Yang memungkinkan dia sebagai terpidana mati memungkinkan untuk direhabilitasi.
Mullis juga menyatakan bahwa dirinya tidak menyesal mempercepat eksekusinya.
Dia menyampaikan penyesalan mendalam atas tindakannya yang menyebabkan kematian anaknya.
Secara terbuka, dia meminta maaf kepada ibu dari anak tersebut.
Mullis menegaskan bahwa dia tidak menyimpan dendam terhadap pihak yang mengeksekusinya.
"Keputusan saya yang menempatkan saya di sini," katanya.
Namun eksekusi Mullis mengalami penundaan sekitar 20 menit.
Tim medis kesulitan menemukan pembuluh darah yang cocok untuk infus suntik mati.
Travis Mullis dinyatakan meninggal pada pukul 19.01 di lembaga pemasyarakatan negara bagian di Huntsville, Texas.
Eksekusi ini merupakan salah satu dari lima eksekusi yang dijadwalkan di Amerika Serikat dalam rentang waktu tujuh hari.
Ini menjadi eksekusi keempat yang dilakukan oleh negara bagian Texas tahun ini.
Selain itu, eksekusi lainnya telah dijadwalkan untuk minggu ini di Oklahoma dan Alabama.
(mag/Vania Elisha/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan