TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Kepala Dusun (Kadus) III A, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Ayub Marbun, membantah keterlibatan dalam bentrokan yang terjadi di Jalan Selambo, pada Selasa (22/10/2024) dinihari.
Katanya, saat itu dirinya sedang berada di dalam rumah dan sama sekali tidak ikut-ikutan dalam bentrokan tersebut.
"Saya terang-terangan membantah, saya bisa kirimkan video CCTV di rumah saya, saya masuk rumah jam berapa, keluar karena mendengar adanya keributan itu," kata Ayub kepada Tribun-medan, Selasa (22/10/2024).
"Saya keluar rumah jam berapa dan saya pas keluar rumah di bilang polisi, pak Kadus jangan nampak-nampak dulu, silahkan balik saja ke rumah," sambungnya.
Ayub menyampaikan bahwa, dirinya merasa difitnah oleh orang-orang yang tinggal dan menggarap di lahan tersebut.
Ia juga mengatakan, orang-orang yang tinggal di tanah garapan tersebut bukanlah warganya.
Katanya, lokasi tersebut adalah lahan kosong yang digarap oleh kelompok-kelompok yang datang ke sana.
"Kelompok penggarap serakah yang bukan warga sini, seperti Martina Galinggi itu orang warga mana dia, coba cek KTP nya," sebutnya.
"Mereka itu orang luar yang mau masuk ke dalam Selambo dengan memfitnah kepala dusun nya. Mereka bukan warga saya," tambah Ayub.
Ayub juga membantah, soal adanya tuduhan dirinya memegang senjata api saat terjadi bentrokan di tanah garapan tersebut.
"Bolak-balik saya di fitnah. Kalaupun ada senpi yang tertembak siapa, coba tanya ke polisi ada nggak korban yang luka tembak," pungkasnya.
(Cr11/tribun-medan.com)