TRIBUN-MEDAN.com - Timnas Indonesia berpeluang lolos ke Piala Dunia 2006.
Akan tetapi Skuad Garuda harus melewati tantangan berat putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Eks pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mengomentari tantangan Jay Idzes dkk di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober mendatang.
Indonesia harus mendapat poin teratas. Sementara lawan yang akan dihadapi adalah Irak dan tuan rumah Arab Saudi.
Ya, Timnas Indonesia tergabung di Grup B.
Skuad Garuda memperebutkan satu tiket otomatis ke Piala Dunia 2026.
Hanya juara grup yang berhak meraih tiket ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Baca juga: LIVE PERSIB - Jadwal Link Live Streaming Persib Bandung vs Manila Digger Duel Liga Champions Asia 2
Menurut jadwal, Indonesia akan bertemu Arab Saudi pada 8 Oktober sebelum bersua Irak tiga hari kemudian.
Sedangkan pertandingan terakhir akan mempertemukan tuan rumah Arab Saudi dan Irak pada 14 Oktober.
Terkait peluang lolos ke Piala Dunia, Shin Tae-yong baru-baru ini turut memberikan komentarnya.
Mantan pelatih Timnas Indonesia itu menilai tantangan Tim Merah-Putih di putaran keempat akan lebih berat.
Bahkan, Shin Tae-yong menilai putaran keempat akan lebih sulit dibandingkan dengan fase sebelumnya.
Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, kans lolos Indonesia bahkan tidak mencapai 30 persen.
"Kalau boleh jujur, peluangnya tidak sampai 30 persen," kata Shin Tae-yong dalam wawancara di kanal YouTube JekPot milik mantan penerjemah Timnas Indonesia, Jeong Seok-seo.
"Mungkin penggemar Indonesia tidak setuju dengan pendapat saya, tapi secara objektif (peluangnya kecil)," tambahnya.
Shin Tae-yong kemudian menjelaskan alasan perjuangan Indonesia akan lebih sulit di putaran keempat.
Menurutnya, Indonesia memiliki kerugian dari sisi persiapan dibandingkan dengan dua pesaingnya.
Sementara Arab Saudi mendapat banyak keuntungan dari jadwal pertandingan dan status tuan rumah.
"Semua harus bertanding tiga kali dalam sembilan hari, tim Pot 1 istirahat setelah melawan tim Pot 3, biasanya 4-5 hari."
"Jadi, mereka istirahat cukup setelah satu pertandingan, kemudian bersiap untuk laga terakhir. Pot 1 jauh lebih untung."
"Kemudian yang lebih penting, Arab Saudi tidak punya pemain dari luar negeri (abroad)."
"Jadi mereka bisa mengatur jadwal liga untuk mengumpulkan pemain selama 7-10 hari sebelumnya. Ini dugaan pribadi saya."
"Jika menang di laga pertama, mereka kemungkinan besar akan lolos karena tinggal seri atau menang di laga berikutnya," ucap Shin.
Berbeda dengan Arab Saudi, Indonesia saat ini dihuni oleh banyak pemain yang berkarier di Eropa.
Hal ini membuat Indonesia tidak memiliki banyak waktu persiapan sebelum memasuki FIFA Matchday.
"Sebaliknya, bagaimana dengan Indonesia? Pemain-pemain inti mayoritas adalah pemain abroad."
"Mereka harus bertanding dua hari setelah tiba di Arab Saudi dan bertanding lagi dua hari berikutnya."
"Kalau seperti itu, tidak ada waktu untuk memulihlan stamina mereka dan berlatih bersama. Kita sangat rugi dari segi stamina."
"Kalau dilihat Irak juga sama (tidak memiliki banyak pemain dari luar negeri)."
"Di tim Irak masih ada beberapa pemain Eropa, tapi sisanya lokal. Pasti mereka menggelar pemusatan latihan 7-10 hari sebelumnya."
"Jadi mau bagaimana juga, kita pasti rugi. Kami harus bermain tandang ditambah tim Pot 1 bertanding di negara sendiri."
"Para wasit utama juga dari Timur Tengah. Semua merugikan."
"Jadi kalau tidak lolos di putaran ketiga, pasti lebih sulit," kata pelatih berusia 54 tahun itu.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca juga: Bursa Transfer, Tak Berhasil Boyong Ademola Lookman, Inter Milan Buru Striker Monaco The Next Mbappe
Sumber: Superball/Bolasport
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan