TRIBUN-MEDAN.COM,- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melarang anak-anak untuk bermain game Roblox.
Alasannya, karena game Roblox itu mengandung konten kekerasan.
Konten seperti ini tidak cocok bagi anak-anak di masa pertumbuhan.
Mereka bisa terpapar hal negatif dari permainan daring tersebut.
Baca juga: Mengenal Pasar Pramuka Pojok yang Dikaitkan dengan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Jadi Tempat Pemalsuan
Karenanya, setiap orang tua diminta mengawasi anaknya saat bermain game online.
Jangan sampai anak terpapar bahaya kekerasan dari permainan game online tersebut.
Lalu, apa sih game Roblox ini.
Mengenal Game Roblox
Game Roblox adalah platform permainan daring (game online) yang memungkinkan penggunanya tidak hanya bermain game, tetapi juga membuat dan berbagi permainan yang mereka ciptakan sendiri menggunakan alat pengembangan bernama Roblox Studio.
Platform ini dikembangkan oleh Roblox Corporation dan dirilis pada tahun 2006.
Baca juga: Apa Itu Game Roblox? Orang Tua Wajib Waspada, Hindenburg Research Ungkap Fakta Mengerikan
Roblox menyediakan berbagai jenis permainan dalam banyak genre seperti balapan, simulasi, bermain peran, dan kursus rintangan.
Game ini bisa dimainkan secara gratis di banyak platform, termasuk mobile, desktop, dan konsol, serta menggunakan mata uang virtual bernama Robux untuk pembelian dalam game.
Dampak Negatif Roblox pada Anak
Beberapa pengamat menilai bahwa game Roblox adalah permainan yang dapat mengubah pola prilaku anak.
Sebab, sejumlah konten permainan Roblox ini diyakini mengandung unsur kekerasan.
Tak sedikit orang dewasa yang turut memainkan permainan ini.
Lantas, apa saja bahaya negatif yang bisa terjadi pada anak?
Baca juga: Pesan Aneh di Akun Roblox Anak Kolonel TNI AU yang Tewas Terbakar : Hi, If You See This
- Anak berisiko terpapar konten yang kurang pantas. Sebab, ada interaksi dan komunikasi antar pemain yang bersifat terbuka, termasuk chat maupun obrolan suara. Di sana, ada beberapa orang dewasa yang turut memainkan permainan ini.
- Anak berpotensi kecanduan game Roblox karena banyaknya pilihan game yang menarik dan mudah diakses kapan saja.
- Risiko pengeluaran uang yang tidak terkendali untuk membeli item dalam game menggunakan Robux.
- Ancaman keamanan dan privasi jika anak kurang diawasi saat berinteraksi dengan orang lain di platform.
Kasus Pidana
Sejak kemunculannya, game Roblox kerap dikaitkan dengan sejumlah kasus pidana.
Bahkan, kasus pidana yang ada sangat mengerikan dan meresahkan.
Misalnya saja kasus eksploitasi seksual anak yang melibatkan pemain Roblox di Amerika Serikat.
Contohnya, kasus seorang anak perempuan berinisial SU (13 tahun) yang sejak usia 10 tahun bermain Roblox, lalu mengalami pelecehan dan eksploitasi oleh beberapa pria dewasa yang memulai kontak lewat Roblox dan berlanjut lewat platform lain seperti Discord dan Instagram.
Baca juga: Cara Mendapatkan Anti Bee Egg di Grow A Garden Roblox, Punya Kemampuan Bantu Proses Penyerbukan
Korban hingga mengalami masalah mental serius dan harus dirawat di rumah sakit.
Kasus ini mencuat pada tahun 2022 dan berujung pada gugatan terhadap Roblox serta platform lain terkait keamanan anak.
Kemudian, kasus lain yang sama terjadi pada 2025.
Terjadi kasus penculikan anak yang terjadi di California, Amerika Serikat.
Seorang pria bernama Matthew Macatuno Naval ditangkap karena menculik anak usia 10 tahun yang dikenalnya lewat Roblox dan Discord setelah terjadi interaksi berbahaya secara online.
Pihak Roblox dan Discord menyatakan tidak mentoleransi eksploitasi dan sedang melakukan investigasi atas kasus ini.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan