TRIBUN-MEDAN.COM,- Masyarakat Batak terkenal kekayaan budaya yang mempesona.
Satu diantara tradisi yang tidak lekang oleh waktu adalah perayaan adat yang selalu dimeriahkan dengan berbagai hidangan khas.
Lebih dari sekadar santapan lezat, hidangan ini sarat makna dan filosofi yang mencerminkan nilai-nilai luhur suku Batak.
Dalam setiap perhelatan adat Batak, tersaji berbagai hidangan istimewa yang telah menjadi tradisi turun-temurun.
Sajian-sajian ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa makna mendalam yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Tribun Medan akan mengajak kamu telusuri lebih dalam beberapa hidangan khas Batak yang selalu hadir dalam setiap pesta, beserta makna dan alasan di balik penyajiannya:
1.Ikan Arsik
Alasan: Ikan arsik merupakan hidangan wajib dalam pesta adat Batak Toba, Karo, Pakpak, Angkola, dan Mandailing.
Maknanya melambangkan kesuburan, kelimpahan, dan rezeki yang berlimpah.
Makna: Ikan yang dimasak dengan bumbu rempah khas Batak ini melambangkan kesuburan, kelimpahan, dan rezeki yang berlimpah.
Bagi masyarakat Batak, ikan dipercaya sebagai pembawa berkah dan keberuntungan.
Penyajian: Biasanya dimasak dengan bumbu rempah khas Batak yang pedas dan gurih, dan disajikan bersama nasi putih.
2. Saksang
Alasan: Saksang biasanya terbuat dari daging babi atau anjing, dan merupakan hidangan istimewa yang hanya disajikan pada acara-acara besar seperti pesta adat, pernikahan, atau kematian.
Makna: Saksang melambangkan persaudaraan dan kebersamaan. Memotong dan menyajikan saksang bersama-sama merupakan simbol persaudaraan dan keakraban antar anggota keluarga dan tamu undangan.
Penyajian: Saksang biasanya dimasak dengan bumbu rempah khas Batak yang kaya dan pedas, dan disajikan bersama nasi putih, sayur, dan sambal.
3. Ayam Gota
Alasan: Ayam gota adalah hidangan ayam khas Batak yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah. Hidangan ini biasanya disajikan dalam pesta adat dan acara-acara besar lainnya.
Makna: Ayam gota melambangkan kekuatan dan keberanian. Ayam dipercaya sebagai hewan yang gagah berani, dan menyajikan ayam gota dalam pesta melambangkan harapan agar tuan rumah dan keluarganya selalu diberkati dengan kekuatan dan keberanian.
Penyajian: Ayam gota biasanya disajikan utuh dengan kuah santan yang kental dan gurih, dan dinikmati bersama nasi putih, sayur, dan sambal.
4. Dali ni Horbo
Alasan: Dali ni horbo, atau yang dikenal juga dengan nama susu kerbau, adalah hidangan khas Batak yang terbuat dari susu kerbau yang difermentasi.
Hidangan ini biasanya disajikan dalam pesta adat dan acara-acara besar lainnya.
Makna: Dali ni horbo melambangkan kesehatan dan kesuburan. Susu kerbau dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan, dan menyajikan dali ni horbo dalam pesta melambangkan harapan agar tuan rumah dan keluarganya selalu diberkati dengan kesehatan dan kesuburan.
Penyajian: Dali ni horbo biasanya disajikan dalam bentuk padat seperti tahu, dan dinikmati bersama sambal atau masakan lainnya.
5. Tuak
Alasan: Tuak adalah minuman tradisional khas Batak yang terbuat dari fermentasi nira aren.
Minuman ini biasanya disajikan dalam pesta adat dan acara-acara besar lainnya.
Makna: Tuak melambangkan persaudaraan dan kebersamaan. Menikmati tuak bersama-sama merupakan simbol persaudaraan dan keakraban antar anggota keluarga dan tamu undangan.
Penyajian: Tuak biasanya disajikan dalam gelas bambu atau batok kelapa, dan dinikmati secara langsung atau dicampur dengan air.
Lebih dari sekadar hidangan, kuliner Batak dalam pesta adalah sebuah cerita, sebuah tradisi, dan sebuah doa.
Setiap gigitan membawa makna dan harapan, memperkuat nilai-nilai budaya dan mendekatkan antar anggota keluarga dan komunitas.
Kekayaan kuliner Batak adalah warisan budaya yang tak ternilai, patut dilestarikan dan dibagikan kepada dunia.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan