TRIBUN-MEDAN.com - Mantan personel One Direction, Liam Payne meninggal dunia setelah terjatuh dari balkon hotel di kawasan Palermo, Buenos Aires, Argentina pada Rabu (16/10/2024) sore pukul 17.00 waktu setempat.
Autopsi yang dilakukan pagi ini, Jumat (18/10/2024), di Kamar Jenazah Yudisial mulai mengungkap kondisi kematiannya. Meski begitu, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Laporan forensik mengungkapkan bahwa Liam Payne meninggal karena "trauma ganda" yang menyebabkan pendarahan internal dan eksternal.
Kesimpulan ini sejalan dengan fakta Liam Payne jatuh dari balkon kamar hotelnya di lantai 3 dengan ketinggian sekitar sepuluh meter.
Hasil autopsi menunjukkan bahwa cedera di kepala Liam Payne cukup untuk menyebabkan kematiannya.
Tetapi kasus kematian Liam Payne jauh lebih rumit.
Para ahli mengantisipasi bahwa analisis patologi anatomi dan toksikologi akan menjadi kunci untuk memahami kondisi Liam Payne pada saat-saat sebelum insiden jatuh dari lantai 3 terjadi. Dengan hipotesis utama yang mengarah pada kemungkinan bunuh diri.
Kantor Kejaksaan Buenos Aires sedang mengumpulkan kesaksian dan bukti untuk menunjang semuanya.
Penyelidikan, termasuk wawancara dengan lima saksi dalam upaya merekonstruksi jam-jam terakhir musisi berusia 31 tahun itu, menunjukkan bahwa ia sendirian pada saat jatuh.
Para penyelidik menemukan benda-benda yang mencurigakan di dalam kamar tempat Liam Payne menginap.
Menurut kepolisian, terdapat sejumlah barang seperti sebotol wiski, obat-obatan, dan bubuk putih yang diduga kokain, yang menunjukkan konteks yang mengkhawatirkan seputar malam terakhir Liam Payne sebelum meninggal.
Dalam siaran pers Kantor Kejaksaan Nasional Argentina, saat Liam Payne terjatuh dari lantai 3 balkon hotel, kemungkinan ia tidak sadarkan diri.
"Posisi di mana mayat itu ditinggalkan, Payne tidak melindungi dirinya sendiri (saat terjatuh) dan bahwa dia bisa saja jatuh dalam keadaan setengah sadar atau tidak sadarkan diri," tutur otoritas tersebut, dilansir E! News, Jumat (18/10/2024).
Rilis itu juga menyebut, Liam tampak sendirian pada saat jatuh. "Sedang mengalami semacam gangguan sebagai akibat dari penyalahgunaan zat," tuturnya.
Para tamu di hotel Casa Sur mengatakan bahwa mereka mendengar suara gedoran dan teriakan selama berjam-jam sebelum Payne terjatuh.
“Saya pikir mereka sedang melakukan konstruksi, ada begitu banyak suara gedoran, pintu dibanting, hampir sepanjang hari. Itu sangat keras, aneh,” kata Doug Jones.
“Kemudian saya mendengar suara sirene, berpikir mungkin ada kebakaran di suatu tempat. Dan kemudian saya mendengar teriakan yang sangat keras.”
Resepsionis hotel juga sempat menelepon layanan darurat untuk memberi tahu polisi tentang seorang pria agresif yang mungkin berada di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol.
Manajer hotel mengatakan dia mendengar suara keras di bagian belakang hotel, dan ketika polisi tiba, mereka menemukan seorang pria terjatuh dari balkon kamarnya.
Foto-foto yang menunjukkan kamar Payne berantakan juga kini telah beredar di media lokal dan online.
Dari foto itu terlihat sebuah televisi dengan ukuran sedang hancur. LCD TV itu pecah di bagian tengahnya.
Sorotan laiknnya adalah balkon kamar tersebut yang dilengkapi kaca dan pagar pembatas dengan tinggi sekitar 1,2 meter.
Adapun tinggi badan Liam Payne yang dilaporkan sekitar 178 cm.
Direktur Komunikasi Departemen Keamanan Buenos Aires, Pablo Policicchio, mengonfirmasi Liam Payne jatuh karena lompat dari balkon kamar hotel tempatnya menginap.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 waktu setempat, saat pihak hotel melaporkan adanya pria yang bertingkah agresif dan diduga berada di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol. (*/tribunmedan.com)