TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok anggota Paskibraka hampir pingsan dalam upacara pengibaran bendera HUT RI ke 80 di Papua Barat Daya mencuri sorotan warganet.
Adapun anggota Paskibraka hampir pingsan tersebut yakni Karisto Gideon Dimara (17).
Dalam video yang viral, Karisto sudah tampak terhuyung setelah pengibaran bendera.
Tubuhnya hampir jatuh, tapi langsung ditahan oleh temannya yakni Frans Beto Koloway dan Afgan Rizal Sapulette.
Baca juga: Profil Kairissta Chaniago atau Sri Astika, Selebgram yang Kabarnya Meninggal Dunia Kehabisan Oksigen
Frans yang ada di sebelah kanan langsung sigap memegang tangan Karisto.
Begitu juga dengan Afgan, yang kemudian mendekati Karisto dan turut memegang tangannya.
Dalam video yang viral itu, tampak Frans dan Afgan sama-sama menggotong Karisto.
Mereka menuntaskan tugasnya tanpa meninggalkan Karisto.
Pemandangan ini pun membuat haru warganet.
Frans dan Afgan menunjukkan bagaimana kebersamaan yang sebenarnya.
Baca juga: Profil Kristine Andeska Ginting, Paskibraka di Istana Negara Kelahiran Pancurbatu, Atlet Taekwondo
Mereka membuktikan bahwa kesetiakawanan itu harus tetap dijaga dalam kondisi apapun.
"Saya pas liat teman Karisto Dimara mulai goyang, saya respek dan langsung raih tangan lalu diikuti Frans Koloway," kata Afgan, dikutip dari Tribun Sorong.
Ia menuturkan, sejak awal pelatih telah ajarkan kepada seluruh pasukan agar bisa berjiwa korsa selama momentum tersebut.
"Saya hanya mau ketika masuk lengkap, maka keluar pun harus lengkap tanpa harus ada yang tertinggal di lapangan," katanya.
Baca juga: Profil Idianto, Eks Kajati Sumut yang Diperiksa Kejagung Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Sumut
Sosok Karisto Gideon Dimara
Karisto Gideon Dimara merupakan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPK Bukid Zaitun Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Ia masuk dalam barisan pasukan delapan Paskibraka Papua Barat Daya.
Adapun latar belakang Karisto, ia berasal dari keluarga sederhana di Raja Ampat.
Selama ini, Karisto diasuh oleh ayahnya, yang merupakan seorang nelayan.
Baca juga: Biodata Miliano Jonathans, yang Digadang Jadi Pemain Naturalisasi Indonesia
Sebab, ibundanya telah tiada.
Meski begitu, Karisto bangga bisa didapuk sebagai anggota Paskibraka Papua Barat Daya.
Ia bahkan sempat ditunjuk sebagai komandan Pasukan 8 Paskibraka, saat penurunan Bendera Merah Putih di Mako Lantamal XIV Sorong.
"Saya bangga menjadi anak nelayan yang meski hampir jatuh, tapi tetap kuat sebab teman-teman pun ada di sisi saya," ucapnya.
Dalam kesederhanaannya, Karisto hanya ingin membuktikan diri pada semua pihak, bahwa ia tetap mampu mengukir prestasi dan membanggakan masyarakat di Raja Ampat.
Baca juga: Profil dan Biodata Giovanni Leoni, Pemain Parma yang Dibayar Liverpool Seharga Rp 617 miliar
Ketika diwawancarai, Karisto pun turut berterima kasih pada Afgan Rizal Sapulette siswa SMA Negeri 3 Kota Sorong, dan Frans Beto Koloway siswa SMK Negeri 1 Kota Sorong.
Keduanya merupakan sosok yang membantu Karisto ketika terhuyung saat prosesi pengibaran bendera di depan Gubernur Papua Barat Daya pada 17 Agustus 2025 kemarin.(ray/tribun-medan.com)
Berita ini telah tayang di Tribun Sorong dengan judul EKSKLUSIF Kisah Paskibraka Papua Barat Daya Viral Terhuyung Usai Kibarkan Merah Putih HUT 80 RI
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan