Berita Viral

Curhat Menko PM Muhaimin Iskandar Sering Diomeli Sang Istri

Editor: AbdiTumanggor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhaimin Iskandar.

TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI Muhaimin Iskandar mengaku sering kena omel sang istri.

Hal itu ia sampaikan usai mengunjungi unit psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2024). 

Adapun omelan sang istri itu terkait maraknya judi online di Indonesia.

"Saya sendiri kalau pulang kerja, istri saya marah-marah terus. Kata dia, 'Apa gunanya kamu jadi menteri kalau judi online enggak bisa diatasi'," ujar Muhaimin, sebagaimana dikutip Kompas TV.

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini melihat dampak dari judi online sangat merusak sendi kehidupan seseorang.

Selain itu, judi online juga menghambat seseorang meningkatkan taraf kesejahteraannya. 

"Orang yang sudah terlibat dan menjadi korban judi online hancur seluruh sendi kehidupannya, baik sendi ekonomi, sosial, psikologis, maupun keluarganya," lanjut dia. 

Belum lagi kaitan yang erat antara judi online terhadap tingginya angka kriminalitas.

Menurut Cak Imin, situasi seperti ini tidak bisa ditanggapi dengan biasa-biasa saja.

"Ini yang membuat saya terus berpikir dan mencari jalan keluar," lanjut Cak Imin.

Ia pun berpendapat, fenomena judi online di Indonesia layak mendapat label bencana sosial.

Sebab, telah menempatkan setidaknya 8,8 juta warga negara sebagai korban, di mana berdasarkan catatan intelijen 80 persen di antaranya adalah masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.

"Semua pihak saya harapkan untuk memulai kesadaran, kita sedang mengalami ancaman bencana sosial nasional, sehingga saya mengajak seluruh pihak. Ayo kita bahu-membahu," ujar dia. 

Dalam kunjungannya ke RSCM, Cak Imin mengunjungi unit rawat inap khusus psikiatri.

Didampingi beberapa pejabat kementeriannya serta Direktur Utama RSCM Supriyanto, ia membesuk pasien dengan gangguan psikologis yang merupakan korban dari judi online.

Cak Imin juga mendapatkan penjelasan mengenai aspek medis para pasien dari dokter Kristiana Siste Kurniati, Kepala Departemen Psikiatri RSC.

4.000 Prajurit TNI Terlibat Judi Online

Diberitakan sebelumnya, Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto baru-baru ini mengungkapkan bahwa 4.000 prajurit TNI terlibat dalam judi online.

Menurut dia, salah satu faktor yang mendorong prajurit terjerumus dalam praktik tersebut adalah kebiasaan mereka bermain gawai atau handphone selama waktu luang.

"Enggak. Ya faktornya kan kita namanya TNI, dengan usia seusia mereka ini yang hari-harinya memegang HP, sehingga mudah untuk mereka menggunakan (HP untuk main judi online) saat waktu-waktu luang," ujar Mayjen Yusri di Kantor Bea Cukai, Jakarta Timur, pada Kamis (14/11/2024).

Namun, Danpuspom menegaskan bahwa judi online di kalangan prajurit TNI tidak berkaitan dengan ketidaksejahteraan.

"Kalau masalah kesejahteraan kita sudah Alhamdulillah, dalam arti untuk sekarang ini kesejahteraan prajurit sudah cukup baik,” kata Danpuspom. 

Sebagai bagian dari upaya mengatasi masalah ini, beberapa prajurit TNI yang terbukti terlibat dalam judi online telah diberikan sanksi pidana. 

Danpuspom menjelaskan bahwa ada prajurit yang menggunakan uang satuan untuk berjudi. 

Meskipun dia tidak merinci dari satuan mana prajurit tersebut berasal, Mayjen Yusri menegaskan bahwa tindakan ini memerlukan sanksi tegas.

"Ya dalam hal ini dia karena ikut judol (judi online), kemudian dia memaksakan diri, dan ada yang memakai uang satuan," ungkap Danpuspom.

TNI memberikan sanksi yang bervariasi, mulai dari tindakan disiplin ringan hingga pidana bagi prajurit yang terlibat.

"Jadi sanksinya ada tindakan disiplin, penahanan ringan, penahanan berat, dan juga ada yang dipidanakan ya," kata Mayjen Yusri. 

TNI juga memberi peringatan keras kepada prajurit agar menghentikan praktik judi online.

Danpuspom menekankan bahwa jika ada prajurit yang mengulangi perbuatannya, sanksi yang lebih berat akan diterapkan.

"Ya intinya kalau mereka masih mengulangi lagi perbuatannya, maka sanksinya akan lebih berat," ujarnya.

BRI Blokir Lebih dari 3.000 Rekening

Sementara, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah memblokir 3.003 rekening yang terindikasi kuat digunakan untuk kegiatan transaksi judi online.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan, tindakan ini merupakan upaya BRI dalam integritas sistem perbankan dan melindungi nasabah dari praktik-praktik yang merugikan.

Ia berujar, pemblokiran ini dilakukan setelah hasil pemantauan intensif terhadap aktivitas transaksi yang mencurigakan dan memiliki potensi melanggar hukum.

"BRI berkomitmen penuh untuk mendukung pemberantasan aktivitas judi online serta melindungi masyarakat dan nasabah kami. Langkah ini merupakan wujud dari tanggung jawab kami dalam memastikan keamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan di Indonesia," kata Agus dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.tv, Jumat (15/11/2024).

Ia menjelaskan, saat ini BRI telah menerapkan Risk Based Approach yang terangkum dalam kebijakan serta standar operasional prosedur (SOP) terkait anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU PPT).

Upaya ini dilakukan untuk melindungi BRI dari sasaran tindak pidana pencucian uang dan terorisme, termasuk judi online. 

“Kami juga memiliki sistem Anti Money Laundering (AML) untuk memonitor transaksi yang mencurigakan,” katanya.

Sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko kepatuhan, lanjutnya, perseroan juga melakukan Enhanced Due Diligence (EDD).

Ini merupakan proses yang lebih mendalam dari Customer Due Diligence (CDD) yang sebelumnya dikenal dengan Know Your Customer (KYC).

Agus melanjutkan, perseroan juga melakukan browsing ke berbagai website judi online secara aktif untuk melakukan pendataan. 

Jika ditemukan indikasi penggunaan rekening BRI untuk menampung dana top up atau deposit guna bermain judi online, maka tampilan website judi online tersebut disimpan untuk dasar pemblokiran rekening.

Selain memblokir rekening terkait, BRI juga terus memperkuat mekanisme pengawasan, teknologi deteksi dini, dan edukasi kepada masyarakat.

Nasabah diimbau untuk melaporkan aktivitas mencurigakan dan senantiasa menjaga kerahasiaan data pribadi serta rekening guna mencegah penyalahgunaan.

"Langkah tegas yang kami ambil adalah bukti bahwa BRI tak pernah berhenti berinovasi dan berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem perbankan yang aman dan terpercaya," tuturnya. 

"Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut berperan dalam memberantas praktik-praktik ilegal yang merugikan, termasuk di antaranya judi online," kata Agus Sudiarto.

(*/Tribun-medan.com)

Berita Terkini