TRIBUN-MEDAN.COM,- Warganet ramai menyoroti profil Agus Mulyono Herlambang.
Agus Mulyono Herlambang adalah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII).
Saat ini, Agus Mulyono Herlambang maju sebagai calon Ketua Umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia).
Ia akan bersaing dengan putra Jokowi, Kaesang Pangarep.
Baca juga: Profil Ali Khamaeni, Pemimpin Tertinggi Iran yang Jadi Incaran Zionis dan AS
Baca juga: Profil Chandra Hamzah, Eks Pimpinan KPK yang Sebut Penjual Pecel Bisa Terjerat UU Tipikor
Dalam pemilihan calon Ketua Umum PSI ini, sebelumnya sudah ada dua nama yang muncul.
Keduanya yakni petahana Kaesang Pangarep dan Wakil DPW PSI Jawa Barat, Ronald Sinaga alias Bro Ron.
Namun, jelang detik-detik akhir penutupan pendaftaran calon Ketua Umum PSI, muncul nama Agus Mulyono Herlambang.
Sontak, kemunculannya meramaikan isu pemilihan calon Ketua Umum PSI.
"Datang belakangan, ibarat film India, Shahrukh Khan-nya baru datang,” ujar Agus Mulyono seusai mendaftar di kantor DPP PSI, Senin (23/6/2025), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Profil Irwan Mussry, Suami Kedua Maya Estianty yang Ternyata Keturunan Yahudi Irak dan Kini Mualaf
Agus Mulyono Herlambang mengatakan, bahwa dua calon Ketua Umum PSI yang sebelumnya telah mendaftar adalah pemeran figuran.
“Yang kemarin, yang hari Sabtu, yang hari sebelumnya, itu pemeran-pemeran figuran. Membawa kisah-kisahnya akhir, membawa pasukan, dan membawa semangat, spirit optimisme dalam bertarung,” kata Agus Mulyono.
“Jadi saya datang sebagai pemeran utamanya, untuk memastikan dan ingin dalam upaya perjuangan ini,” ujar dia.
Agus Mulyono pun menegaskan, bahwa dia siap bertarung memperebutkan kursi caketum PSI periode 2025-2030 tersebut, termasuk dengan Kaesang yang merupakan petahana.
Baca juga: Profil Desainer Hengki Kawilarang yang Meninggal Dunia Karena Diagnosis Diabetes
Profil Agus Mulyono Herlambang
Agus Mulyono Herlambang adalah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII).
Ia lahir di Indramayu, Jawa Barat, 17 Juni 1988.