Pendidikan

8 Unit Alat Permainan Edukatif Berhasil Dibuat Dosen dan Mahasiswa Unimed, Olahan Sampah Daur Ulang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim pengabdian kepada masyarakat dari Unimed ciptakan permainan edukatif dari bahan daur ulang.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) mengajak anak-anak di Desa Rumah Gerat Kecamatan Deliserdang mengolah sampah daur ulang menjadi Permainan Edukatif (APE).

Pengolahan sampah ini dilakukan dalam dua tahap. Ada kegiatan pertama tim melakukan observasi dan pemilahan sampah.

"Jadi tahap pertama kita observasi dan pemilahan sampah daur ulang yang memiliki potensi untuk dapat diolah menjadi alat permainan edukatif ramah anak," ujar Nina Afria Damayanti, Dosen PG PAUD FIP Unimed, selaku ketua dalam program ini.

Sedangkan pada kegiatan kedua, dikatakan Nina tujuannya adalah melakukan pelatihan pembuatan APE sederhana kepada anggota dan pengurus TP PKK Desa Rumah Gerat yang sekaligus berisi guru PAUD dan ibu-ibu muda yang memilki balita. 

"Secara umum, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya daur ulang dan pemanfaatan kembali limbah yang ada di lingkungan sekitar," ungkapnya.

Program ini diinisiasi sebagai respons atas terhentinya proses pengelolaan sampah yang dihimpun oleh Bank Sampah Gesit, yang dikelola oleh TP PKK Desa Rumah Gerat, akibat mahalnya alat pengolah sampah dan rendahnya kreativitas atas pengelolaan sampah daur ulang.  

Melalui kegiatan ini, sampah plastik, kardus, dan bahan-bahan lain yang sulit terurai di lingkungan, diubah menjadi berbagai jenis alat permainan edukatif yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendukung aspek perkembangan anak-anak. 

Dalam pelaksanaannya, tim pengabdian yang terdiri dari 5 anggota yang diketuai oleh Nina Afria Damayanti, M.Sc. (Dosen PG PAUD FIP Unimed), ingin melibatkan NGO pemerhati lingkungan dalam hal ini organisasi Roda Hijau Kota Medan, masyarakat setempat, khususnya para ibu dan anak-anak. 

Para peserta diajarkan cara memilah sampah dan teknik dasar untuk mengubah bahan bekas menjadi produk bernilai guna. 

Selain itu, mereka juga diberikan wawasan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana kebiasaan daur ulang dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka sehari-hari.

"Kami sangat senang melihat antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan ini. Tidak hanya anak-anak, para orang tua juga terlibat aktif dan tertarik untuk terus mengembangkan produk-produk APE dari bahan daur ulang ini," katanya.

Kegiatan ini berhasil menciptakan setidaknya delapan unit Alat Permainan Edukatif yang kemudian dibagikan kepada anak-anak di desa tersebut. 

Di antaranya adalah Kartu Huruf Bergambar, Papan Susun Kata, Geometrik Maze, Kotak Pingpong, Play Prism, dan lain-lain. 

"Produk-produk ini diharapkan dapat menjadi alat bantu perkembangan dan pembelajaran yang efektif serta mendorong anak-anak untuk lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan sejak dini," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Berita Terkini