PSMS Medan

Shin Tae-yong Didepak dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia, Pemain PSMS Nico Malau Nilai Tidak Tepat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain PSMS Medan, Nico Malau berupaya melewati pemain Semen Padang FC pada pertandingan babak 12 besar kompetisi Pegadaian Liga 2 musim 2023-2024. PSMS Medan kalah 2-0 dari Semen Padang FC.

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Mantan penggawa Timnas Indonesia dan juga PSMS Medan, Yoseph Ostanika Malau sangat menyayangkan keputusan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang telah resmi memecat Shin Tae-yong (STY) sebagai Pelatih Kepala Tmnas Indonesia.

Menurutnya, keputusan PSSI sangat tidak tepat dengan memecat STY. Baginya, STY sudah banyak memberikan kemajuan terhadap sepakbola Indonesia sejak menjadi pelatih dari tahun 2020 lalu.

“Tidak tepat menganti STY saat ini. Karena menurut saya ini bukan soal apa yang akan di raihnya dalam waktu dekat , tapi lihat lah apa yang sudah di bangun STY dan apa yang sudah di raih Timnas bersama STY saat ini. Ialah suatu prestasi yang benar-benar menunjukan kita sudah menjadi lebih dekat dengan Kemajuan Sepakbola bola di level Dunia,” kata eks striker PSMS Medan ini.

Pelatih Kepala Tim Nasional Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, menunjukkan jersey suvenir bertuliskan namanya pada acara penandatanganan kontrak dan perkenalan di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 28 Desember 2019. PSSI memecat Shin Tae-yong Senin (6/1/2025) meski masih memiliki kontrak hingga 2027 (Tribunnews/Jeprima)

Lebih lanjut, Nico juga memastikan pelatih baru yang akan menangani Timnas Indonesia, tidak akan seberprestasi STY.  

Karena ia mengakui bahwa, STY merupakan sosok pelatih yang sudah membawa perkembangan pesat terhadap sepakbola Indonesia.

“Siapapun pegantinya enggak bisa di jamin akan lebih prestasi dari apa yang di raih STY. Karena era STY sebenarnya sudah benar-benar era baru, yang dimana dari usia Kelompok umur, para pemain sudah mulai berkembang. Begitu juga pelatih Timnas kelompok umur sudah semakin erat dan kompak serta sinergi dengan STY,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Nico berpandangan bahwa pelatih yang layak menggantikan STY harus pelatih yang memahami karakter pemain dan permainan Timnas yang sudah dibangun STY.

“Harusnya STY masih terus diberi kepercayaan dan jika pun diganti ya pelatih dari kelompok umur yang mengantikannya. Karena sudah lebih paham dengan Karakter STY dan lebih mengenal kemampuan para pemain muda yang akan jadi generasi selanjutnya,” tuturnya.

Di sisi lain, menurutnya keputusan PSSI memecat STY dari bangku pelatih Timnas akan berdampak dengan peforma skuat Garuda dalam kuaifikasi Piala Dunia.

Mengingat, STY sudah memiliki chemistry dengan pemain, dan pemain sudah memahami pola permainan yang diterapkan STY.

“Mengenai kualifikasi World Cup, enggak bisa lagi kita bicara banyak. Bukan pesimis tapi bagaimana Timnas sampai ke babak saat ini lewat proses panjang dari STY. Dan kita bicara prestasi dengan pelatih yang baru itu omong kosong. Pelatih hebat dunia manapun tetap butuh yang namanya waktu,” pungkasnya.

(Cr29/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Berita Terkini