Medan Terkini

Isak Tangis Keluarga Aiptu Marnaek Sianturi Pecah, Korban Tewas Kecelakaan Pulang Wisata Berastagi

Penulis: Fredy Santoso
Editor: Salomo Tarigan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto almarhum Aiptu Marnaek Sianturi (51)

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Isak Tangis Keluarga Aiptu Marnaek Sianturi Pecah.

Suasana duka menyelimuti rumah Aiptu Marnaek Sianturi (51) personel Polsek Belawan, yang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di jalur alternatif Kabupaten Karo - Kabupaten Langkat tepatnya di Dusun Pamah Simelir, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.

Rumah yang berada di Komplek Griya Marelan 3, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan ini penuh dengan wajah-wajah bersedih.

Mata mereka nampak sembab menangisi kepergian Marnaek yang terbungkus kain.

Satu orang yang bersedih yaitu Joy Nainggolan (49).

Kondisi mobil Toyota Avanza BK 1146 ZJ tergelincir hingga terbalik di Jalan Alternatif Langkat-Karo, tepatnya di Dusun Pamah Semelir, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Minggu (14/4/2024) dinihari (HO/TribunMedan)

Sahabat karib almarhum ini mengungkap sosok Aiptu Marnaek Sianturi (51) personel Polisi yang tewas dalam perjalanan pulang  setelah berwisata bersama keluarga.

Menurut Joy, Aiptu Marnaek merupakan orang yang baik.

Dalam pergaulan sehari-hari ia dikenal sebagai sosok polisi dan kepala keluarga yang bertanggung jawab.

 

Namun yang melekat di benak Joy, Marnaek suka makan.

Dia tidak pernah menolak ajakan makan, asalkan ada petai dan jengkol.

"Kalau dia kesehariannya baik sekali. Tidak merokok dan polos la. Kalau berteman itu baik la dan memang terbaik,"kata Joy, saat diwawancarai, Senin (15/4/2024).

"Dia tukang makan, kalau makan pasti harus ada petai dan jengkol karena favoritnya,"sambungnya.

Joy mengaku kaget mendapat kabar teman karibnya meninggal dunia.

Nyaris tak percaya, ia akhirnya datang langsung ke kediaman Marnaek di Komplek Griya Marelan 3, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan Minggu siang.

Namun sayangnya, rumahnya saat itu masih kosong belum ada orang.

Sehingga hari ini ia datang lagi untuk melihat jasad kawannya yang sudah tiada.

"Begitu mendapat kabar kaget, langsung datang ke rumahnya mereka masih di rumah sakit. Ini datang lagi ke rumah almarhum."

Pantauan di lokasi, jasad anggota Unit Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polsek Medan Belawan ini dipakaikan seragam Polisi.

Di sebelah kirinya nampak juga foto almarhum mengenakan seragam Polisi berlatar belakang warna kuning.

Sementara orang-orang tampak bersedih di sisi kanan dan kirinya.

Tak lama kemudian, istri dan anak mendiang datang ke rumah, usai dirawat di RS Bhayangkara TK II Medan.

Kepala dan beberapa bagian tubuh mereka tampak masih dibalut perban berwarna putih dengan bercak obat merah.

Begitu tiba ke rumah, anak pertama Marnaek Sianturi bernama Andre langsung menangis.

Ia memeluk pamannya bernama Faber Sianturi (53) Abang mendiang ayahnya.

Kata-kata seperti penyesalan terucap dari mulut Andre. Ia merasa bersalah karena saat kejadian dirinya yang mengemudikan mobil.

Sementara ayahnya, berada di sisi kirinya sebagai penumpang.

Baca juga: Pendaftaran CPNS 2024, Berikut 7 Formasi CPNS untuk Lulusan S1 dan D4 di Kemenkumham

Istri Marnaek, Delima Rotua Simanjuntak (48) pun demikian. Begitu sampai ke rumah langsung menangis sejadinya.

Ia langsung bergegas menuju tempat suaminya terlentang tak bernyawa.

Beberapa orang berusaha menguatkan Delima yang terus menangisi kepergian suaminya.

Diketahui, pada Minggu 14 April dinihari, Marnaek (51), istrinya Delima Rotua Simanjuntak (48), Andre Putra Pratama Sianturi (20), Indra Apriliani Sianturi (18) dan Siti Sara Sihotang (19) mengalami kecelakaan di jalur alternatif Kabupaten Karo - Kabupaten Langkat tepatnya di Dusun Pamah Simelir, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.

Ia meninggal di tempat karena mobilnya tergelincir lalu terguling. Sementara empat anggota keluarganya luka-luka.

Kecelakaan terjadi ketika mereka hendak pulang ke Medan usai berwisata dari pemandian air panas Sidebuk-debuk, Kabupaten Karo.

Sebelum berangkat, mereka mendapat informasi bahwa jalur lintas utama Jalan Letjen Jamin Ginting atau Berastagi-Medan macet.

Sehingga mereka berinisiatif memilih jalur alternatif dari Kabupaten Karo- Kabupaten Langkat yang kondisi jalannya berkelok, minim penerangan dan curam.

Saat itu yang mengemudikan mobil ialah anak pertama korban bernama Andre (20) dan korban duduk di sebelah kirinya.

Setibanya di lokasi kejadian tepatnya di Dusun Pamah Simelir, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat inilah diduga mobil Toyota Avanza BK 1146 ZJ yang ditumpanginya tergelincir hingga terguling.

"Mereka pulang dari berwisata di daerah Berastagi atau Sidebuk-debuk dan untuk mencari jalan alternatif pulang ke rumah karena macet. Mau pulang lewat jalan lintas macet, akhirnya lewat jalan itu,"kata Faber Sianturi, Abang korban saat diwawancarai di rumah duka, Senin (15/4/2024) sore.

Usai kejadian, korban beserta mobilnya dievakuasi. Mobil mereka mengalami kerusakan di beberapa titik karena posisinya terbalik.

Sementara korban tewas dan luka-luka dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk mendapatkan pertolongan.

Jenazah Aiptu Marnaek baru dibawa ke rumah duka di Komplek Griya Marelan 3, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan Minggu pagi.

Rencananya, ia akan dimakamkan di Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada Rabu 17 April mendatang.

Suasana duka nampak menyelimuti rumah personel Polisi tersebut.

Di lokasi nampak sejumlah orang silih berganti datang melayat ke rumah duka.

Papan bunga pun mulai berdatangan sebagai ucapan duka yang mendalam terhadapnya.

Baca juga: Golkar Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah hingga 23 April, Nama Kadek Muncul dari Internal Partai

10 Rekomendasi Jurusan S1 Perguruan Tinggi Negeri dengan Baya Kuliah Termurah

(Cr25/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Berita Terkini