TRIBUN-MEDAN.com - Insiden penembakan yang menewaskan empat orang di sebuah desa membuat heboh.
Ditemukan empat orang dalam kondisi tak bernyawa dalam kasus ini.
Terdapat seorang balita yang masih hidup di samping mayat.
Dilansir dari sanook.com, Senin (30/9/2024) wartawan melaporkan bahwa penembakan ini terjadi pada 21 September 2024.
Kejadian ini terjadi di sebuah desa di Kham Pom, Provinsi Khon Kaen.
Tempat kejadian perkara adalah sebuah rumah berlantai satu.
Setelah diperiksa, polisi menemukan satu mayat tergeletak di kamar mandi dan tiga mayat di kamar tidur.
Mereka juga menemukan seorang anak perempuan berusia 1 tahun 8 bulan di samping mayat.
Polisi kemudian membawa balita tersebut keluar.
Dari pemeriksaan, ditemukan mayat Charoenporn, berumur 50 tahun terbaring di tempat tidur.
Mayat Klita, berumur 20 tahun tergeletak di samping tempat tidur.
Mayat Noppadol, berumur 40 tahun, terbaring juga di tempat tidur.
Dan mayat Phonphiphat, berumur 18 tahun ditemukan di kamar mandi.
Dari hasil investigasi, diketahui bahwa seorang tetangga melihat Noppadol mengendarai mobilnya.
Kemudian, dia memarkirkan mobilnya di depan rumahnya sekitar pukul 07.45.
Pria tersebut masuk ke dalam rumah selama 30 menit.
Tetangganya pun mendengar suara tembakan sebanyak 9 kali berturut-turut.
Dia merasa bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.
Dia memberi tahu polisi untuk menyelidiki.
Polisi pun datang ke tempat kejadian perkara.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 9 peluru berukuran 11 mm dan sebuah pistol berukuran 11 mm di samping tubuh Noppadol.
Awalnya, diketahui bahwa Noppadol, mantan suami Klita datang untuk meminta rujuk.
Dia mengetahui bahwa Klita telah memiliki suami baru sehingga dia menjadi cemburu.
Karena Klita selalu menolak permintaan rujuk mantan suaminya, emosi Noppadol memuncak.
Pria ini pun menggunakan pistol untuk menembak Charoenphon, ibu mertua Klita, hingga tewas.
Dia juga menembakkan peluru kepada Klita dan Phonphiphat hingga tak bernyawa.
Setelah itu, Noppadol pun menembak dirinya sendiri.
Di kamar tidur itu, ada anak perempuan dari Noppadol dan Klita berdiri dengan gemetar karena terkejut.
Wiangchai, ayah Klita, mengatakan bahwa putrinya telah berpacaran dengan Noppadol.
Dia pemilik sebuah resor di Provinsi Nong Khai.
Selama sekitar 4-5 tahun mereka berhubungan tanpa mendaftarkan pernikahan mereka.
Setelah itu, mereka memiliki seorang anak perempuan, Nong A.
Baru-baru ini, pasangan tersebut mengalami masalah.
Putrinya sering dilecehkan dan dipukuli oleh Noppadol.
Mereka telah bertengkar untuk waktu yang lama.
Klita mengatakan bahwa dia tidak akan kembali kepada Noppadol.
Sering kali Noppadol datang untuk meminta rujuk kepada mantan istrinya.
Terakhir kali, dia datang mengunjunginya pada hari Senin dan membeli susu untuk putrinya.
Hingga pagi ini, Noppadol datang ke rumah mantan istrinya.
Pada saat itu, seorang tetangga pergi keluar untuk membeli barang.
Dia pun menelepon polisi mengatakan bahwa dia mendengar suara tembakan dari rumah itu.
Tetapi dia tidak berani masuk ke dalam.
Polisi pun pergi untuk menyelidiki dan menemukan bahwa keempat orang itu sudah meninggal di dalam rumah.
(mag/Vania Elisha/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan