya yang sangat mahir, hewan ini memiliki kecerdasan, sosial, dan lembut.
Mereka menunjukkan berbagai emosi seperti kegembiraan, kemarahan dan kesedihan dan hidup dalam struktur sosial yang kompleks – kawanan matriarkal untuk sapi dan anak sapi betina dan gaya hidup menyendiri atau kawanan bujangan untuk sapi jantan.
Gajah merupakan hewan yang sangat komunikatif, mengeluarkan berbagai suara termasuk infrasonik, menimbulkan getaran seismik dalam jarak jauh dan saling menyapa melalui sentuhan.
Baca juga: 40 Nama Anggota DPRD Kabupaten Jeneponto 2024, Celag Bakal Memimpin Usai Raih Suara Tertinggi
Belalainya yang mengesankan memberi mereka indra penciuman yang sangat baik, alat snorkel yang berguna saat berenang, dan bahkan pemecah kacang yang lembut.
Salah satu cara terbaik untuk merayakan Save The Elephant Day adalah dengan mendukung atau bahkan menjadi sukarelawan untuk organisasi yang memfokuskan upayanya pada konservasi makhluk-makhluk ini, misalnya dengan membantu mencegah pemburu liar membunuh gajah untuk diambil gadingnya.
Organisasi seperti World Wide Fund for Nature (WWF), Fauna & Flora International (FFI) dan Elephant Crisis Fund (ECF) melakukan pekerjaan yang baik dalam melindungi makhluk-makhluk ini dan ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk terlibat.
Anda bahkan dapat menghemat uang dan melakukan perjalanan ke cagar alam yang merawat gajah.
Baca juga: Kode Sheila On 7 Bakal Sambangi Kota Medan dalam Tour 5 Kota Tunggu Aku Di
Proyek-proyek ini dapat membantu rehabilitasi hewan-hewan yang dianiaya dan diselamatkan dari eksploitasi, serta perumahan bagi gajah liar yang sakit atau menjadi yatim piatu.
Anda juga bisa melihat beberapa gajah di alam liar dengan mengunjungi Afrika atau Asia.
Save The Elephant Day bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, jadi luangkan waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang makhluk-makhluk ini dengan meneliti fakta-fakta tentang gajah, dan kemudian lakukan upaya aktif dalam mendidik orang lain.
Misalnya, Anda dapat memasang brosur, berbagi informasi di media sosial, dan menunjukkan dukungan Anda terhadap gajah melalui acara dan penggalangan dana.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan